48
Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VII
2. Proses Sosial Disosiatif
a. Persaingan
Persaingan dapat berdampak negatif maupun positif, misalnya kamu dengan teman-teman di kelas dapat saling bersaing untuk mendapatkan peringkat sepuluh besar. Hal tersebut dapat
berakibat positif karena menjadi faktor pendorong atau sumber motivasi bagi kamu untuk semakin giat belajar. Namun, jika kamu merasa tidak mampu bersaing akan mengakibatkan
frustrasi atau menggunakan cara-cara yang dilarang untuk memenangi persaingan.
Persaingan akan menentukan kegiatan yang perlu dilakukan oleh seorang individu atau kelompok untuk berprestasi dan mempertahankan kelompoknya. Persaingan
merupakan proses sosial tempat seorang individu atau kelompok bersaing dan mencari keutungan melalui bidang-bidang tertentu.
Persaingan dapat terjadi di semua bidang kehidupan masyarakat, termasuk dalam lingkungan terkecil sekalipun, yakni lingkungan keluarga. Di antara anggota keluarga
terkadang saling bersaing untuk mendapatkan posisi tertentu. Dalam lingkungan yang lebih luas, persaingan dapat terjadi dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, politik, pendidikan, dan sebagainya. Dalam bidang ekonomi, persaingan terjadi baik di antara para produsen dalam mendapatkan faktor produksi SDM, SDA,
Modal, dan Kewirausahaan dan memasarkan hasil produksi supaya mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya di kalangan konsumen dalam mendapatkan barang
dan jasa hasil produksi yang murah, maupun di antara para distributor dalam mendistribusikan barang dan jasa hasil produksi.
Dalam bidang politik persaingan sering kali terjadi, khususnya pada saat pelaksanaan Pemilihan Umum Pemilu serta Pemilihan Kepala Daerah Pilkada. Adanya sistem pemlihan
yang dilakukan secara langsung menjadikan persaingan di antara partai politik semakin ketat sehingga cara-cara yang tidak dibenarkan pun banyak dipraktikkan oleh para politisi
Jika dikaji lebih dalam, persaingan sebetulnya banyak menimbulkan hal-hal yang positif, di antaranya:
1 mendorong seseorang atau pihak yang bersaing untuk melakukan sesuatu dengan
cara yang terbaik. Dalam bidang ekonomi hal ini dapat menciptakan barang dan jasa yang berkualitas.
2 mendorong seseorang atau pihak yang bersaing untuk belajar dan meningkatkan
kualitas dirinya sehingga dapat memenangi persaingan. 3
meningkatkan semangat dan motivasi berprestasi.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Biasanya merupakan perasaan tidak suka yang tersembunyi terhadap seorang
individu atau kelompok tertentu, seperti perasaan kebencian dan keraguan terhadap pernyataan orang lain, serta tindakan menyanggah pendapat orang lain. Apabila perasaan
yang tersembunyi tersebut memuncak atau tidak dapat dikendalikan, hal tersebut dapat melahirkan pertentangan dan menjadi sumber terjadinya konflik sosial.
Di unduh dari : Bukupaket.com
49
Bab III Interaksi Sosial dan Sosialisasi