Kreatif dan Inovatif dalam Tindakan Ekonomi

231

Bab XIV Kreatif dan Inovatif dalam Tindakan Ekonomi

Kemandirian adalah sikap mental yang selalu percaya diri dalam memecahkan segala persoalan tanpa bergantung pada bantuan orang lain. Orang yang mandiri selalu melakukan segala sesuatu kepentingannya oleh sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Sikap kemadirian bukan berarti individualistis, melainkan berusaha untuk meminimalisasi bantuan dari orang lain terutama untuk kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukannya sendiri. Contohnya, seorang siswa menyempatkan untuk mempersiapkan semua kebutuhan sekolahnya sendiri dari mulai mempersiapkan jadwal pelajaran sampai menyiapkan perlengkapan sekolah yang lain. Kemandirian tidak terbentuk begitu saja, tetapi terbentuk melalui proses latihan yang sangat panjang melalui proses pembiasaan sejak kecil. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kemandirian seseorang di antaranya: 1. pengaruh lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat sekitarnya; 2. faktor pendidikan, baik pendidikan di keluarga, sekolah, maupun masyarakat; 3. faktor keturunan, kondisi fisik dan tingkat perkembangan mental kedewasaan; 4. faktor perkembangan daya pikir; 5. faktor visi, misi, dan tujuan hidup yang digariskannya; 6. faktor cita-cita yang menjadi impiannya. Seorang yang mandiri biasanya memiliki rasa optimisme dan semangat untuk maju sehingga peluang untuk suksesnya sangat besar. Jiwa mandiri yang kuat biasanya mendorong seseorang untuk berpikir kreatif. Ketika berpikir kreatif dilatih dan dikembangkan, ia akan mampu bertindak inovatif dan hasilnya adalah kesuksesan. Orang-orang sukses pada dasarnya adalah orang-orang yang memiliki semangat kemandirian yang tinggi. Mereka pun biasanya memiliki tingkat kesejahteraan yang memadai sehingga sebetulnya semangat kemandirian yang dimiliki seseorang berhubungan erat dengan tingkat kesejahteraannya. Jiwa kreatif dan inovatif sangat diperlukan dalam seluruh aktivitas kehidupan, baik dalam kegiatan pendidikan seperti yang sedang kamu jalani, dalam bidang politik, maupun dalam bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu inti masalah ekonomi adalah adanya keterbatasan sumber daya di tengah banyaknya kebutuhan manusia. Inti masalah ekonomi ini dikenal dengan istilah kelangkaan scarcity karena adanya kelangkaan tersebut mendorong seseorang untuk kreatif dan inovatif dalam menentukan pilihannya.

D. PROSES KEMANDIRIAN DALAM MENCAPAI KESEJAHTERAAN

E. KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM KEGIATAN EKONOMI

Di unduh dari : Bukupaket.com 232 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VII Dalam melakukan kegiatan ekonomi, manusia sebagai pelaku ekonomi dibagi menjadi tiga, ada yang bertindak sebagai produsen, distributor, dan sebagai konsumen. Seorang produsen yang ingin eksis di tengah persaingan yang ketat, dia harus mampu berpikir kreatif dan bertindak inovatif, baik ketika mendapatkan faktor-faktor produksi maupun dalam menciptakan produk barang atau jasa yang berkualitas. Begitupun dengan seorang distributor, ia harus kreatif dan inovatif dalam mendistribusikan produk hasil produsen supaya sampai kepada konsumen sebanyak-banyaknya sehingga meraih keuntungan. Seorang konsumen pun harus kreatif dan inovatif dalam memilih barang dan jasa yang murah dan berkualitas sehingga selain kebutuhannya terpenuhi, ia pun dapat efisien dalam pengeluarannya. Secara fitrah setiap orang memiliki potensi jiwa kewirausahaan. Namun, potensi itu akan menjadi suatu kekuatan dalam hidupnya manakala dalam perjalanannya dikembangkan dan terus dilatih.Untuk mengembangkan jiwa entreprenership di sekolah, perlu sebuah media. Gambar 14.2 Koperasi sekolah biasanya menjual barang keperluan siswa dengan harga murah. Sumber: www.detik.com Banyak media yang bisa menjadi alat pengembangan potensi kewirausahaan kita di lingkungan sekolah. Program ekstrakurikuler dan Organisasi Siswa OSIS merupakan media yang bisa dimanfaatkan. Koperasi siswa Kopsis adalah salah satu program ekstrakurikuler yang dapat dimanfaatkan yang memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan program ekstrakurikuler lainnya. Kopsis memiliki fungsi ganda, yakni sebagai organisasi pendidikan sekaligus sebagai organisasi usaha. Jika kewirausahaan diidentikan dengan aspek usaha. Kopsis merupakan program ekstrakurikuler yang paling tepat sebagai sarana pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa, karena hanya Kopsis yang memiliki fungsi legal untuk melaksanakan aktivitas usaha dan tentunya usaha yang berorientasikan pada pemenuhan kebutuhan siswa

F. MEDIA PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH

Di unduh dari : Bukupaket.com 233

Bab XIV Kreatif dan Inovatif dalam Tindakan Ekonomi