108
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2016 Dari tabel 4.59 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyetakan tidak setuju, 60 responden menyatakan netral, 29 responden menyatakan setuju,
serta 4 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju hanya sebesar 33. Ini berarti
nasabah Bank Syariah Mandiri yang terletak di Kantor Wilayah II Jabodetabek dan Banten berkemungkinan untuk tidak menggunakan
produk perbankan lain yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri. E.
Analisis Jalur Path Analysis
Analisis jalur merupakan suatu metode penelitian yang utamanya digunakan untuk menguji kekuatan dari hubungan langsung maupun tidak
langsung variabel bebas eksogen terhadap variabel terikat endogen. Dalam penelitian ini, alat analisis ini digunakan untuk mengetahui efek interaksi antara
variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan terhadap kepercayaan nasabah sebagai variabel intervening, serta dampaknya terhadap variabel loyalitas nasabah.
1. Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal variabel-variabel penelitian terlebih dahulu dihitung matriks kolerasi
dari variabel kualitas pelayanan, citra perusahaan, kepercayaan nasabah, dan loyalitas nasabah. Berikut ini adalah hasil penghitungan
koefisien korelasi dengan menggunakan software SPSS 20.0.
109
Tabel 4. 60 Koefisien Korelasi
Correlations
KPT CPT
KNT LNT
KPT Pearson Correlation
1 .734
.606 .477
Sig. 2-tailed .000
.000 .000
N 100
100 100
100 CPT
Pearson Correlation .734
1 .688
.530 Sig. 2-tailed
.000 .000
.000 N
100 100
100 100
KNT Pearson Correlation
.606 .688
1 .611
Sig. 2-tailed .000
.000 .000
N 100
100 100
100 LNT
Pearson Correlation .477
.530 .611
1 Sig. 2-tailed
.000 .000
.000 N
100 100
100 100
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: data diolah dengan SPSS 20.0, 2016 Berdasarkan tabel 4.60 di atas dapat diketahui nilai kolerasi
antar variabel. Angka koefisien korelasi bertanda menunjukkan bahwa hubungan antar variabel bersifat berbanding lurus. Artinya
peningkatan satu variabel loyalitas nasabah diikuti oleh peningkatan variabel lain. Untuk penentuan keeratan hubungan digunakan kriteria
berdasarkan Sarwono, 2012 : 106 : -
0,00 ≤ ρ 0,25 : Hubungan sangat lemah
- 0,25 ≤ ρ 0,50 : Hubungan cukup kuat
- 0,50 ≤ ρ 0,75 : Hubungan kuat
- 0,75 ≤ ρ 0,99 : Hubungan sangat kuat
110
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan sebagai berikut: H
o
: Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel H
a
: Ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila
nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H
o
ditolak dan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H
o
diterima.
Tabel 4. 61 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien
Kolerasi Kategori
Kesimpulan
Kualitas Pelayanan X
1
dengan Citra Perusahaan X
2
0,734 Kuat
Signifikan
Kualitas Pelayanan X
1
dengan Kepercayan
Nasabah Y
1
0,606 Kuat
Signifikan
Kualitas Pelayanan X
1
dengan Loyalitas Nasabah Y
2
0,477 Cukup Kuat
Signifikan
Citra Perusahaan
X
2
dengan Kepercayaan
Nasabah Y
1
0,688 Kuat
Signifikan
Citra Perusahaan X
2
dengan Loyalitas Nasabah Y
2
0,530 Kuat
Signifikan Kepercayaan Nasabah Y
1
dengan Loyalitas Nasabah Y
2
0,611 Kuat
Signifikan
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.61, semua hubungan yang terjadi antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan,
karena semua nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.
111
2. Persamaan Analisis Jalur Struktur 1