Kemampuan Memahami Bacaan Kajian Teori

19 yang berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang mengerjakan beragam tugas. Kemampuan adalah kecakapan atau potensi seorang individu. Jika potensi setiap orang berbeda, maka kemampuan setiap orang berbeda. Poerwadarminta 2011: 742 menyatakan bahwa kemampuan berasal dari kata mampu atau sanggup melakukan sesuatu. Kemampuan memiliki dua arti. Arti pertama kemampuan sebagai kesanggupan, kecakapan, kekuatan, dan arti kedua kemampuan yaitu kekayaan. Pada penelitian ini, definisi kemampuan yang digunakan adalah arti pertama yaitu kemampuan sebagai suatu kesanggupan untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan, mengerjakan, atau menyelesaikan suatu tugas atau persoalan. Kesanggupan seseorang didukung dengan potensi yang dimiliki. Semakin baik potensi yang dimiliki seseorang, semakin baik pula kesanggupan orang tersebut. Potensi manusia dapat berkembang, maka kemampuan seseorang juga dapat berkembang apabila dilatih.

2.1.5 Kemampuan Memahami Bacaan

Dalman 2014: 8 menegaskan bahwa pembelajaran membaca di sekolah perlu difokuskan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan. Memahami bacaan yaitu memahami lambangtulisan dalam teks berupa kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, ataupun wacana utuh. Memahami bacaan merupakan tujuan membaca seorang siswa pada saat membaca materi pembelajaran. Tujuan tersebut berguna bagi siswa supaya kegiatan membaca yang dilakukan lebih terarah. 20 Kemampuan memahami bacaan terdiri dari beberapa sub-sub kemampuan, Suhendar dan Supinah 1997 dalam Dalman 2014: 9 menyebutkan ada 6 kemampuan, sebagai berikut. 1 Memahami makna kata-kata yang dibaca, memahami makna istilah dalam konteks kalimat, 2 memahami inti sebuah kalimat yang dibaca, 3 memahami ide, pokok pikiran, atau tema suatu paragraf, 4 memahami beberapa pokok pikiran dari suatu wacana, dan menarik kesimpulan dari suatu wacana, 5 membuat rangkuman isi bacaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa sendiri, 6 menyampaikan hasil pemahaman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri di depan kelas. Pembelajaran membaca di sekolah dasar dilakukan dengan cara bertahap pada enam kemampuan tersebut. Kemampuan paling awal adalah kemampuan memahami makna kata. Kemampuan akhir yaitu kemampuan menyampaikan pemahaman isi bacaan dengan bahasa sendiri. Ketujuh kemampuan dapat digunakan secara bertahap dalam membaca teks bacaan yang berbeda. Kemampuan awal atau memahami makna kata akan lebih sulit jika kata tersebut masih asing bagi siswa. Dalman 2014: 87-88 menyatakan , “Kegiatan memahami bacaan meliputi empat tingkatan pemahaman yaitu pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif”. Pemahaman literal artinya pembaca memahami makna sesuai simbol bahasa yang ada dalam bacaan. Pemahaman literal dapat dikatakan sebagai pemahaman paling dasar karena memahami isi tersurat teks bacaan. Supaya dapat memahami bacaan secara literal, pembaca hanya membutuhkan kemampuan dalam mengenal kata dan kalimat dalam bacaan. Tingkatan yang lebih sulit dari pemahaman literal adalah pemahaman interpretatif. Pada pemahaman interpretatif, pembaca harus mampu memahami 21 pesan secara tersirat. Pesan atau informasi tidak sepenuhnya tertulis dalam bacaan. Pembaca harus berpikir untuk dapat menjawab pertanyaan pemahaman literal. Pemahaman selanjutnya adalah pemahaman kritis.ada pemahaman kritis, pembaca mampu menganalisis dan menyintesis informasi dalam bacaaan. Pembaca tidak dapat secara langsung menggunakan informasi yang terdapat dalam bacaan, sehingga harus menganalisis terlebih dahulu. Pemahaman kreatif yaitu pembaca dapat membuat sesuatu yang baru berdasarkan isi bacaan. Pada pemahaman kreatif, pembaca mendapatkan ide atau gagasan baru berdasarkan informasi yang diperoleh dari bacaan. Pembaca menggunakan informasi tersebut untuk membuat inovasi baru. Pemahaman kreatif misalnya membuat inovasi kerajinan tangan berdasarkan artikel yang dibaca. Contoh lainnya yaitu seorang pembaca yang dapat membuat lagu berdasarkan teks cerita yang dibaca. Kegiatan memahami bacaan melibatkan model pemrosesan informasi. Pada kegiatan memahami bacaan, seorang pembaca dapat memahami bacaan dengan bantuan pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Menurut Mikulecky 1990 dalam Mulyati 2009: 9.4, proses pemahaman dalam membaca dimulai dari pengindraan sampel dari materi yang tercetak. Selanjutnya secara langsung dihubungkan dengan apa yang sudah diketahui, dan mencoba menemukan kecocokan antara informasi tertulis dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Pengetahuan awal dapat diperoleh melalui aktivitas membaca, bertanya, dan aktivitas belajar lainnya. Burns, dkk. 1997 dalam Rahim 2009: 12-13 menyatakan bahwa proses membaca meliputi sembilan aspek yaitu sensori, perseptual, urutan, pengalaman, 22 pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap, dan gagasan. Proses membaca dimulai dari sensori visual yaitu pengungkapan simbol grafis melalui indra penglihatan. Selanjutnya yaitu tindakan perseptual yakni pengenalan kata dan makna berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Aspek urutan yaitu membaca huruf berurutan mengikuti rangkaian tulisan yang tertulis secara linear. Aspek selanjutnya yaitu pengalaman. Pengamalan yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Aspek penting membaca yaitu berpikir, dibutuhkan kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kreatif untuk dapat memahami bacaan. Kemampuan berpikir dapat dikembangkan melalui aspek pembelajaran dengan bimbingan dari guru ataupun orang lain. Aspek asosiasi yaitu siswa dapat menghubungkan simbol dengan bunyi bahasa dan makna dalam membaca. Aspek yang berkaitan dengan minat, perhatian, motivasi adalah aspek sikap. Proses membaca diakhiri dengan aspek gagasan. Gagasan yang diberikan setiap pembaca berbeda sesuai dengan keberhasilan aspek sebelumnya.

2.1.6 Tes Kemampuan Memahami Bacaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemanfaatan Taman Bacaan Terhadap Peningkatan Minat Baca di Rumah Baca Lontung Samosir

15 154 103

ANALISIS PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SEKOLAH DASAR SEKBIN III KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES

5 53 360

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Minat Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 01 Wonolopo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 11

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Minat Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 01 Wonolopo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

MINAT BACA, KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN, DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KARANGTURI KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2007/2008.

0 0 10

Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Gantang 1 Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

0 1 81

Minat Siswa Kelas IV, V, VI Terhadap Mata Pelajaran PENJASORKES di SD Negeri Dumeling 02 Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 12

(ABSTRAK) PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA DAN KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BOJONG PEKALONGAN.

0 0 2

PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA DAN KEMAMPUAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BOJONG PEKALONGAN.

0 0 115

Pengaruh Minat Baca terhadap Kemampuan Memahami Bacaan Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Gunung Sari I Kecamatan Rappocini Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 102