2.2 Android
Android adalah perangkat lunak yang menyertakan sistem operasi, middleware, dan kunci aplikasi ponsel dengan sekumpulan Application
Programming interface API library untuk pembuatan aplikasi ponsel yang sesuai kebutuhan Meier 2009. Android awalnya dikembangkan oleh android
Inc., kemudian perusahaan ini dibeli oleh perusahaan Google pada tahun 2005. Android dibuat berdasarkan kernel linux yang dimodifikasi. Aplikasi android
ditulis dengan bahasa pemrograman Java, menggunakan Java Core Libraries. Aplikasi android dijalankan di atas mesin virtual VM bernama Dalvik Virtual
Machine. Pada Gambar 3 diperlihatkan arsitektur android Safaat 2012.
Gambar 3 Arsitektur Android Safaat 2012 Komponen utama seperti terlihat pada arsitektur android tersebut adalah sebagai
berikut: Applications
Application Framework Libraries
Runtime Android Linux Kernel
2.2.1 Application Framework
Android menggunakan SDK Software Development Kit sebagai application framework-nya. SDK merupakan sebuah tools yang diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi berbasis android menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada saat ini android SDK telah menjadi alat bantu dan API Application
Programming Interface untuk mengembangkan aplikasi bebasis android. Pengembang akan memiliki akses penuh framwork API yang sama yang
digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen dapat digunakan kembali reuse dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan
fasilitas tersebut. Aplikasi lain juga bisa memanfaatkan fasilitas tersebut sesuai dengan batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework. Mekanisme yang
sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna. Komponen yang sangat penting dalam android SDK adalah emulator.
Emulator merupakan tools yang memiliki antarmuka yang persis sama dengan tampilan android pada telepon pintar maupun komputer tablet. Pada emulator ini
terdapat fitur yang sama pula seperti tombol navigasi, tombol keypad, dan layar antarmuka untuk menampilkan beragam aplikasi android. Satu kekurangan dari
emulator ini adalah tidak bisa menerima panggilan seperti layaknya perangkat android sesungguhnya. Emulator ini akan sangat memudahkan pengembang
aplikasi android dalam mengimplementasikan programnya. Pengembang tidak harus memiliki perangkat android untuk melihat hasil programnya, tetapi bisa
langsung dilihat menggunakan emulator. Pada Gambar 4 diperlihatkan tampilan emulator android.
Gambar 4 Tampilan Emulator Android www.developer.com
2.2.2 Android Runtime
Android tidak berjalan pada Java Virtual Machine JVM tetapi di dalam
The Dalvik Virtual Machine DVM. DVM memiliki fitur yang lebih baik
dibandingkan dengan JVM untuk perangkat mobile. Perbedaan utamanya adalah DVM dirancang untuk perangkat yang memiliki memori rendah, sehingga sangat
cocok diimplementasikan untuk perangkat mobile seperti telepon pintar dan komputer tablet. DVM didesain dan ditulis Dan Bornsten dan beberapa
Engineers Google lainnya. Dalam mengatasi fungsionalitas tingkat rendah, DVM menggunakan kernel Linux untuk keamanan, threading, proses dan
manajemen memori. Hal tersebut memungkinan developer bisa menggunakan bahasa C C++ dalam membuat aplikasi sama halnya dengan sistem operasi Linux
pada umumnya. Para pengembang tidak perlu khawatir apabila tidak memiliki perangkat
android, karena android memiliki virtual machine untuk melakukan eksekusi aplikasi. DVM bisa mengeksekusi berkas executeable, artinya sebuah format
yang dioptimalkan untuk memastikan memori yang digunakan sangatlah kecil. Hal ini dimungkinkan karena berkas executeable mengubah kelas bahasa
pemrograman Java dan dikompilasi dengan menggunakan tools yang sudah ada.
2.2.3 Varian Versi Android