39 menyatakan bahwa perkembangan bahasa mencakup semua cara untuk
berkomunikasi, yaitu mengungkapkan pikiran dan perasaan. Ungkapan pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan
menggunakan kata-kata, kalimat, gambar, atau lukisan. Menurut Syamsudin 1991 dalam Susanto 2015: 74, secara khusus siswa pada awal masa 6-7
tahun, sudah menguasai sekitar 2.500 kata; dan pada masa akhir usia 11-12 tahun siswa sudah menguasai 50.000 kata. Penguasaan kosakata pada siswa,
dapat membantu siswa memahami komunikasi baik lisan maupun tulisan. Erikson 1981 dalam Siswoyo, dkk. 2008: 105 menulis teori
perkembangan sosial, fase perkembangan sosial pada usia 6-11 tahun yaitu siswa sudah dapat mengerjakan tugas-tugas untuk belajar dan masih memiliki
kecenderungan untuk kurang hati-hati serta menuntut perhatian. Fase ini dinamakan Industry Vs Inferiority. Pemenuhan perhatian bagi siswa menjadi tugas
orang-orang disekitar seperti guru dan orang tua. Pada masa ini siswa membutuhkan perhatian, sehingga siswa merasa keberadaannya dicintai dan
dipedulikan orang lain terutama orang tua.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian yang serupa. Penelitian tentang minat baca, perhatian orang tua, dan
kemampuan memahami bacaan yang dijadikan acuan ada 10. Penelitian relevan antara lain penelitian oleh: Bangun 2008, Wulansari 2010, Budiyono 2012,
Fitriana 2012, Isnawati 2012, Ervina 2014, Huba 2014, Romafi dan
Musfiroh 2015, Geske dan Ozola 2008, serta Hidayat dan Aisah 2013.
40 Penelitian oleh Bangun 2008 berjudul Hubungan Persepsi Siswa
Tentang Perhatian Orang Tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar, dan Penggunaan Waktu Belajar di Rumah dengan Prestasi Belajar Ekonomi. Hasil penelitian
tersebut yaitu: 1 ada hubungan antara persepsi siswa tentang perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi siswa. 2 Ada hubungan kelengkapan fasilitas
belajar di rumah dengan prestasi belajar ekonomi. 3 Ada hubungan penggunaan waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar ekonomi. Serta, 4 ada hubungan
persepsi siswa tentang perhatian orang tua, kelengkapan fasilitas belajar di rumah dan penggunaan waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar ekonomi. Hasil
perhitungan F
hitung
F
tabel
yaitu 84,94 3,94 dengan koefisien determinan R
2
sebesar 0,6889 yang berarti 68,89 persepsi siswa tentang perhatian orang tua, kelengkapan fasilitas belajar di rumah dan penggunaan waktu belajar di rumah
memengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa. Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilaksanakan. Perbedaannya yaitu tidak ada
variabel minat baca dan kemampuan memahami bacaan, subjek yang digunakan bukan siswa SD tetapi siswa SMA, dan penelitian tersebut tidak menggunakan
analisis regresi. Namun ada persamaan kedua penelitian yaitu menggunakan variabel perhatian orang tua.
Penelitian oleh Wulansari 2010, berjudul Hubungan Antara Dukungan Orangtua dalam Belajar Membaca dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2
SDN Bakti Jaya 3 Depok. Berdasarkan hasil akhir perhitungan diperoleh nilai r
hitung
sebesar 0,412 dengan p value 0,014. Sementara nilai r
tebel
pada taraf signifikansi 5 nilai N 35 adalah 0,334. Nilai r
hitung
yang didapat r
tabel
p value 0,05, sehingga hipotesis nihil H
yang menyatakan bahwa tidak terdapat
41 hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua dan kemampuan membaca
ditolak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilaksanakan yaitu subjek penelitian. Variabel penelitian ini dan penelitian yang dilaksanakan menggunakan
varibel yang sama yaitu dukungan atau perhatian orang tua dan kemampuan siswa dalam membaca.
Penelitian oleh Budiyono 2012, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dengan judul Hubungan Antara Dukungan Orangtua dalam
Belajar Membaca dengan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 2 SDN Bakti Jaya 3 Depok. Hasil analisis menunjukkan nilai r
xy
korelasi antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,485. Setelah dihitung dengan uji t taraf
signifikansi 5 sebesar 1,697 dan t
hitung
3,588, maka t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak
dan H
a
diterima. Maka ada pengaruh positif antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu menggunakan perhatian orang tua sebagai variabel independen. Perbedaannya yaitu variabel dependen pada penelitian tersebut menggunakan
prestasi belajar. Pada penelitian yang dilaksanakan, variabel bebas yang digunakan adalah kemampuan memahami bacaan.
Penelitian oleh Fitriana 2012, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul Hubungan Antara Minat Baca dengan Kemampuan Memahami
Bacaan Siswa Kelas V SD Se-Gugus II Kecamatan Gedongtengen Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi
product-moment, diperoleh hasil r
xy
= 0,434. Nilai r
tabel
dengan n= 89 pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,207. Dengan demikian, r
hitung
lebih besar dari r
tabel
0,4340,207. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif dan
42 signifikan antara minat baca dengan kemampuan memahami bacaan. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu adanya variabel minat baca dan kemampuan memahami bacaan. Perbedaannya yaitu penelitian ini
menggunakan siswa kelas V, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan siswa kelas IV. Selain itu terdapat satu variabel yang berbeda yaitu
variabel perhatian orang tua. Penelitian oleh Isnawati 2012 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
dengan judul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Kompetensi Mengelola Dokumen
Transaksi Siswa Kelas X Program Smk Cokroaminoto 1 Banjarnegara. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1 terdapat pengaruh positif dan signifikan perhatian
orang tua terhadap prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi. Simpulan tersebut ditunjukkan dengan nilai t
hitung
sebesar 5,121 p-value = 0,000 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 0,308. Jadi,
variabel perhatian orang tua memengaruhi prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi sebesar 30,8. 2 Terdapat pengaruh
positif dan signifikan motivasi belajar terhadap terhadap prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi. Hasil tersebut ditunjukkan
dengan nilai t
hitung
sebesar 5,814 p-value = 0,000 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 0,364. Jadi variabel motivasi belajar memengaruhi prestasi
belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi sebesar 36,4. 3 Terdapat pengaruh positif dan signifikan perhatian orang tua dan motivasi
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi. Hasil analisis menunjukkan nilai f
hitung
lebih besar
43 dari f
tabel
yaitu: 23,101 3,150 dengan koefisien determinasi sebesar 0,443. Jadi, variabel perhatian orang tua dan motivasi belajar secara bersama-sama
memengaruhi prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi sebesar 44,3. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian
yang dilaksanakan antara lain pada variabel motivasi dan prestasi belajar, serta jenjang pendidikan siswa yaitu siswa SMK. Persamaannya adalah pada penelitian
ini menggunakan variabel perhatian orang tua. Penelitian oleh Ervina 2014 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
dengan judul Hubungan Minat Baca dan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri di Kota
Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut yaitu 1 terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas X SMA Negeri di Kota Yogyakarta. 2 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas X SMA Negeri di Kota Yogyakarta. 3 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dan penguasaan kosakata secara bersama-
sama dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan peneliti yaitu jenjang pendidikan subjek penelitian, adanya variabel penguasaan kosakata, dan penelitian tersebut hanya mencari hubungan antar
variabel. Namun, penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilaksanakan yaitu minat baca siswa.
Penelitian oleh Huba 2014 mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak dengan judul Hubungan antara Sikap terhadap Pembelajaran dengan
44 Kemampuan Memahami Bacaan Siswa Kelas X SMAN Paloh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1 rata-rata sikap terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yaitu 56,5. 2 Kemampuan memahami bacaan pada siswa berdasarkan distribusi
frekuensi ada 76,32 pada interval 7 sampai 8. 3 Sikap terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Kemampuan memahami bacaan memiliki hubungan
yang positif dan signifikan sebesar 0,645. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu mengukur kemampuan memahami
bacaan. Perbedaannya yaitu variabel bebas dari penelitian tersebut adalah sikap terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, Perbedaan lainnya yaitu objek penelitian
yang akan diteliti berbeda jenjang pendidikan. Namun, variabel terikat penelitian ini sama yaitu kemampuan siswa dalam memahami bacaan.
Penelitian oleh Romafi dan Musfiroh 2015 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul Hubungan Minat Membaca, Fasilitas Orang
Tua, dan Pemberian Tugas Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa. Hasil penelitian yaitu minat membaca, fasilitas orang tua, dan pemberian
tugas membaca di sekolah berhubungan positif dan signifikan dengan kemampuan membaca pemahaman. Hasil penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri di
Kabupaten Brebes tersebut yaitu r
y
1-23=0,294, ry2-13=0,302, ry3-12=0,255, Ry- 123= 0,489. Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
yang dilaksanakan. Perbedaan tersebut yaitu adanya variabel pemberian tugas membaca, perhatian orang tua hanya berupa pemberian fasilitas, dan hasil
akhirnya hanya mencari hubungan antar variabel. Namun terdapat persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilaksanakan peneliti yaitu
menggunakan variabel minat membaca serta kemampuan siswa dalam membaca.
45 Penelitian oleh Geske dan Ozola 2008 dengan judul Factors Influencing
Reading Literacy at the Primary School Level. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan ekonomi orang tua memiliki pengaruh atau dampak yang besar
terhadap kemampuan membaca literasi siswa. Faktor lain yang berpengaruh besar yaitu pendidikan orang tua dan kebiasaan orang tua membaca dengan keras pada
saat siswa usia pra sekolah. Siswa yang memiliki kemampuan literasi yang tinggi biasanya membaca untuk kesenangan mereka sendiri. Siswa-siswa tersebut
berasal dari keluarga yang orang tuanya benyak menggunakan waktu untuk membaca. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilaksanakan
yaitu mengetahui pengaruh orang tua terhadap kemampuan siswa dalam membaca.
Penelitian oleh Hidayat dan Aisah 2013 dengan judul Read Interest Co- Relational With Student Study Performance In IPS Subject Grade IV Four In
State Elementary School 1 Pagerwangi Lembang. Hasil penelitian ini yaitu 1 Minat baca siswa kelas IV SDN 1 Pagerwangi Lembang cukup baik yaitu 57,1.
2 Hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SDN 1 Pagerwangi cukup baik, yaitu 48,6. 3 Ada hubungan yang signifikan antara hasil belajar
dan minat baca pada mata pelajaran IPS kelas IV siswa SDN 1 Pagerwangi. Penelitian tersebut menggunakan variabel yang sama dengan penelitian yang
dilaksanakan yaitu variabel minat baca. Subjek penelitian sama yaitu siswa kelas IV sekolah dasar. Perbedaan penelitian tersebut dan penelitian yang dilaksanakan
yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti tidak menggunakan variabel berupa hasil belajar. Variabel yang akan digunakan yaitu perhatian orang tua dan
kemampuan memahami bacaan.
46
2.3 Kerangka Berpikir