Macam-macam Konsep Demokrasi A. Konsep Demokrasi Kuno dan Klasik

45 Demokrasi Yunani Kuno di Athena adalah demokrasi langsung yang dipraktekkan dalam suatu Negara kota yang kecil, para negaranya, walaupun tidak seluruhnya, membuat keputusan- keputusan politik secara langsung. Menurut pendapat Amin Rais, demokrasi yang dipraktekkan seperti di Athena itu dapat dianggap sebagai suatu working model model penerapan demokrasi murni dan dari model Athena ini dapat diterapkan beberapa prinsip operasional. 22 Demokrasi yang diterapkan pada kota Athena merupakan “demokrasi rakyat” dimana rakyat secara langsung terlibat dalam hal pengambilan keputusan dan diikutsertakan dalam memecahkan persoalan-persoalan negara yang penting. Tokoh-tokoh demokrasi masa Yunani Kuno telah melakukan kegiatan yang cenderung membela kepentingan banyak orang. Tokoh-tokoh itu seperti Solon, sang pembaharu dan pembuat Hukum 638-558 SM, Chleistenes C-508 SM, Pricles, Jenderal- Negarawan 490-429 SM, dan Demosthenes, Negarawan-Orator 385-322 SM. Masing-masing mereka ini 22 Amin Rais, Demokrasi dan Proses Politik, Jakarta: LP3ES,1996, hal. Viii. 46 dengan kemampuannya telah membela demokrasi sebagai sistem politik terbaik. Dari berbagai pendapat para pakar Muslim mengenai kajiannya tentang asas Islam dan demokrasi, didapat salah satu titik persamaan relevansi antara keduanya pada asas “musyawarah syuro”. Seperti dikemukakan oleh Ahmad Sukarja bahwa syuro merupakan asas dasar al- Qur’an dalam prinsip kemasyarakatan yang melibatkan pembuatan keputusan berdasarkan kesepakatan masyarakat. 23 Jane Merritt, dalam hasil penelitiannya, menyebutkan bahwa syuro merupakan asas Islam yang telah ada sebelum timbulnya demokrasi di Barat, prinsip kerja sama, perwakilan, perwalian yang ada dikembangkan di Barat saat ini sesungguhnya telah digariskan dalam al- Qur’an. 24 23 Ahmad Sukarja “Fikih Siyasah: Syuro Musyawarah” dalam Taufik Abdullah, et.al, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam Jakarta, PT Ichtiar Baru Van Hoove, 2002, hal.212-213. 24 Jane Merritt El-Yacoubi, A Comporative Analysis of Islamic and Western Democratic Politic Thought, dipublikasikan oleh UMI Dissertation Information Service, hal.377. 47

B. Konsep Demokrasi Modern

Melacak pemikiran-pemikiran demokratik abad modern dapat ditelusuri pada Zaman Pencerahan di abad 17 dan 18 M, dengan munculnya tokoh-tokoh demokratik seperti John Locke, Jean Jacques Rousseau, Charles Louis Montequieu, John Stuart Mill dan lain-lain, yang menolak absolutisme monarki dan kekuasaan suci dari para penguasa. Sementara itu di Amerika, Thomas Jefferson sangat menekankan kedaulatan rakyat. Demokrasi modern biasanya diidentifikasikan dengan demokrasi liberal, sebab demokrasi modern memiliki konsen perhatian besar terhadap kebebasan individu individualisme liberal. Liberalisme muncul sebagai antithesis terhadap paham Feudalisme dan Merchantalisme yang hidup pada abad 16,17,18 dan 19 di Negara-negara Barat yang menginginkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan politik. 25 Paham liberalisme mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant yang menghendaki kebebasan rakyat dari campur 25 Muhammad Azhar, Filsafat Politik Perbandingan Antara Islam dan Barat, Jakarta; Grafindo Persada, 1996, hal.44. 48 tangan pemerintah yang mengemukakan unsur-unsur yang penting dalam negara hukum, seperti hak-hak asasi manusia dan pembagian kekuasaan negara. Paham liberalisme ini membiarkan setiap individu mengembangkan bakatnya masing-masing, tanpa paksaan, tekanan dan lain-lain. Masyarakat terbaik menurut paham liberalisme ini adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan sepenuhnya. 26 Dalam masyarakat yang baik, semua individu harus mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu bertanggung jawab atas tindakannya. Berdasarkan asumsi liberalisme inilah John Stuart Mill mengajukan argumen yang lebih penting mendukung pemerintah berdasarkan demokrasi liberal. 27 Dalam perkembangannya demokrasi modern mengambil model atau varian sebagai berikut; yakni varian demokrasi kapitalis atau demokrasi liberal Anglo Saxon yang berlaku di 26 Sorenson, Georg, Demokrasi dan Demokratisasi Proses dan Prospek Dalam Sebuah Dunia Yang Sedang Berubah, terjemahan dari Democracy and Democratization : Processes And Prospects in a Changing World, Westview Press alih bahasa I. Made Krisna, Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2003, hal. 16. 27 Sorenson Georg., Ibid, hal. 16.

Dokumen yang terkait

Strategi komunikasi Kh. M. Agus Abdul Ghofur dalam meningkatkan nilai akhlak pada masyarakat lingkungan pondok pesantren madinatunnajah Jombang Ciputat Tangerang Selatan

0 30 101

Manajemen Kurikulum Pondok Pesantren Madinatunnajah Jombang Tangerang Selatan

2 26 105

PERBANDINGAN PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAQ DAN ETIKA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN Perbandingan Penerapan Nila-nilai Akhlaq dan Etika dalam Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 4 27

PERBANDINGAN PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAQ DAN ETIKA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN Perbandingan Penerapan Nila-nilai Akhlaq dan Etika dalam Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 15

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KMI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH SIMO PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KMI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 3 20

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KMI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KMI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 2 14

INTERNALISASI NILAI-NILAI IBADAH SYAUM DI PONDOK PESANTREN : Studi Kasus Kesalehan Sosial di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta.

0 1 48

NILAI NILAI DEMOKRASI DALAM ISLAM

0 0 10

NILAI NILAI DEMOKRASI DALAM ISLAM UNTUK (1)

0 0 13

nilai tradisi dan nilai demokrasi

1 1 12