Nilai waktu yang hilang selama melakukan kunjungan wisata

Nilai kenyamanan 80 menurut kriteria dari Ditjen PHPA menunjukkan kawasan wisata Palabuhanratu memiliki kondisi yang sangat nyaman. Kenyamanan kawasan wisata Palabuhanratu yang dirasakan wisatawan berupa ketersediaan fasilitas penunjang wisata, seperti hotel, restoran, kios makanan, toilet dan lain- lain. Tabel 33 menyajikan data selengkapnya mengenai nilai kenyamanan kawasan wisata Palabuhanratu. Tabel 33 Nilai kenyamanan kawasan wisata Palabuhanratu Bulan Maret 2009 No Persepsi pengunjung Responden orang Persentase 1 Nyaman 24 80 2 Tidak nyaman 6 20 Jumlah 30 100 Sumber: Hasil wawancara pengunjung, 2009

5.2.9 Nilai waktu yang hilang selama melakukan kunjungan wisata

Selama melakukan kunjungan wisata wisatawan memiliki waktu produktif yang hilang. Nilai waktu produktif tersebut dikonfersikan dengan uang, sehingga dapat dilihat tingkat pengorbanan wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. Nilai waktu yang hilang akan berbanding lurus dengan tingkat pendapatan wisatawan, sehingga nilai tersebut akan berbanding lurus pula dengan intesitas kunjungan. Berdasarkan data hasil penelitian, responden yang memiliki kisaran nilai waktu kunjungan Rp10.000 – Rp50.000 merupakan yang paling dominan dengan persentase sebesar 40, sedangkan yang terkecil yaitu 7 memiliki kisaran nilai waktu kunjungan Rp200.001 – Rp300.000. Data selengkapnya mengenai nilai waktu kunjungan wisatawan kawasan wisata Palabuhanratu dapat dilihat pada Tabel 34 dan Gambar 31. Tabel 34 Nilai waktu kunjungan wisata Palabuhanratu Bulan Maret 2009 No Nilai Waktu Kunjungan Rp Responden orang Persentase 1 10.000 - 50.000 12 40 2 50.001 - 100.000 10 33 3 100.001 - 200.000 3 10 4 200.001 - 300.000 2 7 5 300.000 3 10 Jumlah 30 100 Sumber: Hasil wawancara pengunjung, 2009 Sumber: Hasil wawancara pengunjung, 2009 Gambar 31 Sebaran nilai waktu kunjungan responden Bulan Maret 2009. 5.2.10 Intensitas kunjungan ke obyek wisata lain Keberadaan obyek wisata lain akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisata. Wisatawan umumnya akan lebih memilih obyek wisata dengan biaya perjalanan lebih rendah. Jika biaya perjalanan ke obyek wisata lain lebih rendah akan menurunkan jumlah kunjungan, begitupun sebaliknya biaya perjalanan yang tinggi ke lokasi obyek wisata lain akan meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Obyek wisata lain tersebut antara lain obyek wisata pantai di Kecamatan Cikakak dan Cisolok. Data intensitas kunjungan ke lokasi obyek wisata lain berdasarkan daerah asal responden disajikan pada Tabel 35. Tabel 35 Intensitas kunjungan wisatawan ke lokasi obyek wisata lain No Kota Rata-rata intensitas kunjungan ke lokasi objek wisata lain kali 1 Bogor 2 2 Sukabumi 8 3 Garut 2 4 Bandung 4 5 Jakarta 1 6 Tangerang 2 7 Tasikmalaya 1 8 Cianjur 12 9 Depok 1 10 Jogjakarta 1 Jumlah 34 Sumber: Hasil wawancara pengunjung, 2009 0 - 50.000 40 50.001 - 100.000 33 100.001 - 200.000 10 200.001 - 300.000 7 300.000 10

5.3 Fungsi Permintaan Pariwisata