Prinsip-prinsip Belajar Hakikat Belajar

14 dan mengarahkan kegiatan belajar siswa, agar memperoleh hasil yang telah dirancang sebelumnya. Dalam uraian ini peristiwa belajar akan dipandang dari segi hasil. Howard Kingsley Sudjana, 2004 membagi tiga macam hasil belajar, yakni a keterampilan dan kebiasan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. 14 Sedangkan Gagne Sudjana,2004 mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni a verbal information b intelektual skill c cognitive strategy d Attitide dan e motoric skill. Sementara Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai digolongkan atau dibedakan bukan dipisahkan menjadi tiga bidang, yakni, a bidang kognitif, b afektif dan 3 bidng psikomotor. Dalam tulisan ini, hanya akan dibahas tipe hasil belajar menurut Gagne dan Benyamin Bloom. Sekalipun dalam system pendidikan kita menganit teori yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom, namun ada baiknya dikemukakan pendapat Gagne sebagai bahan perbandingan, sekaligus dapat memperkaya pembaca, sebab pendapat keduanya banyak persamaannya.

a. Bentuk Perbuatan Belajar

Gagne berpendapat, bahwa belajar dapat dilihat dari segi proses dan dapat pula dilihat dari segi hasil. Dari segi proses, menurut Gagne ada delapan tipe perbuatan belajar, yakni: 15 1 Belajar signal. Bentuk belajar ini paling sederhana yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang. 2 Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi reinforcement atau penguatan. 3 Belajar membentuk rangkaian, yaitu belajar menghubung-hubungkan gejalafaktor yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian yang berarti. 14 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, hal.45 15 4 Belajar asosiasi verbal, yaitu memberikan reaksi dalam bentuk kata-kata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya. 5 Belajar membedakan hal yang majemuk, yaitu memberikan reaksi yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya. 6 Belajar konsep, yaitu menempatkan objek menjadi satu klasifikasi tertentu. 7 Belajar kaidah atau belajar prinsip yaitu menghubung-hubungkan beberapa konsep. 8 Belajar memecahkan masalah, yaitu mengabungkan beberapa kaidah atau prinsip, untuk memecahkan persoalan. Kedelapan tipe diatas, disusun mulai dari yang sederhana sampai kepada yang kompleks. Dengan kata lain mempunyai hubungan hirarki. Belajar ditinjau dari proses, seperti dikemukakan diatas memberi petunjuk bagaimana belajar itu dilakukan, atau bagaimana terjadinya perbuatan belajar. Bukan pada petunjuk mengenai hasil belajar yang harus dicapai siswa. Sedangkan belajar yang berkenaan dengan hasil, dalam pengertian banyak hubunganya dengan tujuan pengajaran, Gagne mengemukakan ada lima jenis atau lima tipe, yakni: 1 Belajar kemahiran intelektual Kognitif Dalam tipe ini termasuk belajar diskriminasi belajar konsep dan belajar kaidah. Belajar diskriminasi, yakni belajar kesanggupan membedakan beberapa objek berdasarkan ciri-ciri tertentu.Untuk itu diperlukan pengamatan yang cermat dan ciri-ciri objek tersebut seperti bentuknya, ukuran, warna, dan lain- lain.Kemampuan membedakan objek dipengaruhi oleh kematangan, pertumbuhan, dan pendidikannya. 2 Belajar informasi verbal Pada umumnya belajar, berlangsung melalui informasi verbal, apalagi belajar di sekolah, seperti membaca, mengarang, bercerita, mendengarkan uraian guru, kesanggupan, menyatakan pendapat dalam bahasa lisantulisan, berkomunikasi, kesanggupan memberi arti dari setiap katakalimat dan lain-lain. 3 Belajar mengatur kegiatan intelektual 16 Tipe belajar ini menekankan pada aplikasi kognitif dalam memecahkan persoalan.Ada dua aspek penting dalam tipe belajar ini, yakni prinsip pemecahan masalah dan langkah berpikir, dalam pemecahan masalah problem solving prinsip pemecahan masalah memerlukan kemahiran intelektual seperti belajar diskriminasi,belajar konsep dan belajar kaidah. Kemahiran intelektual tersebut, pada gilirannya akan membentuk satu kumpulan intelektual yang lebih tinggi, yakni langkah-langkah berpikir dalam pemecahan masalah. Dengan kata lain, kemampuan memecahkan masalah merupakan aspek kognitif tingkat tinggi. 4 Belajar sikap Sikap merupakan kesiapan dan kesediaan seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu apakah berarti atau tidak bagi dirinya.Itulah sebabnya sikap berhubungandengan pengetahuan, dan perasaan seseorang terhadap objek.Sikap juga dapat dipandang sebagai kecenderungan seseorang untuk berperilaku Predisposisi.Hasil belajar sikap Nampak dalam bentuk kemauan, minat, perhatian, perubahan perasaan dan lain- lain. Sikap dapat dipelajari dan dapat diubah melalui proses belajar. 5 Belajar keterampilan motorik Belajar keterampilan motorik banyak berhubungan dengan kesanggupan menggunakan gerakan badan, sehingga memiliki rangkaian gerakan yang teratur, luwes, tepat, cepat, dan lancar.Misalnya belajar melakukan eksperimen dalam IPA. Belajar motorik memerlukan kemahiran intelektual dan sikap, sebab dalam belajar motorik bukan semata-mata hanya gerakan anggota badan, tetapi juga memerlukan pemahaman dan penugasan akan prosedur yang harus dilakukan.

b. Tipe Hasil Belajar

Tujuan belajar yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni bidang kognitif penguasaan intelektual, bidang afektif berhubungan dengan sikap dan nilai, serta bidang psikomotor kemampuanketerampilan bertindakberperilaku, ketiga aspek ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi dan penggunaannya melalui pendekatan konstruktivisme : Penelitan Tindakan Kelas Pada Sekolah MI.Al-Ma’arif Kalibaru Cilincing Jakarta Utara

0 37 212

Penggunaan pendekatan kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPA pada materi kenampakan matahari: PTK di Kelas II MI. Miftahul Huda Sawah Ciputat

0 3 218

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Tindakan Kelas Akan Dilaksanakan Siswa Kelas IV Di MI Rauldlatut Tholibin Cirebon.

0 6 30

PENERAPAN PENDEKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor.

1 2 37

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V MI Al-Huda I Kec. Serangpanjang Kab. Subang Tahun Ajaran 2012 - 2013.

2 24 104

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Setrohadi.

0 0 89

PENERAPAN MEDIA MANIK – MANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA GEMPOL KURUNG MENGANTI - GRESIK

0 1 15