2. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua menggunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan lampiran 10 hasil uji hipotesis kedua dapat dilihat dalam tabel
berikut: Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X
2
-
Y Variabel Harga r, r
2
, dan r
Koef Konstanta
r
x2y
r
2 x2y
r
tabel
X
2
- Y 0,409 0,167 0,2006 0,489 49,863
Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2015
a. Membuat Persamaan Garis Regresi Linier Sederhana
Harga koefisien variabel Cara Belajar sebesar 0,489 dan bilangan konstanta 49,863. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disusun
persamaan satu prediktor sebagai berikut: Y = 0,489X
2
+ 49,863 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif sebesar 0,489 yang berarti bahwa jika nilai Cara Belajar X
2
meningkat 1 poin maka nilai Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Godean
Tahun Ajaran 20142015 Y akan meningkat sebesar 0,489.
b. Koefisien Korelasi r
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah Cara Belajar variabel bebas mempunyai hubungan yang positif atau
negatif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi variabel terikat dan untuk mengetahui besarnya hubungan atau korelasi antara Cara Belajar
dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Apabila tidak terdapat hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat maka analisis regresi ini tidak dapat dilanjutkan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai
koefisien korelasi r sebesar 0,409 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,2006 yang berarti terdapat hubungan positif antara Cara Belajar
dengan Prestasi Belajar Akuntansi.
c. Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 20 tentang Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X
2
– Y diperoleh nilai r
2 x2y
sebesar 0,168 yang berarti Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian
Akuntansi SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 20142015 Y dapat dipengaruhi oleh Cara Belajar sebesar 16,8, sedangkan 83,2
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
Berdasarkan persamaan garis linier Y = 0,489X
2
+ 49,863; r
hitung
lebih besar dari r
tabel
0,409 0,2006; dan r
2 x2y
0,168 dapat disimpulkan bahwa Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 20142015.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Pengujian hipotesis ketiga menggunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan lampiran 10 hasil uji hipotesis ketiga dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 21. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X
3
-
Y Variabel Harga r, r
2
, dan r
Koef Konstanta r
x3y
r
2 x3y
r
tabel
X
3
- Y 0,408 0,167 0,2006 0,653 45,676
Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2015
a. Membuat Persamaan Garis Regresi Linier Sederhana
Harga koefisien variabel Motivasi Belajar sebesar 0,653 dan bilangan konstanta sebesar 45,676. Berdasarkan data tersebut, maka
dapat disusun persamaan satu prediktor sebagai berikut: Y = 0,653X
3
+ 45,676 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif sebesar 0,653 yang berarti bahwa jika nilai Motivasi Belajar X
3
meningkat 1 poin maka nilai Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Godean Tahun Ajaran 20142015 Y akan meningkat sebesar 0,653.
b. Koefisien Korelasi r
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah Motivasi Belajar variabel bebas mempunyai hubungan yang positif atau
negatif terhadap Prestasi Belajar Akuntansi variabel terikat dan untuk mengetahui besarnya hubungan atau korelasi antara Motivasi Belajar
dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Apabila tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat maka analisis regresi ini
tidak dapat dilanjutkan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi r sebesar 0,408 lebih besar dari r
tabel
sebesar
0,2006 yang berarti terdapat hubungan positif antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi.
c. Koefisien Determinasi