Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasararkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa rendah karena siswa kurang mampu memahami konsep materi pembelajaran IPA. 2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam memperoleh pengetahuan. 3. Suasana pembelajaran IPA kurang menarik sehingga siswa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.

C. PembatasanFokus Penelitian

Mengingat luasnya ruang lingkup dan keterbatasan waktu, agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka penulis memberi alternatif dan prioritas pemecahan masalah dalam penelitian ini, yaitu melalui pendekatan Konstruktivisme dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain: 1. Pendekatan konstruktivisme yang diterapkan adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Piaget. 2. Materi yang diajarkan adalah materi tentang struktur tumbuhan dan fungsinya. 3. Aspek yang diukur adalah aspek kongitif, yaitu jenjang C1-C3 4. P TK yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK menurut Kurt Lewin

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada konsep struktur tumbuhandan fungsinya setelah diterapkan pembelajaran konstruktivisme?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 5 Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Kelas mVIMI Miftahul Huda Tebet Jakarta Selatan pada pembelajaran IPA dengan menggunan model pembelajaran pendekatan konstruktivisme. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Guru Sebagai masukan agar lebih memperkaya ilmu pengetahuan dan keterampilan serta mengembangkan kreatifitas dalam proses pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Sekolah Sekolah dapat memberikan proses pembelajaran terbaik kepada seluruh siswa dan dapat memberikan masukan kepada guru-guru untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan sekolah. 6

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teoritis Area Dan Fokus Yang Diteliti

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah satu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat.Lingkungan akademik seperti di lingkungan sekolah, pelajar, siswa dan siswi serta mahasiswa yang mempunyai tugas belajar.Kegiatan belajar adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari mereka. Konsep tentang belajar sendiri telah banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: 4 - Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. - Menurut Driscroll, belajar yaitu perubahan yang terus-menerus dalam kinerja atau potensi kinerja manusia - James LM, belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri. - Garry dan Kingsley berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinil melalui pengalaman dan latihan-latihan. - Robert dan Davis, belajar adalah perubahan perilaku yang relativf permanen sebagai suatu fungsi praktis atau pengalaman. - Oemar Hamalik berpendapat bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. - Menurut Nana Syaodih belajar adalah segala perubahan tingkah laku baik yang berbentuk kognitif maupun psikomotor dan terjadi melalui proses pengalaman. Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk 4 Masitoh dkk, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Dirjend Pendidikan Islam Depag RI, 2009, hal.3 6 7 peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, daya fikir, dan lain-lain dalam berbagai bidang. Jadi secara umum definisi belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan yang didasari dan timbul akibat praktek, pengalaman, latihan bukan secara kebetulan. Belajar berbeda dengan pertumbuhan kedewasaan, dimana perubahan yang terjadi dalam individu berasal dari bawaan genetiknya. Perubahan tingkahlaku individu sebagai hasil belajar ditunjukan didalam berbagai aspek seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, persepsi, motivasi atau gambaran dari aspek-aspek tesebut. Sedangkan pengertian belajar berbeda dengan pembelajaran. Kalau pengertaian belajar lebih mengarah pada hasil sedangkan pengertian pembelajaran lebih mengarah pada prosesnya. Pengertian pembelajaran oleh Piaget dalam bukunya Dimyati dan Mujiono, yang menyatakan bahwa : Pembelajaran terdiri dari empat langkah yaitu: 1 Menentukan topikyang akan dipelajari sendiri, 2 Memilih atau mengembangkan aktifitas kelas dengan topik tersebut, 3 Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk menemukan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah, 4 Melaksanakan penilaian tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan melakukan revisi. 5 Sedangkan Nata wijaya dan Moesa membuat rumusan tentang pengetian pembelajaran adalah upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa itu secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil belajar sebaik- baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yang bersangkutan. 6 Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka arti pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu proses infasilitasi peserta didik yang berupa susunan informasi dan lingkungan, berisi topik dan langkah-langkah belajar untuk mengembangkan aktifitas yang harus dilakukan peserta didik serta penilaian pelaksanaan tipa-tiap kegiatan, penilaian tingkat keberhasilan dan perbaikan untuk memperoleh hasil belajar yang sebaik-baiknya. 5 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rieneka Cipta, 2002, hal.14-15 6 Ibid,hal.23.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi dan penggunaannya melalui pendekatan konstruktivisme : Penelitan Tindakan Kelas Pada Sekolah MI.Al-Ma’arif Kalibaru Cilincing Jakarta Utara

0 37 212

Penggunaan pendekatan kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa IPA pada materi kenampakan matahari: PTK di Kelas II MI. Miftahul Huda Sawah Ciputat

0 3 218

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Tindakan Kelas Akan Dilaksanakan Siswa Kelas IV Di MI Rauldlatut Tholibin Cirebon.

0 6 30

PENERAPAN PENDEKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR BAGIAN TUMBUHAN : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor.

1 2 37

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V MI Al-Huda I Kec. Serangpanjang Kab. Subang Tahun Ajaran 2012 - 2013.

2 24 104

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V MI Miftahul Huda Setrohadi.

0 0 89

PENERAPAN MEDIA MANIK – MANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA GEMPOL KURUNG MENGANTI - GRESIK

0 1 15