Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan Poerwandari, 2007. Aspek yang ingin
diungkap melalui wawancara dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan coping stres pada Wilayatul Hisbah yang ditempatkan di
desa, yang mencakup bagaimana gambaran stres dan coping stres. Selama wawancara berlangsung dilakukan observasi, yaitu kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Adapun hal-
hal yang akan diobservasi adalah kondisi fisik, emosional, dan setting lingkungan dan hal-hal yang mengganggu jalannya wawancara.
D. ALAT BANTU PENGAMBILAN DATA
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Alat Perekam tape recorder dan MP4 Alat perekam digunakan untuk memudahkan peneliti untuk mengulang
kembali hasil wawancara yang telah dilakukan. Penggunaan alat perekam ini dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari responden. Selain itu, alat
perekam dapat merekam nuansa bunyi dan aspek-aspek wawancara seperti tertawa, desahan, dan sebagainya.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist
apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dinyatakan
Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
Poerwandari, 2007. Pedoman wawancara bertujuan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan juga sebagai alat bantu
untuk mengkategorisasikan jawaban sehingga memudahkan pada tahap analisa data nantinya.
3. Lembar observasi
Lembar observasi ini berisi hasil observasi peneliti selama melakukan proses wawancara, yang terdiri atas kondisi fisik, emosional, dan setting lingkungan
dalam wawancara dan hal-hal yang mengganggu jalannya wawancara.
E. KREDIBILITAS PENELITIAN
Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada
keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari,
2007. Kredibilitas penelitian ini terletak pada keberhasilan peneliti dalam
mengungkap gambaran coping stres pada Wilayatul Hisbah. Peningkatan kredibilitas dilakukan dengan cara:
1. Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin, mencakup catatan
pengamatan objektif terhadap setting, responden, atau hal lain yang terkait. 2.
Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengmpulan data maupun strategi analisanya.
Rena Kinnara Arlotas : Gambaran Coping Stres Pada Wilayatul Hisbah Yang Ditempatkan Di Desa, 2010.
3. Memanfaatkan langkah-langkah dan proses yang diambil peneliti-peneliti
lainnya dengan mempelajari dan membandingkan langkah-langkah penelitian, serta melihat efektifitas dari langkah-langkah tersebut tanpa
mengesampingkan saran-saran yang dianjurkan secara teoritis. Langkah ini diharapkan dapat menjamin pengumpulan data yang berkualitas.
4. Menyertakan partner atau orang-orang yang dapat berperan sebagai pengkritik
yang memberikan saran-saran dan pembelaan yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisis yang dilakukan peneliti. Partner
yang terlibat antara lain dosen pembimbing sebagai professional judgement terhadap alat pengumpulan data dan strategi analisa serta interpretasi data.
Selain itu peneliti menyertakan beberapa orang mahasiswa psikologi dan seorang sarjana Sastra Indonesia untuk menilai efektifitas rangkaian cerita
pada analisa data. 5.
Melakukan pengecekan dan pengeckan kembali checking and rechecking data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda.
F. PROSEDUR PENELITIAN 1. Tahap persiapan penelitian