Perkembangan Agama Buddha Persebaran Agama Hindu-Buddha

134 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VII Penganut Hindu percaya kepada banyak dewa yang dianggap memiliki peranan dalam mengatur kehidupan manusia. Di antara dewa yang mereka yakini adalah tiga dewa utama yang dikenal dengan Trimurti, yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pelindung, dan Syiwa sebagai dewa penghancur. Dalam bidang kemasyarakatan, agama Hindu mengenal istilah tingkatan sosial masyarakat yang disebut kasta. Penetapan kasta ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan campuran antargolongan masyarakat. Kasta tersebut terdiri dari berikut ini. a. Kasta Brahmana yang terdiri dari kaum pendeta dan para sarjana. b. Kasta Ksatria yang terdiri dari para prajurit, pejabat dan bangsawan. c. Kasta Waisya terdiri dari para pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit. d. Kasta Sudra terdiri dari para pelayan dan pekerja kasar, buruh, dan tukang kebun. e. Kasta Paria yang terdiri dari orang-orang seperti pengemis, pemburu yang dianggap hina dan tidak memiliki hak dalam masyarakat, nelayan, penyapu jalan, dan penggali kuburan.

2. Perkembangan Agama Buddha

Seperti halnya agama Hindu, India juga menjadi cikal bakal berkembangnya agama Buddha. Siddharta Gautama 563-483 SM merupakan pendirinya. Agama ini lahir sebagai akibat rasa prihatin dari Siddharta Gautama putra raja Suddodhana melihat penderitaan rakyat yang ada di luar lingkungan kerajaan, seperti kehidupan pengemis, orang sakit, dan penderitaan lainnya. Gambar 8.2 Candi Prambanan Sumber: www.witour–jogja.com Berlakunya sistem kasta menyebabkan sekat dalam kehidupan masyarakat semakin kentara. Kedudukan kasta Brahmana, khususnya dalam upacara keagamaan sangat kentara karena sangat diistimewakan. Dalam perkembangannya agama Buddha mendapat sambutan Di unduh dari : Bukupaket.com 135 Bab VIII Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan, dan Pemerintahan pada Masa Hindu-Buddha yang baik dari rakyat karena tidak mengenal kasta. Agama Buddha berpedoman kepada kitab tripitaka yang mengajarkan Empat Kebenaran Utama dan Delapan Jalan Kebenaran . Ajaran itu merupakan pengalaman Siddharta Gautama selama mengembara untuk mencari makna kehidupannya. Setelah mengalami perkembangan yang pesat dan memiliki umat yang banyak, dalam perkembangan selanjutnya, agama Buddha terpecah menjadi dua golongan, yaitu Theravada atau Hinayana dan Mahayana. Golongan yang pertama meyakini bahwa jalan individual dengan aturan yang sangat ketat merupakan jalan terbaik supaya terbebas dari karma dan mencapai nirwana. Para pengikutnya banyak terdapat di Sri Langka dan Asia Tenggara. Adapun golongan yang kedua, yakni Mahayana merupakan ajaran yang lebih universal dan menyatakan bahwa ajaran Buddha dipersembahkan untuk semua bangsa. Untuk terhindar dari karma, manusia harus bekerja sama dengan orang lain dan memelihara tanggung jawab sosialnya.

3. Persebaran Agama Hindu-Buddha

Agama Hindu-Buddha tidak hanya dikenal di India, tetapi menyebar ke berbagai negara yang ada di Asia, seperti ke Asia Timur melalui jalan sutra atau jalur perdagangan darat yang menghubungkan antara Cina, Asia Tengah, India dan Asia Barat. Selain menyebar ke Asia bagian barat, agama Hindu-Buddha menyebar sampai ke Asia Tenggara di antaranya ke Indonesia. Persebaran Hindu-Buddha di Indonesia erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan antara India dan Cina ratusan tahun sebelum masehi. Dalam kegiatan perdagangan, Indonesia menempati posisi strategis karena berada di antara jalur lalu lintas perdagangan antara India dan Cina. Gambar 8.3 Wihara Buddha. Sumber: www.i146.photobucket.com Di unduh dari : Bukupaket.com 136 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VII Agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia berasal dari India dan Cina, menurut seorang penjelajah Cina bernama Fa Hsien ketika perjalanan pulang ke Cina setelah menetap selama 12 tahun di India. Dia singgah di Jawa selama 5 bulan dari Desember 412 sampai Mei 413 bersama 100 orang rombongannya. Catatan lain yang dicatat oleh seorang pangeran dari Kashmir bernama Gunawarmma yang pernah tinggal di Jawa menunjukkan bahwa pengaruh kebudayaan India atau Cina masuk melalui hubungan perdagangan antara Indonesia dan negeri-negeri yang ada di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur. Terdapat empat teori yang menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia sebagai berikut.

1. Teori Ksatria