Implementasi Basis Data Implementasi dan Pengujian
Implementasi basis data model pertama tersebut akan mengeksekusi setiap baris program secara sekuensial ketika sistem dijalankan pertama kali, sehingga
proses instalasi membutuhkan waktu yang lebih lama. Kondisi ini akan sangat terasa jika jumlah datanya sangat banyak karena harus menunggu terselesaikannya
setiap eksekusi baris program basis data. Pembuatan basis data model pertama ini cocok diimplementasikan untuk sistem yang datanya sedikit.
Pada implementasi
basis model
kedua yang
menggunakan SQLiteAssetHelper, basis data akan disimpan dalam asset program yang akan
dieksekusi ketika sebuah aplikasi android dirilis. Implementasi model ini lebih efektiv karena basis data sudah dibentuk terlebih dahulu dan tersimpan di dalam
asset program yang sewaktu-waktu bisa dipanggil sesuai kebutuhan. Berikut adalah cuplikan kode program implementasi menggunakan SQLiteAssetHelper:
public class database extends SQLiteOpenHelper { final static String DATA_BASE = db_cabai;
public databaseContext context { supercontext, DATA_BASE, null, 1;
} public void onCreateSQLiteDatabase db {
createTablePupukDasardb; }
public void createTablePupukDolomitSQLiteDatabase db { String sql_pupuk_dasar=CREATE TABLE IF NOT EXISTS
tbl_pupuk_dasar id INTEGER PRIMARY KEY, nama_pupuk TEXT, dosis_perhektar STRING;
db.execSQLsql_pupuk_dasar; ContentValues values = new ContentValues;
values.putid, 1;values.putnama_pupuk, ZA;values.putdosis_perhektar, 612;
db.inserttbl_pupuk_dasar, id, values; dan seterusnya.
} }
Pada Gambar 47 ditunjukkan hasil pembuatan basis data pada sistem pakar.
Gambar 47 Implementasi Basis Data Sistem Pakar Pembuatan basis data model kedua ini memerlukan tools pendukung untuk
penyusunan basis datanya yaitu Mozzila SQLite Addons sebagai pendukung input data, dan android-sqlite-asset-helper.jar yang merupakan tools pendukung
untuk baca tulis berkas basis data di dalam asset program.