Deskripsi Data Umum SMK Negeri 1 Godean merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan Deskripsi Data Khusus

61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan secara berturut-turut meliputi deskripsi data umum, deskripsi data khusus, pengujian prasyarat analisis, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.

A. Deskripsi Data Umum SMK Negeri 1 Godean merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan

Bidang Keahlian Bisnis Manajemen dan Teknik. Sekolah ini berlokasi di Kowanan, Sidoagung, Godean, Sleman 55564. Telp. 0274 391054. SMK Negeri 1 Godean memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: 1. Visi Menghasilkan tamatan yang kompeten, siap mengembangkan diri, serta berbudi pekerti luhur. 2. Misi a Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. b Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan latihan. c Mengembangkan kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Insdustri Dunia Keja. d Mengembangkan nilai-nilai moral dan estetika. e Mengembangkan sikap kompetitif. SMK Negeri 1 Godean memiliki sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar yang cukup lengkap, yaitu terdapat 27 ruang belajar teori, laboratotium Komputer, Bahasa, Komputer Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan, Multimedia, perpustakaan, dan business center.

B. Deskripsi Data Khusus

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Godean yang berjumlah 96 siswa. Data hasil penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat yaitu Prestasi Belajar Akuntansi Y dan tiga variabel bebas yaitu Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru X 1 , Cara Belajar X 2 , dan Motivasi Belajar X 3 . Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing variabel berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Deskripsi data yang disajikan meliputi Mean M, Median Me, Modus Mo, dan Standar Devasi SD. Deskripsi data juga menyajikan distribusi frekuensi masing-masing variabel.

1. Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Y

Data pada variabel Prestasi Belajar Akuntansi dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata nilai Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester UTS, dan Ujian Akhir Semester UAS pada semester genap. Dari jumlah subjek 96 siswa diperoleh skor tertinggi 93 dan skor terendah 59. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai Mean 79,547; Median 81,5; Modus 85; serta Standar Deviasi 6,9263. Untuk menyusun distribusi frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah kelas interval Jumlah kelas interval ditentukan dengan menggunakan rumus K = 1 + 3,3 log n Keterangan: n = jumlah populasi atau subjek penelitian jumlah kelas interval dapat dihitung sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 96 K = 1 + 3,3 1,982271233 K = 1 + 6,541495069 K = 7,541495069 dibulatkan ke bawah menjadi K = 7 b. Menentukan rentang kelas Rentang kelas = skor maksimum – skor minimum Rentang kelas = 93 - 59 Rentang kelas = 34 c. Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas interval = rentang kelas jumlah kelas interval Panjang kelas interval = 7 Panjang kelas interval = 4,86 dibulatkan menjadi 5 Distribusi frekuensi nilai Prestasi Belajar Akuntansi dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi No. Kelas Interval 1 59 2 64 3 69 4 74 5 79 6 84 7 89 Jumlah Sumber: data primer yang telah diolah Berdasarkan data distribusi frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi maka dapat digambarka Akuntansi sebagai berikut: Gambar 3. Identifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya Prestasi Belajar Akuntansi dalam penelitian ini mengg Minimal KKM sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah yaitu jika ketercapaiannya 5 10 15 20 25 30 Frek ue nsi istribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 59 – 63 2 2,08 64 – 68 6 6,25 69 – 73 13 13,54 74 – 78 16 16,67 79 – 83 26 27,08 84 – 88 27 28,13 89 - 93 6 6,25 Jumlah 96 100 Sumber: data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan data distribusi frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi maka dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi sebagai berikut: Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi Identifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya Prestasi Belajar Akuntansi dalam penelitian ini menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah yaitu jika ketercapaiannya ≥75 maka dapat dikatakan siswa sudah tuntas Prestasi 2 6 13 16 26 Kelas Interval Prestasi Belajar Akuntasi 58,5 53,5 68,5 73,5 78,5 83,5 88,5 Berdasarkan data distribusi frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi maka histogram distribusi frekuensi Prestasi Belajar Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Akuntansi Identifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya Prestasi Belajar nakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 maka dapat dikatakan siswa sudah tuntas Prestasi 26 27 6 Prestasi Belajar Akuntasi 58,5 53,5 68,5 73,5 78,5 83,5 88,5 93,5 Belajar Akuntansinya. Berikut dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi kecenderungan Prestasi Belajar Akuntansi. Tabel 10. Kategori Kecenderungan Prestasi Belajar Akuntansi No. Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 75 23 23,96 Belum Tuntas 2 ≥75 73 76,04 Tuntas Total 96 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang berada dalam kategori belum tuntas sebanyak 23 siswa atau 23,96, sedangkan siswa yang berada dalam kategori tuntas sebanyak 73 siswa atau 76,04. Berdasarkan distribusi kecenderungan frekuensi variabel Prestasi Belajar Akuntansi di atas, dapat dilihat dalam Pie Chart sebagai berikut: Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Prestasi Belajar Akuntansi Tuntas 76,04 Belum tuntas 23,96 Prestasi Belajar Akuntansi

2. Variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

Data variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru diperoleh melalui angket dengan 15 butir pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada 96 siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 60 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 60 15x4 dan skor terendah 40 dari skor terendah yang mungkin diperoleh sebesar 15 15x1. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Mean 48,34; Median 48,50; Modus 50; serta Standar Deviasi 4,586. Untuk menyusun distribusi frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n Keterangan: n = jumlah populasi atau subjek penelitian jumlah kelas interval dapat dihitung sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 96 K = 1 + 3,3 1,982271233 K = 1 + 6,541495069 K = 7,541495069 dibulatkan ke bawah menjadi K = 7 b. Menentukan rentang kelas Rentang kelas = skor maksimum – skor minimum Rentang kelas = 60 - 40 Rentang kelas = 20 c. Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas interval = rentang kelas jumlah kelas interval Panjang kelas interval = 7 Panjang kelas interval = 2,86 dibulatkan mejadi 3 Distribusi frekuensi nilai Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 11. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 40 – 42 7 7,29 2 43 – 45 23 23,96 3 46 – 48 18 18,75 4 49 – 51 23 23,96 5 52 – 54 15 15,63 6 55 – 57 8 8,33 7 58 – 60 2 2,08 Jumlah 96 100 Sumber: data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru di atas maka dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Data tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori kecenderungan Persepsi Siswa tentang Metode Meng mengetahui kecenderungan masing ideal dari sampel penelitian sebagai kriteria perbandingan. Data penelitian perlu 1 Kelompok Semua responden yang mempunyai skor sebanyak ditambah 1 Standar Deviasi ideal ke atas 5 10 15 20 25 Fre kue nsi Pesepsi Siswa tentang Metode Mengajar Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori kecenderungan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai kriteria perbandingan. Data penelitian perlu dikategorikan dengan aturan sebagai berikut: Kelompok baikRanking atas Semua responden yang mempunyai skor sebanyak ditambah 1 Standar Deviasi ideal ke atas M i + 1SD i . 7 23 18 23 15 Kelas Interval Pesepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru 39,5 42,5 45,5 48,5 51,5 54,5 57,5 60,5 Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Metode tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori ajar Guru. Untuk variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai kriteria perbandingan. Data variabel sebagai berikut: Semua responden yang mempunyai skor sebanyak Mean ideal . 15 8 2 Pesepsi Siswa tentang Metode Mengajar 39,5 42,5 45,5 48,5 51,5 54,5 57,5 60,5 2 Kelompok cukup baikRanking Tengah Semua responden yang mempunyai skor antara Mean ideal dikurangi 1 Standar Deviasi ideal dan skor Mean ideal ditambah 1 Standar Deviasi ideal antara M i ─ 1SD i sampai M i + 1SD i . 3 Kelompok kurang baikRanking bawah Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor Mean ideal dikurangi 1 Standar Deviasi ideal M i ─ 1SD i . Anas Sudijono, 2012: 176 Harga Mean ideal M i dan Standar Deviasi ideal SD i dapat diperolah dengan rumus sebagai berikut: M i = 1 2 skor tertinggi + skor terendah = 1 2 60 + 15 = 1 2 75 = 37,5 SD i = 1 6 skor tertinggi – skor terendah = 1 6 60 ─ 15 = 1 6 45 = 7,5 Berdasarkan pengkategorian tersebut maka kriteria kecenderungan variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru X 1 dapat dihitung sebagai berikut: Kelompok baik = M i + 1SD i = 37,5 + 7,5 = 45 Kelompok cukup baik = M i ─ 1SD i sampai dengan M i + 1SD i = 37,5 – 7,5 sampai dengan 37,5 + 7,5 = 30 sampai dengan 45 Kelompok kurang baik = M i ─ 1SD i = 37,5 – 7,5 = 30 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kriteria kecenderungan variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru X 1 sebagai berikut: Tabel 12. Kategori Kecenderungan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif 1 45 66 68,75 Baik 2 30 – 45 30 31,25 Cukup Baik 3 30 Kurang Baik Total 96 100 Sumber: data primer yang diolah, 2015 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang berada dalam kategori baik sebanyak 66 siswa atau 68,75, sedangkan 30 siswa atau 31,25 berada dalam kategori cukup baik, dan tidak ada siswa yang berada dalam kategori kurang baik. Berdasarkan data kecenderungan variabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru tersebut dapat disajikan dalam Pie Chart berikut: Gambar 6. Pie Chart Kecenderungan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

3. Variabel Cara Belajar

Data variabel Cara Belajar diperoleh melalui angket dengan 20 butir pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada 96 siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 80 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 80 20x4 dan skor terendah 51 dari skor terendah yang mungkin diperoleh 20 20x1. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Mean 60,67; Median 60; Modus 60; serta Standar Deviasi 5,796. Untuk menyusun distribusi frekuensi Cara Belajar dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n Baik 68,75 Cukup Baik 31,25 Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru Keterangan: n = jumlah populasi atau subjek penelitian jumlah kelas interval dapat dihitung sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 96 K = 1 + 3,3 1,982271233 K = 1 + 6,541495069 K = 7,541495069 dibulatkan ke bawah menjadi K = 7 b. Menentukan rentang kelas Rentang kelas = skor maksimum – skor minimum Rentang kelas = 80 - 51 Rentang kelas = 29 c. Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas interval = rentang kelas jumlah kelas interval Panjang kelas interval = 7 Panjang kelas interval = 4,14 dibulatkan menjadi 5 Distribusi frekuensi nilai Cara Belajar dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 13. Distribusi Frekuensi No. Kelas Interval 1 49 2 5 3 59 4 6 5 7 6 7 7 80 Jumlah Sumber: data primer yang telah diolah Berdasarkan digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Gambar Data tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori kecenderungan masing skor variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Fre ku en si istribusi Frekuensi Cara Belajar Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 49 – 53 5 5,21 54 – 58 30 31,25 59 – 63 41 42,71 64 – 69 11 11,46 70 – 74 5 5,21 75 – 79 3 3,12 80 – 84 1 1,04 Jumlah 96 100 Sumber: data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Cara Belajar digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Cara Belajar tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori kecenderungan Cara Belajar. Untuk mengetahui kecenderungan masing variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai 5 30 41 11 Kelas Interval Cara Belajar 48,5 53,5 58,5 63,5 69,5 Frekuensi Relatif Cara Belajar maka dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Cara Belajar tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori . Untuk mengetahui kecenderungan masing- variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai 5 3 1 74,5 79,5 84,5 kriteria perbandingan. Data variabel penelitian perlu dikategorikan dengan aturan sebagai berikut: 1 Kelompok baikRanking atas Semua responden yang mempunyai skor sebanyak Mean ideal ditambah 1 Standar Deviasi ideal ke atas M i + 1SD i . 2 Kelompok cukup baikRanking Tengah Semua responden yang mempunyai skor antara Mean ideal dikurangi 1 Standar Deviasi ideal dan skor Mean ideal ditambah 1 Standar Deviasi ideal antara M i ─ 1SD i sampai M i + 1SD i . 3 Kelompok kurang baikRanking bawah Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor Mean ideal dikurangi 1 Standar Deviasi ideal M i ─ 1SD i . Anas Sudijono, 2012: 176 Harga Mean ideal M i dan Standar Deviasi ideal SD i dapat diperolah dengan rumus sebagai berikut: M i = 1 2 skor tertinggi + skor terendah = 1 2 80 + 20 = 1 2 100 = 50 SD i = 1 6 skor tertinggi – skor terendah = 1 6 80 ─ 20 = 1 6 60 = 10 Berdasarkan pengkategorian tersebut maka kriteria kecenderungan variabel Cara Belajar X 2 dapat dihitung sebagai berikut: Kelompok baik = M i + 1SD i = 50 + 10 = 60 Kelompok cukup baik = M i ─ 1SD i sampai dengan M i + 1SD i = 50 – 10 sampai dengan 50 + 10 = 40 sampai dengan 60 Kelompok kurang baik = M i ─ 1SD i = 50 – 10 = 40 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kriteria kecenderungan variabel Cara Belajar X 2 sebagai berikut: Tabel 14. Kategori Kecenderungan Cara Belajar No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif 1 60 32 33,33 Baik 2 40 – 60 64 66,67 Cukup Baik 3 40 Kurang Baik Total 96 100 Sumber: data primer yang diolah, 2015 Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang berada dalam kategori baik sebanyak 32 siswa atau 33,33, sedangkan 64 siswa atau 66,67 berada dalam kategori cukup baik, dan tidak ada siswa yang berada dalam kategori kurang baik. Berdasarkan data kecenderungan variabel Cara Belajar tersebut dapat disajikan dalam Pie Chart berikut: Gambar 8. Pie Chart Kecenderungan Cara Belajar

4. Variabel Motivasi Belajar

Data variabel Motivasi Belajar diperoleh melalui angket dengan 17 butir pernyataan. Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada 96 siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 67 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 68 17x4 dan skor terendah 45 dari skor terendah yang mungkin diperoleh 1717x1. Berdasarkan hasil analisis Baik 33,33 Cukup Baik 66,67 Cara Belajar data diperoleh nilai Mean 51,88; Median 51; Modus 51; serta Standar Deviasi 4,329. Untuk menyusun distribusi frekuensi Motivasi Belajar dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n Keterangan: n = jumlah populasi atau subjek penelitian jumlah kelas interval dapat dihitung sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 96 K = 1 + 3,3 1,982271233 K = 1 + 6,541495069 K = 7,541495069 dibulatkan ke bawah menjadi K = 7 b. Menentukan rentang kelas Rentang kelas = skor maksimum – skor minimum Rentang kelas = 67 - 45 Rentang kelas = 22 c. Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas interval = rentang kelas jumlah kelas interval Panjang kelas interval = 7 Panjang kelas interval = 3,14 dibulatkan menjadi 4 Distribusi frekuensi nilai berikut: Tabel 15. Distribusi No. Kelas Interval 1 42 2 46 3 50 4 54 5 58 6 62 7 66 Jumlah Sumber: data primer yang telah diolah Berdasarkan digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Gambar Data tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori kecenderungan 10 20 30 40 50 60 Fre kuensi Distribusi frekuensi nilai Motivasi Belajar dapat dilihat dalam tabel Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 42 – 45 4 9,38 46 – 49 23 30,21 50 – 53 50 40,63 54 – 57 9 7,29 58 – 61 4 5,21 62 – 65 5 3,12 66 – 69 1 3,12 Jumlah 96 100 Sumber: data primer yang telah diolah, 2015 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Motivasi Belajar digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Gambar 9. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori kecenderungan Motivasi Belajar. Untuk mengetahui kecenderungan 4 23 50 9 Kelas Interval Motivasi Belajar 41,5 45,5 49,5 53,5 57,5 61,5 dapat dilihat dalam tabel Frekuensi Relatif Belajar maka dapat digambarkan histogram distribusi frekuensi sebagai berikut: Motivasi Belajar tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori . Untuk mengetahui kecenderungan 4 5 1 41,5 45,5 49,5 53,5 57,5 61,5 65,5 69,5 masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari sampel penelitian sebagai kriteria perbandingan. Data variabel penelitian perlu dikategorikan dengan aturan sebagai berikut: 1 Kelompok baikRanking atas Semua responden yang mempunyai skor sebanyak Mean ideal ditambah 1 Standar Deviasi ideal ke atas M i + 1SD i . 2 Kelompok cukup baikRanking Tengah Semua responden yang mempunyai skor antara Mean ideal dikurangi 1 Standar Deviasi ideal dan skor Mean ideal ditambah 1 Standar Deviasi ideal antara M i ─ 1SD i sampai M i + 1SD i . 3 Kelompok kurang baikRanking bawah Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor Mean ideal dikurangi 1 Standar Deviasi ideal M i ─ 1SD i . Anas Sudijono, 2012: 176 Harga Mean ideal M i dan Standar Deviasi ideal SD i dapat diperolah dengan rumus sebagai berikut: M i = 1 2 skor tertinggi + skor terendah = 1 2 68 + 17 = 1 2 85 = 42,5 SD i = 1 6 skor tertinggi – skor terendah = 1 6 68 ─ 17 = 1 6 51 = 8,5 Berdasarkan pengkategorian tersebut maka kriteria kecenderungan variabel Cara Belajar X 2 dapat dihitung sebagai berikut: Kelompok atastinggi = M i + 1SD i = 42,5 + 8,5 = 51 Kelompok sedangcukup = M i ─ 1SD i sampai dengan M i + 1SD i = 42,5 – 8,5 sampai dengan 42,5 + 8,5 = 34 sampai dengan 51 Kelompok kurangrendah = M i ─ 1SD i = 42,5 – 8,5 = 34 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kriteria kecenderungan variabel Motivasi Belajar X 3 sebagai berikut: Tabel 16. Kategori Kecenderungan Motivasi Belajar No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif 1 51 44 45,83 Tinggi 2 34 – 51 52 54,17 Sedang 3 34 Rendah Total 96 100 Sumber: data primer yang diolah, 2015 Tabel di atas menujukkan bahwa terdapat 44 siswa atau 45,83 yang berada pada Motivasi Belajar tinggi, sedangkan 52 siswa atau 54,17 berada pada Motivasi Belajar kategori sedang, dan tidak ada siswa yang berada pada Motivasi Belajar kategori rendah. Berdasarkan data kecenderungan variabel Motivasi Belajar tersebut dapat disajikan dalam Pie Chart berikut: Gambar 10. Pie Chart Kecenderungan Motivasi Belajar

C. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Linieritas

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25