Analisis dan Perancangan Sistem

dan pengujian, dan yang terakhir adalah rilis. Perangkat lunak dibangun mulai dari tahap pertama sampai dengan sistem dapat diterima dan dapat diimplementasikan secara penuh. Penjelasan dari setiap tahapan pada metode XP tersebut adalah sebagai berikut: 1 Tahap analisis Pada tahapan ini akan dilakukan analisis kebutuhan sistem untuk memenuhi kebutuhan sekarang yang dilakukan dengan memahami teknologi terkini untuk pengembangan sistem yang lebih usable dan general beredar luas di masyarakat, teknologi yang bisa dipergunakan secara masal, murah, kapan pun dan di manapun. Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan mengkombinasikan antara analisis permasalahan yang didapatkan dengan solusi teknologi pengembangan sistem terkini, yaitu kebutuhan pengembangan sistem berbasis android. Android menjadi solusi terkini untuk menjawab permasalahan biaya dan sinyal jaringan. 2 Tahap desain dan Implementasi Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka dan perancangan basis data untuk sistem yang akan dikembangkan. Perancangan antarmuka dititik beratkan pada interaksi sistem dengan pengguna, yaitu desain input dan output yang interaktif, mudah dan efisien bagi penggunanya. Perancangan basis data dilakukan dengan merancang struktur dan data yang digunakan sistem android. Data dan pengetahuan yang didapatkan pada tahap sebelumnya akan disusun berdasarkan atributnya dan relasi yang dibutuhkan untuk keperluan perancangan basis data. Proses desain dan implementasi sistem dilakukan dengan perangkat lunak seperti yang telah didefinisikan pada ruang lingkup penelitian. Implementasi dan pengembangan sistem pada tahap ini dilakukan dengan dukungan perangkat lunak bernama android Emulator, yaitu suatu perangkat lunak yang dikondisikan menyerupai telepon pintar sehingga memudahkan pengembang dalam merancang dan menguji coba secara internal sebelum akhirnya diuji coba pada perangkat telepon pintar sungguhan. 3 Tahap Pengujian testing Tahapan ini adalah tahapan pengujian terhadap sistem aplikasi secara internal. Pengujian dilakukan terhadap fungsional dan non fungsional sistem pakar pada layar android Emulator dengan berbagai fitur yang disediakan. Perangkat lunak yang telah berhasil diuji secara internal pada tahap ini nantinya akan diujikan pada perangkat telepon pintar sungguhan untuk kemudian dievaluasi kembali untuk mendapatkan feedback dari pengguna. 4 Peluncuruan Perangkat Lunak Sistem yang sudah berhasil diuji coba secara internal berarti sistem ini siap dirilis ke pasar. Rilis sistem ini akan berupa package system yang siap diunduh dan diinstalasikan ke perangkat pengguna secara langsung.

3.4 Pengujian Sistem di Lapangan

Pengujian sistem di lapangan dilakukan dengan melakukan pengecekan keberhasilan proses pengunduhan package system dari internet dan proses instalasinya di dalam perangkat android dalam hal ini adalah telepon pintar dan komputer tablet berbasis android. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik seperti ketika proses pengujian secara internal. Pengujian ini juga bertujuan mendapatkan feedback dari pengguna untuk penyempurnaan sistem yang lebih baik. Pengujian sistem di lapangan akan dilaksanakan dengan beberapa pengguna perangkat android di lingkungan kampus IPB.

3.5 Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut: 1. Perangkat lunak: a. Eclipse dan android Emulator: untuk pembuatan desain, pengkodean, dan ujicoba internal b. SQLite: untuk layanan basis data portable c. Adobe photoshop CS, untuk desain gambar dan icon. 2. Perangkat keras: a. Notebook dengan Prosesor Intel core i5 3.0 Ghz b. Mouse optik Tetikus c. Modem HSDPA 7,2 Mbps untuk koneksi internet d. Komputer tablet atau telepon pintar berbasis android untuk pengujian aplikasi android yang dibangun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Masalah

Tuntutan kebutuhan informasi pertanian dapat berpengaruh positif terhadap keberdayaan petani khususnya dalam hal merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengatasi masalah agribisnis. Pada saat ini petani membutuhkan akses terhadap berbagai sumber informasi pertanian dalam rangka meningkatkan hasil produksinya. Informasi peningkatan produksi dan mutu mencakup antara lain informasi teknologi usaha tani, pola tanam, iklim cuaca, teknologi usahatani. Teknologi usahatani berarti bagaimana cara melakukan pekerjaan usahatani yang didalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, pupuk, pestisida, memelihara tanaman dan memungut hasilnya. Informasi-informasi tersebut dibutuhkan dan harus dapat diakses oleh petani agar petani menjadi berdaya Tamba 2007. Sumber informasi pertanian sebenarnya telah banyak disediakan oleh lembaga institusi terkait dengan kegiatan agribisnis. Menurut Supriyanto 2011, lembaga institusi tersebut diantaranya adalah: 1. Badan Koordinasi Penyuluhan Badan Koordinasi Penyuluhan BKP merupakan lembaga penyuluhan di provinsi yang akan mengkaji dan mengolah berbagai datainformasi yang berasal dari berabgai instansi terkait. Selanjutnya BKP menghasilkan informasi yang siap disalurkan kepada petani. BKP juga bertanggung jawab menghasilkan informasi pertanian dalam bentuk cetak dan digital yang disebarkan ke dinas pertanian provinsi kabupaten kota. 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merpakan lembaga penelitian yang menghasilkan berbagai informasi ilmiah di bidang teknis, ekonomi, dan sosial yang berasal dari hasil-hasil penelitian yang dijamin dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya informasi ini akan disampaikan ke Badan Koordinasi Penyuluhan.