39
f. Setiap kelompok mencatat hasil pengamatan dan melaporkan atau
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya g.
Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari h.
Diakhir pembelajaran peneliti memberikan posttest pilihan ganda sebanyak 14 soal untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada konsep struktur
akar tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
i. Untuk materi awal siswa belum terlalu mengalami kesulitan. Kemudian
peneliti mewawancarai siswa, berikut kutipan wawancaranya : Guru
: “Apakah kalian senang belajar dengan cara berkelompok seperti ini?”
Siswa Syafiq : “Ya sangat senang”.
Siswa Salsa : “Senang bu, besok belajarnya diskusi kelompok seperti ini
lagi bu ?”
Siswa Sarah : “Senang bu, kita semua dapat belajar bersama tentang
tumbuhan dengan mengamati langsung tumbuhanya,saya senang sekali”.
Dari kutipan wawancara diatas, terlihat siswa merasa senang belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sehingga siswa
termotivasi untuk belajar. j.
Menutup pembelajaran dan menegaskan kesimpulan tentang konsep struktur akar tumbuhan dan fungsinya dengan memberikan contoh srtuktur akar tumbuhan
yang berbeda.
c. Tahap pengamatan
Melalui tahapan pengamatan terdapat hal-hal yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya masih ada siswa tidak ikut berdiskusi dengan
teman kelompoknya, siswamasih malu-malu dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di hadapan teman-temannya. Dan dari hasil penilaian pretest
dan posttest diketahui keberhasilan model pembelajaran konstruktivisme dalam
meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV.
40
Pedoman observasi siswa digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar IPA pada setiap kegiatan pembelajaran sebelum dan sesudah
diterapkannya model pembelajaran konstruktivisme Adapun pengamatan pada siklus I adalah sebagai berikut :
Soal pretest pembelajaran IPA pada konsep sturktur akar tumbuhan dan fungsinyapada siklus ini berbetuk pilhan ganda dengan jumlah 14 butir soal.Dan
nilai pretest dilihat sebelum siswa mempelajari materi dengan penggunaan model pembelajarankonstruktivisme. Nilai postest diperoleh dari hasil belajar siswa
setelah diterapkan model pembelajarankonstruktivisme. Skor pretest dan posttest siswa digunakan untuk mencari skor N-gain. Pengolahan data hasil skor pretest
dan posttest terdapat dalam lampiran sedangkan nilai rata-rata hasil test dengan skala penilaian 0
–100 disajikan pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Hasil Tes Kemampuan Siswa
Data Hasil Test Pretest
Posttest N-Gain
Nilai Maksimal 71
86 0,08
Nilai minimal 36
50 0,76
Rata-rata 48,2
68,7 0,41
Standart Deviasi 12,17
11,81 0,32
Untuk hasil belajar pada siklus I dapat disimpulkan pada Tabel 4.2.berikut ini:
Tabel4.2 Kategori Hasil Tes Kemampuan Siswa
Kategori Siklus I
≥ 0.70 = Tinggi 1
0.30 – 0.70 = Sedang
10 ≤ 0.30 = Rendah
5 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 dapat diketahui nilai N-gain
rata-rata sebesar 0,32 dengan kategori sedang. Sehingga dapat dikatakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelahditerapkannya model pembelajaran
konstruktivisme. Dimana
sebelum diterapkannya
metode pembelajaran
konstruktivisme, rata-rata hasil belajar siswa 48,2 sedangkan setelah
41
diterapkannya metode pembelajaran konstruktivismehasil belajar siswa meningkat dengan rata-rata sebesar 68,7
Tabel 4.3 Presentase Ketercapaian KKM pada Pretest siklus I
No Kriteria Ketuntasan
Data hasil test Presentase
1 Sudah memenuhi KKM
2 50
2 Belum tercapai KKM
14 50
Tabel 4.4 Presentase Ketercapaian KKM pada Posttest siklus I
No Kriteria Ketuntasan
Data hasil test Presentase
1 Sudah memenuhi KKM
8 50
2 Belum tercapai KKM
8 50
Pada tabel 4.4 diatas, dapat dilihat Persentase Ketercapaian KKM siswa padasiklus I baru mencapai63.Hal ini berarti ketuntasan belajar pada siklus I
belum memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan 85 . Tidak tercapainya KKM sesuai kriteria yang diharapkan disebabkan proses pembelajaran masih
belumkondusif dan masih banyak siswa belum fokus terhadap materi yang disampaikan.
1. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi, wawancara, dan catatan lapangan yang
telah dibuat, berikut ini disajikan data yang diperoleh dalam tahap observasi. a.
Observasi Guru Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan
lembar observasi, untuk melihat keterlaksanaannyaRencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat.Berikut ini merupakan hasil observasi guru
yang sedang mengajar
42
Tabel 4.5. Data Observasi kegiatan Guru Siklus I
Tabel 4.5.menunjukan penilaian kegiatan guru dalam mengajar yang dinilai oleh observer. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru harus
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang sudah disiapkan dalam tahap perencanaan. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kegiatan guru
No Aspek Yang Diamati
Penilaian Siklus I
I Pengamatan KBM
a. Pendahuluan
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3 3
3
II b. Kegiatan Inti
1. Mempersiapkan materi pembelajaran
2. Mengorganisasikan siswa kedalam beberapa kelompok
3. Menjelaskan tugas kelompok yang harus dilakukan siswa
4. Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
kelompoknya 5.
Memotivasi siswa untuk berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok
6. Memberikan kesempatan untuk bertanya atau
memberikan tanggapan kepada siswa terhadap hasil diskusi kelompok-kelompok lain
7. Memberikan evaluasi
8. Memberi penghargaan pada kelompok yang pekerjaannya
bagus. 3
3
3 3
3
3 4
III c. Penutup
1. Memberikan penguatan pada siswa dari materi yang telah
dipelajari selama proses pembelajaran 2.
Membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran 3.
Memberikan tugas diakhir pelajaran 3
3 3
d. Suasana Belajar
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
3. Waktu sesuai alokasi
4. KBM sesuai dengan skenario RPP
3 3
3 3
Jumlah 55
Persentase Penilaian Observer siklus I 76
Kategori Sedang
43
yang sudah dilaksanakan pada siklus I dapat dikategorikan sedang yaitu sebesar 76
Tabel 4.6 Persentase Hasil Observasi kinerja Gurudalam Proses Pembelajaran
IPApada Konsep Bagian-bagian dan Fungsi Tumbuhan Skor penilaian
Frekwensi Presentase
Terlaksana tapi tidak sesuai -
- Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
- -
Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis 17
94 Terlaksana dengan tepat dan sistematis
1 6
Total 18
100 Hasil tabel tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru yang sudah terlaksana
dengan tepat dan sistematis, baru mencapai 6 , sedangkan yang terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis 94
b. Hasil Observasi Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7. Data Observasi Komponen Siswa Pada Siklus I
No Hal yang diamati
Skor Siswa
Penilaian
1 Keaktifan Siswa
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
2 2
2
2 Perhatian siswa
a. Mendengarkan presentasi teman
b. Terfokus pada materi
c. Antusias
2 2
3
3 Kedisiplinan
a. Kehadiran absensi
b. Datang tepat waktu
c. Pulang tepat waktu
4 2
4
44
4 Penugasanresitasi
a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
2 1
4
Jumlah 30
Persentase Penilaian Observasi Siswa Siklus I
63
Kategori Sedang
Pada tabel 4.7.menunjukkan persentase kegiatan siswa pada siklus I dalam mengikuti pembelajaran yang dinilai oleh observer dapat dikategorikan sedang
dengan nilai 63 siswa melaksanakan kegiatan belajarnya dengan baik. Hal ini belum sesuai dengan harapan 85 siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran
dengan sangat baik, sehingga hasil belajar siswa akan meningkat terutama pada pembelajaran IPA.
Berikut ini, persentase hasil observasi siswa kelas IV pada proses pembelajaran berdasarkan skor penilaian observasi siswa yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.8.Persentase Hasil Observasi Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda pada Proses Pembelajaran IPA
Skor Penilaian Frekwensi
Prosentase
Sangat tidak baik -
- Tidak Baik
1 8
Baik 8
67 Sangat Baik
3 25
Total 12
100 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor penilaian proses belajar siswa
kelas IV MIMiftahul Hudaadalah 25 sangat baik, 67 baik, dan 8 tidak baik. Hal ini perlu ditingkatkan kembali pada siklus selanjutnya agar hasil belajar
siswa kelas IV pada pembelajaran IPA dapat lebih meningkat. 3.Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses prmbelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada
tabel 4.9.di bawah ini :
45
Tabel 4.9. Indikator Catatan Lapangan Pada Siklus I
Indikator Uraian
Kegiatan Siswa 1.
Tahapan mengembangkan pemikiran siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri
Siswa aktif menjawab pertanyan guru
2. Tahapan Melaksanakan model pembelajaran
Konstruktivisme
Siswa melakukan model pembelajaran Konstruktivisme dengan baik
Dapat bekerja sama dengan kelompoknya.
3. Sebagian siswa sudah menguasai materi yang dipelajari
4. Tahap mengembangkan sikap ingin tahu dan bertanya.
Beberapa siswa ada yang bertanya ketika tidak
mengerti
Beberapa siswa fasif dalam pembelajaran. 5.
Tahapan menciptakan masyarakat belajar.
Bebrapa siswa aktif berdiskusi
Siswa aktif menanggapi persentasi kelompok lain. 6.
Tahapan menghadirkan permodelan
Siswa menyampaikan hasil pengamatan dengan baik 7.
Tahapan melakukan refleksi
Siswa aktif serta terlihat senang ketika menyimpulkan materi yang disampaikan
8. Tahapan melakukan penilaian
Terlihat bebrapa siswa yang tidak serius dan
bercanda.
Indikator Uraian
Kegiatan guru 1.
Tahapan mengembangkan pemikiran siswa mengkostruk pemikirannya sendiri.
Guru sudah baik dalam mengkonstruk pengetahuan
siswa. 2.
Tahapan melaksanakan kegiatan Konstruktivisme
Guru sudah baik memfasilitasi proses pembelajaran siswa
Guru sudah baik memberikan arahan selama proses
belajar berlangsung
Guru sudah baik dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.
3. Tahapan mengembangkan sikap ingin tahu dan bertanya
Guru sudah baik dalam memberikan kesempatan
bertanya pada siswa. 4.
Tahapan menciptakan masyarakat belajar.
46
Guru sudah baik dalam memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa 5.
Tahapan menghadirkan permodelan
Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk persentasi
6. Tahapan melakukan refleksi
Guru sudah baik dalam menyimpulkan materi
7. Tahapan melakukan penilaian
Guru sudah baik dalam memberikan penilaian kepada
siswa 4. Hasil Wawancara
Hasil wawancara diperoleh dengan memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa dari perwakilan tiap kelompok yang berbeda. Selama wawancara
diperoleh informasi mengenai peryataan siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkam metode konstruktivisme yang disajikan pada tabel 4.10. di
bawah ini:
Tabel 4.10 Hasil WawancaraPembelajaran IPA dengan Model PembelajaranKonstruktivismepada Konsep Struktur Tumbuhan dan
Fungsinya NO
Pertanyaan yang diajukan Pernyataan Siswa
1 Apakah kamu merasa senang belajar konsep
bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan model pembelajaran
konstruktivisme ? Sangat senang dengan
Model pembelajaran seperti ini
2 Apakah kamu suka belajar dengan cara yang
menyenangkan ini ? Ya, sangat suka karena
membuat aku senang belajar.
3 Apakah kamu pernah diajarkan oleh guru mu
dengan model pembelajaran konstruktivisme ini sebelumnya?
Belum pernah, biasanya kami belajar dengan
mendengarkan penjelasan guru.
4 Apakah kamu merasa sulit mengerti belajar
konsep struktur akar tumbuhan dan fungsinyadengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme ini? Tidak, bahkan lebih
mengasyikan dan mudah mengerti
5 Apakah kamu setuju jika pembelajaran
dilakukan dengan cara diskusi yang menyenangkan seperti ini ?
Ya, sangat setuju
47
Kesimpulan hasil wawancara tersebut sebagian siswa lebih senang serta mudah mengerti dalam proses pembelajaran IPA dengan mengunakan model
pembelajaran konstruktivisme, hal ini sangat mendukung peningkatan hasil belajar siswa terutama pada pembelajaran IPA. Walaupun ada beberapa siswa
yang masih belum fokus dan malu dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi
Proses pembelajaran dengan model pembelajarankonstruktivisme pada konsep strukturakar tumbuhan dan fungsinya membuat siswa lebih mudah
mengerti dan lebih menarik, sehingga siswa lebih terkondisikan untuk belajar lebih aktif, kreatif, efektif serta menyenangkan.
Namun dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada Siklus I ini belum menunjukan hasil yang lebih memuaskan, masih perlu melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah dilakukan, untuk menemukan kekurangan pada proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa.
Refleksi yang dilakukan untuk menetukan perbaikan pembelajaran selanjutnya. Pada posttest siklus I untuk hasil belajar dari jumlah siswa 16 orang yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah 8 orang 50 dan yang belum mencapai dari target Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah 8siswa
50 sedangkan target yang ingin dicapai adalah 85 . Untuk kinerja guru baru mencapai 6 terlaksana dengan tepat dan sistematis dan 94 terlaksana dengan
tepat tetapi tidak sistematis karena masih ada yang kurang diantaranya guru kurang memotivasi siswa, sehingga siswa tidak dapat melakukan proses
pembelajaran dengan baik.
e. Keputusan
Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan test hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran pada siklus I ini, bahwa hasil belajar
siswa pada konsep struktur akar tumbuhan dan fungsinya belum memenuhi indikator yang diharapkan, tidak semua siswa memiliki nilai diatas Kriteria
48
Ketuntasan Minimal KKM. Maka dalam hal ini perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa dan untuk meningkatkan
semangat belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini di siklus II.
Siklus II a.
Tahap perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II merupakan tahap perbaikan dari siklus I. Beberapa tindakan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II yaitu :
1. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan
model pembelajaran konstruktivisme 2.
Pembuatan Lembar Kerja Siswa, dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme
3. Pembuatan instrumen yang digunakan dalam siklus
Penelitian Tindakan Kelas
PTK seperti instrumen tes, pedoman observasi, catatan lapangan, dan pedoman wawancara.
4. Membuat kelompok belajar siswa.
b. Tindakan yang dilakukan
Tahapan tindakan selanjutnya adalah melaksanakan prosedur yang telah disususn dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Peneliti melaksanakan proses
pembelajaran siklus II dengan sub konsep struktur daun tumbuhan dan fungsinya. Adapun langkah-langkah tindakan siklus kedua adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan pertama
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme disiklus II pada pertemuan ini adalah sebagai berikut :
a. Peneliti memberikan pretest untuk mengetahui kemampuan dasar yang
dimilki siswa treatment, ini diberikan dengan menggunakan instrument tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Pembelajaran ini dimulai dengan
49
menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Peneliti membuka pemebelajaran dengan
menyampaikan tujuankompetensi pembelajaran. b.
Guru menetukan topik sesuai KD c.
Siswa membentuk kelompok sesuai instruksi guru d.
Guru menyiapkan berbagai jenis daun tanaman yang akan dibagikan kepada setiap kelompok
e. Setiap kelompok menerima daun tanaman yang diberikan oleh guru,
kemudian mengamati daun tanaman tersebut dan mendiskusikannya dengan kelompoknya
f. Perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. g.
Siswa menyimpulkan pembelajaran h.
Siswa merangkum materi dalam buku tugas i.
Diakhir pembelajaran peneliti memberikan posttest pilihan ganda sebanyak 15 soal kemudian siswa memberikan jawaban secara masing-masing untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran konstruktivisme
j. Menutup pembelajaran dan memberi kesimpulan tentang konsep struktur
daun tumbuhan dan fungsinyasecara bersama-sama.
c. Tahap pengamatan
Melalui tahap pengamatan peneliti didampingi oleh observer melihat semua pengamatan aspek penilaian pre test dan posttest sehingga peneliti dapat
melihat sejauhmana keberhasilan model pembelajarankonstruktivisme dalam meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV MI Miftahul Huda.
Dan pedoman observasi siswa digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar IPA pada setiap kegiatan pemebelajaran sebelum dan sesudah diberi
tindakan dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme. Adapun pengamatan pada siklus II adalah sebagai berikut :
50
1. Hasil pretest pembelajaran IPA pada konsep struktur daun tumbuhan dan
fungsinya. Tes yang digunakan pada siklus II ini berbentuk 15 butir soal pilihan
ganda.Data nilai pretest sebelum siswa mempelajari materi dengan menggunaan model pembelajaran konstruktivisme.Skor pretest diperoleh dari hasil belajar
siswa setelah diterapkan model pembelajaran konstruktivisme.Skor pretest dan posttest siswa digunakan untuk mencari skor N-gain. Pengolahan data hasil skor
pretest dan posttest terdapat dalam lampiran sedangkan nilai rata-rata hasil test dengan skala pernilaian 0
– 100 disajikan pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Hasil Tes Kemampuan Siswa
Data Hasil Tes Pretest
Posttest N.Gain
Nilai Maksimal 73
93 0,74
Nilai Minimal 33
53 0,30
Rata-rata 50,8
78,2 0,58
Standar Deviasi 11,50
11,85 0,49
Untuk hasil belajar pada siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 4.12 Kategori Hasil Tes Kemampuan Siswa
Kategori Siklus 1I
≥ 0.70 = Tinggi 4 Orang
0.30 – 0.70 = Sedang
11 Orang ≤ 0.30 = Rendah
1 Orang Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12 dapat diketahui nilai N-gain rata-
rata sebesar 0,58 dengan kategori sedang. Peningkatan hasil belajar siswa pada tes ini terlihat dari sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan ada
peningkatan, sebelum tindakan rata-rata hasil belajar siswa 50,8 sedangkan setelah diberi tindakan hasil belajar siswa rata-rata sebesar 78,2
51
Tabel 4.13 Presentase Ketercapaian KKM pada Pretest siklus II
No Kriteria Ketuntasan
Data hasil test Presentase
1 Sudah memenuhi KKM
1 6,25
2 Belum tercapai KKM
15 93,75
Tabel 4.14 Presentase Ketercapaian KKM pada Posttest siklus II
No Kriteria Ketuntasan
Data hasil test Presentase
1 Sudah memenuhi KKM
14 87,5
2 Belum tercapai KKM
2 12,5
Pada tabel 4.14 dapat dilihat Prosentase Ketercapaian KKM Siswa pada siklus II Sebesar 87,5.Hai ini berarti ketuntasan belajar pada siklus II sudah
lebih dari yang diharapkan yaitu 85.Tercapainya KKM sesuai kriteria yang diharapkan disebabkan proses pembelajaran sudah kondusif dan sebagian besar
siswa fokus dan tertarik untuk melaksanakan pembelajaran sehingga materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik.
2. Observasi
Pada Siklus II ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi,wawancara,dan catatan lapangan yang telah
dibuat berikut ini disajikan data yang diperoleh dalam tahap observasi.
a. Observasi guru Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar
observasi,untuk melihat
keterlaksanaannya Rencana
Pelaksanaan PembelajaranRPP yang telah dibuat,berikut ini merupakan hasil observasi guru
yang sedang mengajar pada siklus II:
52
Tabel 4.15 Data Observasi Kegiatan Guru siklus II
Tabel 4.15. menunjukkan penilaian kegiatan guru dalam mengajar yang dinilai observer.Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru harus sesuai dengan
Rencana PelaksanaanPembelajaranRPP yang sudah disiapkan dalam tahap perencanaan.Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kegiatan guru yang sudah
dilakukan pada siklus II dapat dikategorikan tinggi, yaitu sebesar 93. Pada tabel
No Aspek Yang Diamati
Penilaian Siklus I
I Pengamatan KBM
a. Pendahuluan 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 4
4
II b. Kegiatan Inti
1. Mempersiapkan materi pembelajaran 2. Mengorganisasikan siswa kedalam beberapa kelompok
3. Menjelaskan tugas kelompok yang harus dilakukan siswa 4.Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya
5.Memotivasi siswa untuk berani mempresentasikan hasil
diskusi kelompok 6. Memberikan kesempatan untuk bertanya atau memberikan
tanggapan kepada siswa terhadap hasil diskusi kelompok- kelompok lain
7. Memberikan evaluasi 8.Memberi penghargaan pada kelompok yang pekerjaannya
bagus. 4
4 4
4 3
3
4 4
III c. Penutup 1. Memberikan penguatan pada siswa dari materi yang telah
dipelajari selama proses pembelajaran 2. Membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran
3. Memberikan tugas di akhir pelajaran 3
4 4
d. Suasana Belajar 1. Siswa antusias
2. Guru antusias 3. Waktu sesuai alokasi
4. KBM sesuai dengan skenario RPP 4
4 4
4
Jumlah 69
Persentase Penilaian Observer siklus I 96
Kategori Tinggi
53
diatas dapat diketahui adanya peningkatan kegiatan guru dari siklus I yaitu sebesar 63 dan siklus dua yaitu 96, hal ini sangat menunjang tercapainya
peningkatan hasil belajar siswa untuk pembelajaran IPA di kelas 1V MI Miftahul Huda, Tebet. Dengan metode Konstruktivisme yang dapat menarik perhatian
siswa dengan cara yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan dan merasa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran.
Tabel 4.16 Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran IPA
pada Struktur Tumbuhan dan Fungsinya Skor penilaian
Frekwensi Presentase
Terlaksana tapi tidak sesuai -
- Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis
- -
Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis 3
17 Terlaksana dengan tepat dan sistematis
15 83
Total 18
100 Hasil tabel tersebut menunjukan kinerja guru terlaksana dengan tepat dan
sistematis telah mencapai 83 Terlaksana dengantepat tapi kurang sistematis 17.
d Hasil Observasi Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.17 Data Observasi Komponen Siswa Pada Siklus II
No Hal yang diamati
Skor Siswa
Penilaian
1 Keaktifan Siswa
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide 4
4 3
2 Perhatian siswa
a. Mendengarkan presentasi teman b. Terfokus pada materi
c. Antusias 4
4 4
3 Kedisiplinan
a. Kehadiran absensi 4
54
b. Datang tepat waktu d. Pulang tepat waktu
3 4
4 Penugasanresitasi
a. Mengerjakan semua tugas b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
4 3
4
Jumlah 45
Persentase Penilaian Observasi Siswa Siklus II
94
Kategori Tinggi
Tabel 4.17 menunjukan prosentase kegiatan siswa pada siklus II dalam mengikuti pembelajaran yang dinilai oleh observer dapat dikategorikan tinggi dengan nilai
94 siswa melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sangat baik. Berikut inipersentase hasil observasi siswa kelas IV pada proses pembelajaran
berdasarkan skor penilaian observasi siswa yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.18 Persentase Hasil Observasi Siswa Kelas IV
MI Miftahul Huda Pada Proses Pembelajaran IPA Skor Penilaian
Frekwensi Persentase
Sangat tidak baik -
- Tidak baik
- -
Baik 3
25 Sangat baik
9 75
Total 12
100 Dari tabel diatas menunjukan bahwa skor penilaian proses belajar siswa kelas IV
MI Miftahul Huda adalah 25 Baik dan 75 Sangat baik.Tabel tersebut dapat dilihat dengan kategori baik karena telah mencapai 75 , hal ini suatu hasil yang
bagus sehingga dapat menunjang keberhasilan belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA .
b. Catatan Lapangan Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan
lapangan.Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dillihat pada tabel 4.19 dibawah ini:
55
Tabel 4.19 Indikator Catatan Lapangan Pada Siklus II
Indikator Uraian
Kegiatan Siswa 1. Tahapan mengembangkan pemikiran siswa mengkonstruk
pengetahuannya sendiri
Siswa aktif menjawab pertanyan guru 2. Tahapan Melaksanakan Konstruktivisme
Siswa melakukan metode Konstruktivisme dengan
baik
Dapat bekerja sama dengan kelompoknya. 3. Sebagian siswa sudah menguasai materi yang dipelajari
4. Tahap mengembangkan sikap ingin tahu dan bertanya.
Beberapa siswa ada yang bertanya ketika tidak mengerti
Sebagian besar siswa aktif dalam pembelajaran.
5. Tahapan menciptakan masyarakat belajar.
Bebrapa siswa aktif berdiskusi
Siswa aktif menanggapi persentasi kelompok lain. 6. Tahapan menghadirkan permodelan
Siswa menyampaikan hasil pengamatan dengan baik
7. Tahapan melakukan refleksi
Siswa aktif serta terlihat senang ketika menyimpulkan materi yang disampaikan
8. Tahapan melakukan penilaian
Siswa terlihar serius dalam mengerjakan tugas.
Indikator Uraian
Kegiatan guru 1. Tahapan mengembangkan pemikiran siswa mengkostruk
pemikirannya sendiri.
Guru sudah baik dalam mengkonstruk pengetahuan siswa.
2. Tahapan melaksanakan kegiatan konstruktivisme
Guru sudah baik memfasilitasi proses pembelajaran siswa
Guru sudah baik memberikan arahan selama proses
belajar berlangsung
Guru sudah baik dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.
3. Tahapan mengembangkan sikap ingin tahu dan bertanya
Guru sudah baik dalam memberikan kesempatan bertanya pada siswa.
4. Tahapan menciptakan masyarakat belajar.
Guru sudah baik dalam memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
5. Tahapan menghadirkan permodelan
56
Guru sudah baik dalam memberikan kesempatan
kepada siswa untuk persentasi 6. Tahapan melakukan refleksi
Guru sudah baik dalam menyimpulkan materi
7. Tahapan melakukan penilaian
Guru sudah baik dalam memberikan penilaian kepada siswa
Hasil Observasi kegiatan guru sudah menunjukkan hasil lebih baik dari siklus sebelumnya dengan peningkatan kinerja guru baik dalam menyajikan maupun
memilih metode yang tepat akan mendukung hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan..
c. Hasil Wawancara Hasil wawancara diperoleh dengan memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa dari perwakilan tiap kelompok yang berbeda. Selama wawancara diperoleh informasi mengenai pernyataan siswa selama proses pembelajaran
dengan menerapkam metode konstruktivisme yang disajikan pada tabel 4.20. di bawah ini :
Tabel 4.20 Hasil Wawancara Pembelajaran IPA dengan Model Pembelajaran
Konstruktivismepada Konsep Struktur Tumbuhan dan Fungsinya NO
Pertanyaan yang diajukan Pernyataan Siswa
1 Apakah kamu merasa senang belajar konsep
struktur daun tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan model pembelajaran
konstruktivisme ? Sangat senang dengan
model konstruktivisme ini
2 Apakah kamu suka belajar dengan cara yang
menyenangkan ini ? Ya, sangat suka karena
membuat aku senang belajar.
3 Apakah kamu pernah diajarkan oleh guru mu
dengan model pembelajaran konstruktivisme ini sebelumnya?
Belum pernah, biasanya kami belajar dengan
mendengarkan penjelasan guru.
4 Apakah kamu merasa sulit mengerti belajar
tentang konsep struktur daun tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme ini? Tidak, bahkan lebih
mengasyikan dan mudah mengerti
5 Apakah kamu setuju jika pembelajaran
dilakukan dengan cara diskusi yang menyenangkan seperti ini ?
Ya, sangat setuju
57
Kesimpulan hasil wawancara tersebut sebagian siswa lebih senang serta mudah mengerti dalam proses pembelajaran IPA dengan mengunakan model
pembelajaran konstruktivisme, hal ini sangat mendukung peningkatan hasil belajar siswa terutama pada pembelajaran IPA. Siswa terlihat aktif dan
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Proses pembelajaran
dengan menerapkan
model pembelajaran
konstruktivisme pada konsep struktur daun tumbuhan dan fungsinya membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat, sehingga siswa lebih terkondisikan untuk
belajar lebih aktif, kreatif, efektif serta menyenangkan. Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini telah menunjukkan
hasil yang lebih baik, dimana hampir sebagian besar siswa telah aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan, sehingga kondisi belajar tidak membosankan
dan siswa telah terbiasa melakukan kegiatan belajar dengan model pembelajaran konsruktivisme.
Pada posttest siklus II untuk hasil belajar dari jumlah siswa 16 orang yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah 14 orang 88 Untuk
kinerja guru telah mencapai 83 terlaksana dengan tepat dan sistematis. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklius II ini.
e. Keputusan
Pada pelaksanaan siklus II berdasarkan test hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran pada siklus II ini, bahwa hasil belajar
siswa pada konsep struktur daun tumbuhan dan fungsinyatelah memenuhi indikator yang diharapkan, yaitu sebanyak 14 siswa 88. Hal ini berarti,
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas IV MI Miftahul Huda tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya
58
B. Pembahasan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan pembelajaran Pendekatan konstruktivisme, dari
setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar selama proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil pretest dan posttestataupun berdasarkan
lembar observasi kegiatan siswa dalam menguasai pembelajaran konsep struktur tumbuhan dan fungsinya.
Hasil test kemampuan siswa pada siklus I setelah menerapkan model pembelajaran konstruktivisme diketahui bahwa nilai rata-rata siswa adalah 68,7
dengan nilai N-gain 0,39 dengan interpretasi berkategori sedang. Sebanyak 8 siswa memiliki kemampuan yang sudah memenuhi KKM dengan prosentase 50,
sedangkan 8 siswa belum memenuhi KKM dengan prosentase 50. Hal ini menunjukkan ketuntasan belajar di siklus I belum memenuhi keriteria ketuntasan
yang diharapkan yaitu 85.Rata-rata hasil belajar siswa yang diukur pada siklus I tergolong baik, namun masih perlu ditingkatkan.
Lembar observasi kegiatan siswa dalma proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran konstruktivisme pada siklus I mencapai
prosentase 63. Hal ini menunjukkan siswa dapat mengikuti dengan baik dan antusias kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Namun hasil belajar yang dicapai pada siklus I belum maksimal, masih ada siswa yang mencapai hasil belajar yang masih rendah. Rendah nya hasil
belajar siswa dikarenakan pada saat pembelajaran terdapat siswa yang kurang merespon dan tidak focus terhadap proses pembelajaran, diantara nya pada saat
proses diskusi dan perwakilan kelompok masih ada siswa yang malu untuk mempresentasikan jawaban kelompoknya.Untuk mengatasi hal tersebut pada
siklus II peneliti memandu diskusi secara aktif dan memberikan kesempatan lebih kepada siswa dalam menyampaikan pendapat, lebih memotivasi siswa untuk terus
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan perbaikan tindakan pada siklus II, hasil belajar siswa
menunjukkan peningkatan, yaitu mencapai nilai rata-rata 78,2 dengan N-gain 0,56. Siswa yang memiliki kemampuan sesudah memenuhi KKM sebanyak 14
59
siswa dengan prosentase 87,5, dan hanya 2 siswa belum memenuhi KKM dengan prosentase 12,5.
Lembar observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II juga mengalami peningkatan yaitu mencapai prosentase 94. Hal ini
menunjukkan siswa sudah terbiasa dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga siswa aktif dan tampil lebih percaya diri dalam kegiatan
diskusi yang dilaksanakan.Hal ini mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang diakibatkan adanya perlakuan yang diberikan kepada siswa dengan kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran konstruktivisme.Dimana sebelum penerapan model pembelajaran konstruktivisme ini nilai pretest siswa
lebih kecil dibandingkan dengan nilai posttest. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Asep Suryadi
yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.
Selain itu penelitian lain yang dilakukan oleh Amanah juga menunjukkan bahwa model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas III di MI Al- Hidayah Lebak Bulus. Sesuai yang telah dijelaskan pada bab II bahwa model pembelajaran
konstruktivisme dapat membuat siswa berfikir untuk menyelesaikan masalah, memiliki ide dan membuat keputusan, karena murid terlibat secara langsung
dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih memahami konsep yang diajarkan dan dapat mengaplikasikan nya dalam segala situasi. Selain itu murid
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme
pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya membuat siswa menjadi lebih aktif dalam memperoleh pengetahuan dengan membangun sendiri konsep belajar
berdasarkan pengalaman belajar yang telah dimilikinya. Sehingga hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada konsep
struktur tumbuhan dan fungsinya. Hal ini dapat dilihat dari prosentase jumlah siswa yang telah berhasil mencapai nilai KKM, dimana pada siklus I hasil posttest
siswa yang sudah memenuhi KKM mencapai 50 meningkat menjadi 87,5 pada siklus II . Hasil observasi juga menunjukkan pelaksanaan pembelajaran di
kelas yang menggunakan model pembelajaran konstruktivisme berhasil dengan baik, ini dibuktikan dengan prosentase keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
yang dilakukan, dimana pada siklus I mencapai 63 meningkat menjadi 94 pada siklus II.
B. Saran
1. Keberhasilan penerapan model pembelajaran konstruktivisme dalam
penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk mencoba variasi pendekatan, model atau strategi pembelajaran lainnya dalam proses pembelajaran yang
dilakukan 2.
Sebelum menerapkan model atau strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran,, guru harus memahami terlebih dahulu tahapan
pelaksanaan dari model atau strategi pembelajaran yang dilakukan 3.
Mengkondinisikan suasana ruang belajar sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan saat proses pembelajaran
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Angkono.2007. Optimalisasi Media pembelajaran.Jakarta: PT Grasindo. Dimyati dan Mujiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.
Darmodjo, Herdro, Jeny R.E Kaligis dkk. 1992. Psikologi pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Herlanti,Yanti. 2006. Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK. UIN Syahid.
Junaesih, Nengsih. 2007.Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar dalamBidang Sains, sebuah Ontologi dalam Pendekatan Baru dalam
Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar. Jakarta: PIC IISEP UIN Syarif Hidayatullah.
Muslich, Mansur. 2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru dalam Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group
Rosalin,Elin. 2010. Gagasan Merancang Pembelajaran Konstektua. Jakarta: PT
Karsa Mandiri Persada. Rustaman, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Saripudin, Tatang. 2009. Landasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan.
Soemanto,Wasty. 2003.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rieneka Cipta. Suherman,
Erman. 2003.
Strategi Belajar
dan Pembelajaran
MatematikaKontemporer. Bandung:UPI.