15 b. mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan;
c. menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanaannya; d. memberikan pertanggungjawaban accountability dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari tujuan penilaian di atas, adanya penilaian adalah untuk mengetahui
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan. Setelah mengetahui hasil pembelajaran, hendaknya sebuah penilaian diikuti dengan tindak lanjut nyata, supaya diketahui mana
strategi pembelajaran yang salah dan lemah yang harus diperbaiki agar dapat mencapai tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan.
2. Alat Peraga Matematika
Alat peraga menurut Ruseffendi 1992: 141 adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan suatu konsep. Dari pengertian tersebut dapat dikaji bahwa alat
peraga adalah suatu alat yang digunakan untuk memperjelas suatu konsep abstrak menjadi konsep yang lebih konkret melalui benda-benda di sekitar.
Jadi dapat dikaji bahwa dalam menyampaikan konsep matematika, guru tidak hanya menggunakan metode konvensional saja yang cenderung membuat
siswa tidak tertarik terhadap materi. Guru dapat menggunakan benda-benda untuk mewujudkan konsep matematika agar lebih menyenangkan. Benda-benda yang
digunakan untuk menerangkan konsep matematika itulah yang disebut dengan alat peraga. Alat peraga dapat berupa benda-benda nyata dan dapat pula berupa
16 gambar atau diagramnya. Ada beberapa fungsi atau manfaat dari penggunaan alat
peraga dalam pengajaran matematika menurut Ruseffendi 1992: 139-140, diantaranya.
a. Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga minatnya dalam
mempelajari matematika semakin besar. b. Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret,
maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
c. Anak akan menyadari adanya hubungan antara pengajaran dengan benda-benda yang ada disekitarnya
Jadi, dapat dikaji bahwa fungsi alat peraga dalam pengajaran matematika menurut Ruseffendi adalah untuk membuat anak tertarik dan bersikap positif
terhadap pengajaran matematika serta menganggap bahwa matematika bukanlah mata pelajaran yang sulit, akan tetapi mata pelajaran yang mudah dan
menyenangkan. Alat peraga membantu siswa mewujudkan konsep abstrak matematika menjadi konsep konkret melalui benda-benda di sekitar, sehingga
siswa akan lebih mudah memahami materi.
3. Kartu Posinega
Menurut Akina, dkk. 2012:41 dalam web jurnal.untad.ac.id, kartu posinega adalah dua kumpulan potongan-potongan karton yang berbeda.
Perbedaan kedua kumpulan karton dapat dilihat dari segi ukurannya atau bentuknya atau warnanya. Kartu Posinega menurut Subarinah 2006: 49 adalah
kartu yang terdiri dari dua set kartu berbentuk persegi panjang berukuran 4cm x 6cm atau lainnya yang penting kongruen dengan dua warna yang berbeda,
misalnya hitam dan putih.
17 Dari pendapat Akina, dkk. dan Subarinah dapat dikaji bahwa kartu posinega
adalah alat peraga dalam matematika yang terdiri dari dua buah kartu dengan dua warna atau bentuk yang berbeda. Kartu posinega membantu siswa dalam
memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dalam penelitian, peneliti menggunakan kartu posinega yang berbeda dari segi warnanya,
seperti pendapat Akina dan Sri Subarinah di atas. Peneliti menggunakan kartu posinega yang sama-sama berbentuk bintang yang berwarna merah dan biru yang
meragakan bilangan positif dan negatif.
Gambar 1. Kartu Posinega Ada beberapa aturan dalam penggunaan kartu posinega menurut Subarinah
2006: 50, sebagai berikut. a.
Buat kesepakatan untuk menetapkan kartu positif untuk bilangan bulat positif dan kartu negatif untuk bilangan bulat negatif. Misalnya tetapkan
kartu biru sebagai kartu positif dan kartu merah sebagai kartu negatif. Kartu- kartu tersebut diletakkan berbaris dalam dua susun dengan baris atas kartu
biru dan garis bawah kartu merah atau sesuai dengan kesepakatan.
+ -
18 b.
Definisikan bilangan nol sebagai semua kartu yang berpasangan, artinya banyak kartu biru sama dengan banyak kartu merah.
c. Definisikan suatu bilangan bulat positif sebagai banyaknya kartu biru yang
tidak berpasangan, artinya jika ada 2 kartu biru yang tidak berpasangan, maka ini menunjukkan bilangan positif dua 2.
d. Definisikan suatu bilangan bulat negatif sebagai banyaknya kartu merah
yang tidak berpasangan, artinya jika ada 3 kartu merah yang tidak berpasangan maka ini menunjukkan bilangan negatif tiga -3.
Jadi, dalam penggunaan kartu posinega harus ditentukan terlebih dahulu kartu mana yang meragakan bilangan bulat positif dan kartu mana yang
meragakan bilangan bulat negatif. Kelebihan penggunaan kartu posinega dalam pembelajaran matematika
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut. a. Melibatkan siswa secara langsung dalam praktiknya sehingga siswa lebih
mudah memahami materi. b. Dapat mengkonkretkan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
c. Membuat siswa lebih aktif dan senang belajar dengan mencoba menggunakan kartu posinega dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Selain kelebihan, ada juga beberapa kekurangan penggunaan kartu posinega
dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sebagai berikut.
19 a. Kesepakatan atau aturan penggunaan kartu yang kurang mudah diingat oleh
siswa. b. Suasana kelas menjadi tidak kondusif karena keaktifan siswa dalam
menggunakan kartu, apabila guru tidak bisa menguasai kelas. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan kartu posinega dalam pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di atas, maka dapat dijadikan referensi guru untuk menggunakan kartu posinega dalam
pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
4. Garis Bilangan