Analisis terhadap sektor pariwisata

net berjumlah 3 orang dan responden dari unit penangkapan rawai layur berjumlah 23 orang. 3.4 Analisis Data 3.4.1 Analisis terhadap sektor perikanan tangkap Analisis terhadap sektor perikanan tangkap dilakukan dengan mendeskripsikan masing-masing unit penangkapan ikan serta menghitung produktivitasnya. Nilai produktivitas didapat dengan mencari nilai relatif hasil tangkapan terhadap jumlah trip, jumlah nelayan dan jumlah unit penangkapan ikan per tahun. Perhitungannya menggunakan rumus: Produktivitas per trip penangkapan ikan = Produktivitas unit penangkapan ikan = Produktivitas nelayan =

3.4.2 Analisis terhadap sektor pariwisata

1 Kurva permintaan rekreasi Metode yang digunakan untuk menganalisis permintaan rekreasi adalah metode biaya perjalanan travel cost method. Menurut Lipton 1995 yang dikutip oleh Sobari dan Anggraini 2008, metode biaya perjalanan merupakan metode yang biasa digunakan untuk memperkirakan nilai rekreasi recreational value dari suatu lokasi atau objek. Metode ini merupakan metode pengukuran secara tidak langsung terhadap barang atau jasa yang tidak memiliki nilai pasar non market good or service. Pendugaan tingkat kunjungan wisatawan terhadap obyek wisata yang ada di Palabuhanratu merupakan fungsi dari biaya perjalanan ke lokasi wisata, pendapatan, biaya perjalanan ke lokasi alternatif, biaya waktu yang dikeluarkan individu untuk berkunjung dan persepsi dan apresiasi pengunjung tehadap obyek wisata di Palabuhanratu, seperti pada fungsi berikut: Q = f X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 Keterangan : Q = jumlah kunjungan kali X 1 = biaya perjalanan untuk mengunjungi lokasi wisata Rp per orang X 2 = pendapatan individu Rp per bulan X 3 = nilai waktu individu ketika mengunjungi lokasi wisata Rp per orang X 4 = biaya perjalanan pada lokasi wisata alternatif Rp per orang X 5 = manfaat wisata, keindahan dan kenyamanan obyek wisata Penggunaan metode biaya perjalanan dalam penelitian ini menggunakan pengelompokkan pengunjung berdasarkan pengeluaran individu individual travel cost model. Menurut Grigalunas et al 1998 yang dikutip oleh Sobari dan Anggraini 2008, individual travel cost model adalah suatu metode untuk memperkirakan rata-rata kurva permintaan individu terhadap lokasi wisata, dalam pendekatan ini pengunjung dikelompokkan berdasarkan pengeluaran. Fungsi permintaan dan consumer surplus atas kunjungan wisata untuk model individual sebagai berikut: a Pendugaan fungsi permintaan Q = b Transformasi intersep baru fungsi permintaan ln Q = + ln + ln + l n + ln + ln ln Q = + ln + ln + l n + ln + ln ln Q = + ln c Transformasi fungsi permintaan di atas ke fungsi permintaan asal Q = d Menduga total kesediaan membayar U = VdV dimana: U = utilitas terhadap sumberdaya a = batas jumlah sumberdaya rata-rata yang dikonsumsi atau diminta fV = fungsi permintaan e Menduga konsumen surplus CS = U – b 2 b 2 = a × Q f Menghitung nilai ekonomi total lokasi wisata NET = CS × TV dimana: NET = nilai ekonomi total lokasi wisata CS = consumer surplus TV = total kunjungan per tahun 2 Analisis persepsi dan apresiasi terhadap obyek wisata Penggunaan analisis persepsi dan apresiasi dilakukan untuk mengukur tingkat keindahan dan kenyamanan obyek wisata, serta manfaat yang didapatkan wisatawan selama melakukan kegiatan wisata. a Keindahan alam Keindahan alam merupakan nilai relatif yang diberikan oleh manusia kepada alam yang mempunyai ciri tertentu dan mendatangkan rasa keterkaitan atau kekaguman. Secara kuantitatif, dirumuskan: Ka = ErsEra×100 keterangan: Ka = keindahan alami Ers = jumlah responden yang sepakat menyatakan “indah” Era = jumlah seluruh responden Nilai skor dari keindahan 80 : sangat indah 60 -79 : lebih dari indah 40 -59 : indah 20 -39 : kurang indah 20 : tidak indah b Kenyamanan AmenityComfortability Kenyamanan merupakan nilai yang diberikan oleh manusia terhadap suatu rasa kelapangan, ketentraman dan keamanan. Secara kuantitatif, dirumuskan: Na = ErsEra×100 keterangan: Na : kenyamanan alami Ers : jumlah responden yang sepakat menyatakan “nyaman” Era : jumlah seluruh responden Nilai skor dari kenyamanan 80 : sangat nyaman 60 -79 : lebih dari nyaman 40 -59 : nyaman 20 -39 : kurang nyaman 20 : tidak nyaman c Manfaat wisata Manfaat wisata dilihat dari kesan yang timbul pada diri pengunjung setelah melakukan kunjungan wisata. Kesan tersebut dapat berupa kesan negatif, netral dan positif. Kesan negatif merupakan kesan yang timbul dari ketidakpuasan pengunjung terhadap obyek wisata atau suasana saat melakukan kegiatan wisata, sedangkan kesan positif merupakan kesan yang timbul dari kepuasan pengunjung terhadap obyek wisata atau suasana saat melakukan kegiatan wisata. Kesan yang timbul pada pengunjung yang tidak mendapatkan kesan positif maupun negatif dari kunjungan wisatanya disebut kesan netral.

3.4.3 Analisis SWOT