27 Sanjaya, 2008: 260, perkembangan kognitif setiap anak berlangsung dalam
tahapan-tahapan tertentu.
a. Sensorimotor 0-2 tahun
Tahap sensorimotor berlangsung dari anak lahir hingga usia 2 tahun, kognitif anak masih terbatas namun sangat mendasari dan menentukan perkembangan
kognitif selanjutnya. Pada tahap ini anak belum memahami prinsip kekekalan. Anak belajar dengan mengandalkan inderanya. Contoh, anak memasukkan
benda yang dipegangnya ke dalam mulut untuk mengetahui benda apa yang
sedang dipegangya itu.
b. Praoperasional 2-7 tahun Pada tahap praoperasional anak mulai tertarik dengan benda-benda di
sekitarnya dan sudah tidak lagi hanya mengandalkan inderanya seperti pada tahap sensorimotor. Anak mulai memanipulasi benda di sekitar dan sering
menanyakan nama benda-benda di sekitar. c. Operasional konkret 7-11 tahun
Tahap operasional konkret merupakan usia anak sekolah dasar. Pada tahap ini, anak dapat memahami konsep abstrak melalui benda konkret. Maka dari
itu, dalam proses belajar mengajar hendaknya menggunakan media pembelajaran alat peraga.
d. Operasional Formal 12-14 tahun ke atas Pada tahap ini anak sudah memahami konsep abstrak dan berpikir logis tanpa
melalui benda-benda konkret.
28 Anak usia SD usia 7-11 tahun jika dilihat dari perkembangan kognitifnya
menurut teori perkembangan kognitif Piaget berada pada tahap operasional konkret, dimana anak dapat memahami konsep abstrak melalui benda-benda
konkret. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan materi pembelajaran hendaknya menggunakan benda-benda konkret untuk mewujudkan konsep abstrak
kepada siswa sekolah dasar. Selain memahami perkembangan intelektual anak, seorang guru juga harus
memahami sifat-sifat anak SD berdasarkan kelompok umurnya sehingga lebih mudah menangani anak didiknya dalam belajar. Menurut Kardi dalam Pitajeng
2006: 9, sifat anak SD dikelompokkan menjadi 2, yaitu pada umur 6-9 tahun anak SD tingkat rendah dan pada umur 9-12 tahun anak SD tingkat tinggi.
a. Sifat anak SD kelompok umur 6-9 tahun Pada kelompok usia ini, anak duduk di kelas 1-3 SD. Anak kelompok umur
ini sifat fisiknya sangat aktif sehingga mudah merasa letih dan memerlukan istirahat. Koordinasi otot-otot kecil belum sempurna, karena itu masih ada
beberapa yang belum bisa memegang pensil dengan baik. Guru sebaiknya menghindari pembelajaran yang menuntut siswa untuk sering menulis.
Sebaliknya, guru harus menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dagar siswa bersemangat untuk belajar.
Sifat-sifat sosial anak SD kelompok usia ini adalah mereka mulai memilih kawan yang disukai dan mulai senang membentuk kelompok bermain. Oleh
karena itu, guru dalam pembelajaran sebaiknya membentuk kelompok belajar
29 dengan memperhatikan anggota kelompoknya. Guru sebaiknya tidak memaksakan
anak untuk masuk ke dalam kelompok yang tidak disukainya. Sifat-sifat emosional yang dimiliki oleh kelompok usia ini adalah mereka
sangat menaruh perhatian pada apa yang dirasakan oleh teman-temannya. Mereka sangat sensitif terhadap celaan atau kritikan terhadap dirinya dan teman-
temannya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran sebaiknya guru harus bijaksana dalam memberikan kritikan. Guru tidak boleh langsung mengatakan ‘salah’ jika
pekerjaan siswa belum tepat, tetapi dibimbing untuk mengarahkan ke jawaban yang benar.
Sifat mental pada kelompok ini adalah senang belajar. Guru harus bijaksana dalam mengelola pembelajaran agar siswa selalu merasa senang, misalnya
memberikan pujian ketika siswa menjawab dengan benar. b. Sifat anak SD kelompok umur 9-12 tahun
Pada kelompok usia ini, anak berada di kelas 4-6 SD. Sifat-sifat fisik anak dalam usia ini adalah senang menggunakan benda-benda kecil. Untuk
pembelajaran sebaiknya melakukan kegiatan-kegiatan seperti menggunting dan menyusun. Contohnya, membangun bangun-bangun dari potongan tangram atau
pancagram Sifat sosial kelompok ini adalah mulai dipengaruhi oleh tingkah laku
kelompok dan terjadi persaingan antar kelompok. Untuk mengatasi sifat tersebut, dalam pembelajaran guru sebaiknya membentuk kelompok berdasarkan jenis
kelamin. Kemudian pembelajaran dikemas dalam suatu permainan perlombaan. Dalam permainan tersebut, guru menyisipkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa,
30 seperti bertanggung jawab, jujur, dan menghargai kelompok lain. Sifat mental
kelompok ini adalah mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan kritis. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengkomunikasikan apa
yang dia peroleh di depan kelas. Siswa kelas IV masuk ke dalam kelompok usia 9-12 tahun, dimana sifat
siswa kelas IV diantaranya adalah senang menggunakan alat-alat dan benda- benda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika pada kelas
IV sangat perlu menggunakan benda-benda atau alat peraga untuk menjelaskan materi-materi pembelajaran.
B. Kerangka Pikir