Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

30 seperti bertanggung jawab, jujur, dan menghargai kelompok lain. Sifat mental kelompok ini adalah mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan kritis. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengkomunikasikan apa yang dia peroleh di depan kelas. Siswa kelas IV masuk ke dalam kelompok usia 9-12 tahun, dimana sifat siswa kelas IV diantaranya adalah senang menggunakan alat-alat dan benda- benda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika pada kelas IV sangat perlu menggunakan benda-benda atau alat peraga untuk menjelaskan materi-materi pembelajaran.

B. Kerangka Pikir

Belajar merupakan proses yang dapat merubah tingkah laku manusia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan belajar matematika adalah kegiatan yang dapat merubah tingkah laku manusia menjadi lebih baik dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep matematika. Berbagai hambatan sering terjadi dalam proses pembelajaran matematika. Hambatan- hambatan itu bisa dari pihak guru, maupun pihak siswa. Hambatan yang sering terjadi salah satunya adalah saat guru harus mewujudkan suatu konsep abstrak melalui benda-benda konkret. Benda-benda yang digunakan untuk mewujudkan suatu abstrak dalam pembelajaran itulah yang dinamakan dengan alat peraga. Alat peraga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi hambatan dari proses pembelajaran. Jadi, dalam pembelajaran guru tidak selalu menyampaikan materi dengan ceramah saja, karena untuk usia anak SD akan sulit memahami jika tidak diragakan dengan benda konkret. Dengan penggunaan alat peraga dalam 31 pembelajaran matematika, selain mendengar penjelasan dari guru, siswa juga dapat mempraktikannya sehingga siswa belajar melalui pengalaman secara langsung. Siswa yang belajar melalui pengalaman secara langsung akan lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru. Dalam penelitian pada pembelajaran matematika ini peneliti menggunakan alat peraga berupa Kartu Posinega untuk menyampaikan konsep mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat di kelompok eksperimen. Alat peraga Kartu Posinega ini berfungsi untuk mewujudkan konsep abstrak penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat. Selain itu penggunaan kartu posinega juga melibatkan siswa secara langsung dalam praktiknya dan membuat siswa lebih aktif serta senang belajar dengan mencoba menggunakan kartu posinega dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Penggunaan garis bilangan dalam menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat seperti yang sering digunakan oleh guru tidak dapat mengkonkretkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga siswa kesulitan dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, walaupun bisa saja dalam pembelajaran guru dapat melibatan siswa secara langsung dalam praktiknya sehingga siswa lebih mudah mengingat materi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa kartu posinega dan garis bilangan dapat digunakan guru untuk menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Dengan demikian, dapat digambarkan dalam paradigma sebagai berikut. 32 Gambar 7. Paradigma Penelitian X = pembelajaran menggunakan alat peraga Kartu Posinega Y = pembelajaran menggunakan garis bilangan Z = hasil belajar materi penjumlahan pada bilangan bulat siswa kelas IV SD

C. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL TEAM ASSISTIED INDIVIDUALIZATION Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Me

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MODEL TEAM ASSISTIED INDIVIDUALIZATION Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Me

0 3 14

PENGGUNAAN TEKNIK JUMPING FROG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN DAN Penggunaan Teknik Jumping Frog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Bagi Siswa Kelas Ii Sd Negeri 01 Gondangmani

0 0 13

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Pengaruh Alat Peraga Kartu Dua Warna Terhadap Hasil Belajar Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Kelas IV SD Negeri Kaponan Pakis Magelang.

0 0 150

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN POSITIF NEGATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SD NEGERI DELEGAN II PRAMBANAN.

0 0 176

PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SD

0 0 87

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY KELAS IV SD NEGERI 1 SANGGREMAN

0 0 12