Wina Sanjaya 2006: 147 mengatakan: “metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang
peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan
melalui penggunaan metode pembelajaran.” Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Persepsi
Siswa tentang Metode Mengajar Guru adalah proses pencernaan informasi yang diterima oleh indera manusia yang dimiliki siswa
kemudian masuk ke dalam otak lalu otak memberikan makna mengenai Metode Mengajar Guru Akuntansi. Persepsi siswa yang
positif terhadap Metode Mengajar Guru akan berdampak pada Prestasi Belajar Siswa karena hal tersebut akan menjadikan siswa
tertarik mengikuti pelajaran tersebut. Persepsi siswa yang negatif dapat terjadi karena guru kurang menguasai materi pelajaran
sehingga kurang jelas dalam penyampaiannya atau guru tidak menyampaikan tujuan mempelajari materi sehingga siswa kurang
mengerti mengapa harus mempelajari materi tersebut, akibatnya siswa menjadi malas untuk memperhatikan guru. Selain hal tersebut,
guru yang tidak menggunakan Metode yang bervariasi dapat menimbulkan kebosanan pada siswa sehingga Prestasi Belajarnya
rendah.
b. Jenis-jenis Metode Mengajar Guru
Ada banyak Metode Mengajar yang dapat digunakan oleh guru, namun tidak semua metode cocok untuk pelajaran Akuntansi.
Beberapa metode cocok digunakan untuk mengajar Akuntansi oleh guru akuntansi SMK Negeri 1 Godean adalah sebagai berikut:
1 Metode Ceramah Menurut Wina Sanjaya 2006: 147 metode ceramah dapat
diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.
2 Metode Demonstrasi Metode demonstrasi menurut Wina Sanjaya 2006:152
adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi,
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. 3 Metode Diskusi
Metode diskusi menurut Wina Sanjaya 2006: 154 adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Wina Sanjaya 2006: 155 mengatakan: “Pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak
diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada siswa, materi pembelajaran ditemukan
dan diorganisir oleh siswa sendiri, oleh karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi
yang lebih penting adalah proses belajar.” 4 Metode Proyek
Syaiful Bahri Djamarah 2000: 195 mengatakan bahwa metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang
bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari
berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
5 Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Syaiful Bahri Djamarah 2000: 197 mengatakan bahwa
pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat. Resitasi adalah suatu
persoalan yang bergayut dengan masalah pelaporan anak didik setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas.
6 Metode Karyawisata Metode karyawisata menurut Syaiful Bahri Djamarah 2000:
202 ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang
terdapat di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
7 Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab menurut Syaiful Bahri Djamarah 2000:
203 ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.
8 Metode Latihan Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu
cara mengajar untuk menanamkan kebiasan-kebiasaan tertentu Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 197.
c. Pemilihan Metode Belajar