Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
Hisbah, tentunya cara Wilayatul Hisbah menghadapi kendala yang dialaminya berbeda pada masing-masing personel. Melihat fenomena di atas, peneliti tertarik
untuk meneliti gambaran coping stress pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di desa.
B. PERUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan penelitian, maka perlu dirumuskan masalah apa yang menjadi fokus penelitian. Dalam hal ini peneliti mencoba merumuskan masalah
penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut, yaitu bagaimana gambaran mekanisme coping stress pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di
desa, yang mencakup: 1.
Apa yang menjadi sumber stres pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di desa?
2. Bagaimana gambaran coping stres yang dilakukan oleh Wilayatul Hisbah yang
ditempatkan di desa?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui hal-hal yang menjadi sumber stres pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di desa.
Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
2. Mengetahui gambaran coping stres yang dilakukan oleh Wilayatul Hisbah yang
ditempatkan di desa.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dalam memberikan informasi dan perluasan teori dibidang psikologi klinis, yaitu
mengenai mekanisme coping stres pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di desa. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumber kepustakaan
penelitian mengenai psikologi klinis, sehingga hasil penelitian nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai penunjang untuk bahan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Pada Wilayatul Hisbah, khususnya yang ditempatkan di desa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada Wilayatul Hisbah, khususnya mengenai mekanisme coping stress.
b. Pada masyarakat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tugas, kewajiban, serta kendala-kendala yang dihadapi Wilayatul Hisbah sehingga
masyarakat dapat memberikan perlakuan yang lebih baik agar WH dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal.
c. Pada pemerintah.
Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam meninjau ulang kebijakannya mengenai hak dan kewajiban Wilayatul Hisbah
dan mensosialisasikannya kepada masyarakat. d.
Penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi para
peneliti lainnya yang berminat untuk meneliti lebih jauh mengenai mekanisme coping stres pada Wilayatul Hisbah.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN
Berisi penjelasan mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN
Berisi penjelasan mengenai metode penelitian yang berisikan tentang metode penelitian kualitatif, metode pengumpulan data, alat bantu
pengumpulan data, kredibilitas dan validitas penelitian, responden penelitian, prosedur penelitian dan prosedur analisis data.
BAB IV : HASIL ANALISIS DATA
Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
Berisi deskripsi data, interpretasi data dari hasil wawancara yang dilakukan dan selanjutnya membahas data-data penelitian tersebut
dengan teori yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.
BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Berisi kesimpulan, diskusi dan saran mengenai stress dan coping stres
pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di desa.
BAB II LANDASAN TEORI
A. STRES 1. Pengertian Stres
Menurut Vincent Cornelli dalam Musbikin, 2005 stres merupakan suatu gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
kehidupan, dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu dalam lingkungan tersebut. Secara spesifik Richard Lazarus menganggap stres sebagai
sebuah gejala yang timbul akibat adanya kesenjangan antara realita dan idealita, antara keinginan dan kenyataan, antara tantangan dan kemampuan, antara peluang
dan potensi. Hans Selye dalam Greenberg, 2004 menyatakan bahwa stres adalah tanggapan tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap tuntutan atasnya.