24 berlokasi di Jalan Jombang-BSD Jombang Ciputat Tangerang Selatan
Banten. Alasan peneliti memilih pesantren ini, karena Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan memiliki keterwakilan gambaran dan
ciri utama pesantren secara keseluruhan seperti yang dijelaskan di atas. Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri
dari: Pimpinan Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan,
25
Asatidz dan Asatidzah, pengasuhan santri, dan Pembina ektsrakurikuler.
26
Hal ini dilakukan agar ada perbandingan antara pernyataan satu dengan yang
lainnya. Selain itu, penulis juga memperoleh informasi dari informan lain yang dapat menambah dan memperkuat data penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mengarah tercapainya tujuan pembahasan pada penulisan tesis ini maka penulis membuat sistematika pembahasan penulisan yang
terdiri dari lima bab yang masing-masing bab berisi pembahasan sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan danperumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian
25
KH. M. Agus Abdul Ghofur, M.Pd adalah Pimpinan Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan yang merupakan menantu dari KH. Makhrus Amin, Pimpinan dan Pendiri Pesantren Darunnajah Jakarta. KH
Makhrus Amin juga salah satu pemrakarsa berdirinya pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan.
26
Wawancara akan ditujukan kepada; Pendiri dan Pembina Pesantren: Drs. KH. Mahrus Amin, Pimpinan Pesantren : KH. M. Agus Abdul Ghofur, M.Pd, Sekretaris Pesantren: Ust. Eko Tristiono, S.Pd.I, MM,
Ka. Biro Pendidikan :Muhammad Sukron, S.Th.I, MM, Ka. Biro Pengasuhan Santri: Ust. Sobar, S.PdI, Ketua Organisasi OSMN: M. Habibi, Santri pengurus Kls VI: M.Zulfi, dan santri junior Kls I TMI: M.Lutfi.
25 pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II, demokrasi dan pondok pesantren. Bab ini mencakup pengertian budaya demokrasi, pondok pesantren, pendidikan demokrasi dan
komponen-komponennya, serta pondok pesantren dan pendidikan demokrasi. Bab III, pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan. Bab
ini mencakup profil Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan, badan pengurusan dan guru asatidz, kurikulum Pesantren Madinatunnajah
Tangerang Selatan. Bab IV, budaya demokrasi di Pesantren Madinatunnajah Tangerang
Selatan. Bab ini mencakup proses pengembangan budaya demokrasi di Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan, nilai budaya demokrasi yang
dikembangkan Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan, upaya yang dilakukan pesantren dalam mengembangkan nilai demokrasi, serta hambatan
yang dihadapi pesantren dalam mengembangkan nilai demokrasi. Bab V, penutup yang mencakup kesimpulan dan saran. Pada halaman akhir
karya ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan saran.