Penilaian Terhadap Stress STRES 1. Pengertian Stres

Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010. 6. home-work connection. Kondisi rumah dan tempat kerja saling mempengaruhi. Jika di rumah terdapat tekanan, maka hal ini dapat mempengaruhi performa individu di pekerjaan. Banyak individu yang menempatkan rumah sebagai tempat perlindungan, tetapi jika tempat perlindungan ini terganggu, apakah itu karena gangguan di pekerjaan atau konflik di rumah, maka efek dari stress di pekerjaan semakin dirasakan.

4. Penilaian Terhadap Stress

Lazarus dan Lazarus Folkman dalam Sarafino, 2006 menyatakan bahwa secara umum stres memiliki proses penilaian yang disebut cognitive appraisal. Cognitive appraisal adalah proses mental dimana individu menilai 2 aspek, apakah tuntutan mempengaruhi kondisi fisik dan psikologisnya? Dan apakah individu memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi tuntutan tersebut? Kedua aspek ini membedakan 2 tipe penilaian, yaitu : a. penilaian individu mengenai pengaruh situasi terhadap well being individu, yang disebut primary appraisal. Primary appraisal dapat menghasilkan 3 keputusan, apakah situasi yang dihadapi individu tersebut irrelevant, good ataupun stresfull. Kondisisituasi yang dinilai negatif oleh individu dapat dipandang sebagai : Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010. 1 Bahaya harm, terhadap kerusakan yang sudah diakibatkan oleh suatu peristiwa. 2 Ancaman threat, terhadap kerusakan yang berpotensi terjadi di masa yang akan datang akibat suatu peristiwa. 3 Tantangan challenge, terhadap potensi untuk mengatasi situasi yang tidak menyenangkan akibat suatu peristiwa dan mengambil keuntungan secara maksimal dari peristiwa tersebut. Lazarus dalam Wangsadjaja menyatakan bahwa Primary appraisal memiliki tiga komponen, yaitu: 1. Goal relevance; yaitu penilaian yang mengacu pada tujuan yang dimiliki individu, yaitu bagaimana hubungan peristiwa yang terjadi dengan tujuan personalnya. 2. Goal congruence or incongruenc; yaitu penilaian yang mengacu pada apakah hubungan antara peristiwa di lingkungan dan individu tersebut konsisten dengan keinginan individu atau tidak, dan apakah hal tersebut menghalangi atau memfasilitasi tujuan personalnya. Jika hal tersebut menghalanginya, maka disebut sebagai goal incongruence, dan sebaliknya jika hal tersebut memfasilitasinya, maka disebut sebagai goal congruence. 3. Type of ego involvement; yaitu penilaian yang mengacu pada berbagai macam aspek dari identitas ego atau komitmen individu. b. Penilaian sekunder secondary appraisal, merupakan penilaian mengenai kemampuan individu melakukan coping, beserta sumber daya yang dimilikinya, dan apakah individu cukup mampu menghadapi harm, threat, Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010. dan challenge dalam peristiwa yang terjadi, mengevaluasi potensi atau kemampuan dan menentukan seberapa efektif potensi atau kemampuan yang dapat digunakan untuk menghadapi suatu kejadian. Lazarus dalam Wangsadjaja menyatakan bahwa Secondary appraisal memiliki tiga komponen, yaitu: 1. Blame and credit: penilaian mengenai siapa yang bertanggung jawab atas situasi menekan yang terjadi atas diri individu. 2. Coping-potential: penilaian mengenai bagaimana individu dapat mengatasi situasi menekan atau mengaktualisasi komitmen pribadinya. 3. Future expectancy: penilaian mengenai apakah untuk alasan tertentu individu mungkin berubah secara psikologis untuk menjadi lebih baik atau buruk.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres appraisals