Teori Belajar Hakikat Belajar

12 - Belajar adalah suatu proses perkembangan Anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah datang menerima bahan pelajarannya itu. Manusia sebagai organisme yang berkembang, kesediaan mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa, batiniah, tetapi juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman. - Siswa sebagai organisme keseluruhan Siswa belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga emosional dan jasmaninya. Dalam pengajaran modern guru disamping mengajar, juga mendidik untuk membentuk pribadi siswa. - Terjadi Transfer Belajar pada pokoknya yang terpenting pada penyesuaian pertama adalah memperoleh respons yang tepat. Mudah atau sukarnya problem itu terutama adalah masalah pengamatan bila dalam suatu kemampuan telah dikuasi betul- betul, maka dapat dipindahkan untuk kemampuan yang lain. - Belajar adalah reorganisasi pengalaman Pengalaman adalah suatu interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Anak kena api, kejadian ini menjadi pengalaman bagi anak. Belajar itu baru timbul bila seseorang menemui suatu situasi atau soal baru. Dalam menghadapi itu ia akan mengunakan segala pengalaman yang telah dimiliki, siswa mengadakan analisis reorganisasi pengalamannya. - Belajar Harus Dengan Insight Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem. - Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa - Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari. 13 - Belajar berlangsung terus menerus Siswa memperoleh pengetahuan tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah, dalam pergaulan memperoleh pengalaman-pengalaman sendiri-sendiri, oleh karena itu sekolah harus bekerjasama dengan orang tua di rumah dan di masyarakat, agar semua turut serta membantu perkembangan siswa secara harmonis. 12

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu 1 Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa. 2 Faktor ekternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. 3 Faktor pendekatan belajar approach to learning,yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. 13

2. Bentuk dan Tipe Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancangmendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar-mengajar keberhasilanya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang dicapai siswa. Tipe hasil belajar harus Nampak dalam tujuan pengajaran tujuan instruksional, sebab tujuan itulah yang akan dicapai oleh belajar mengajar. Peristiwa belajar-mengajar adalah alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Ada beberapa pendapat yang melihat proses belajar. Dari semua pendapat tersebut dapat dibagi menjadi tiga sudut pandang, yakni a Melihat belajar sebagai proses, b Melihat belajar sebagai hasil c Melihat belajar sebagai fungsi. Ketiga caratentang ini perlu bagi guru, karena tugas guru adalah membinamembimbing 12 Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2010, hal. 62-63 13 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, hal.132. 14 dan mengarahkan kegiatan belajar siswa, agar memperoleh hasil yang telah dirancang sebelumnya. Dalam uraian ini peristiwa belajar akan dipandang dari segi hasil. Howard Kingsley Sudjana, 2004 membagi tiga macam hasil belajar, yakni a keterampilan dan kebiasan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. 14 Sedangkan Gagne Sudjana,2004 mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni a verbal information b intelektual skill c cognitive strategy d Attitide dan e motoric skill. Sementara Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang hendak kita capai digolongkan atau dibedakan bukan dipisahkan menjadi tiga bidang, yakni, a bidang kognitif, b afektif dan 3 bidng psikomotor. Dalam tulisan ini, hanya akan dibahas tipe hasil belajar menurut Gagne dan Benyamin Bloom. Sekalipun dalam system pendidikan kita menganit teori yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom, namun ada baiknya dikemukakan pendapat Gagne sebagai bahan perbandingan, sekaligus dapat memperkaya pembaca, sebab pendapat keduanya banyak persamaannya.

a. Bentuk Perbuatan Belajar

Gagne berpendapat, bahwa belajar dapat dilihat dari segi proses dan dapat pula dilihat dari segi hasil. Dari segi proses, menurut Gagne ada delapan tipe perbuatan belajar, yakni: 15 1 Belajar signal. Bentuk belajar ini paling sederhana yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang. 2 Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi reinforcement atau penguatan. 3 Belajar membentuk rangkaian, yaitu belajar menghubung-hubungkan gejalafaktor yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian yang berarti. 14 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, hal.45

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi dan penggunaannya melalui pendekatan konstruktivisme : Penelitan Tindakan Kelas Pada Sekolah MI.Al-Ma’arif Kalibaru Cilincing Jakarta Utara

0 37 212

Penggunaan pendekatan kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPA pada materi kenampakan matahari: PTK di Kelas II MI. Miftahul Huda Sawah Ciputat

0 3 218

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Tindakan Kelas Akan Dilaksanakan Siswa Kelas IV Di MI Rauldlatut Tholibin Cirebon.

0 6 30

PENERAPAN PENDEKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor.

1 2 37

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V MI Al-Huda I Kec. Serangpanjang Kab. Subang Tahun Ajaran 2012 - 2013.

2 24 104

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Setrohadi.

0 0 89

PENERAPAN MEDIA MANIK – MANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA GEMPOL KURUNG MENGANTI - GRESIK

0 1 15