Pengujian Sistem di Lapangan Alat dan Bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Masalah

Tuntutan kebutuhan informasi pertanian dapat berpengaruh positif terhadap keberdayaan petani khususnya dalam hal merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengatasi masalah agribisnis. Pada saat ini petani membutuhkan akses terhadap berbagai sumber informasi pertanian dalam rangka meningkatkan hasil produksinya. Informasi peningkatan produksi dan mutu mencakup antara lain informasi teknologi usaha tani, pola tanam, iklim cuaca, teknologi usahatani. Teknologi usahatani berarti bagaimana cara melakukan pekerjaan usahatani yang didalamnya termasuk cara-cara bagaimana petani menyebarkan benih, pupuk, pestisida, memelihara tanaman dan memungut hasilnya. Informasi-informasi tersebut dibutuhkan dan harus dapat diakses oleh petani agar petani menjadi berdaya Tamba 2007. Sumber informasi pertanian sebenarnya telah banyak disediakan oleh lembaga institusi terkait dengan kegiatan agribisnis. Menurut Supriyanto 2011, lembaga institusi tersebut diantaranya adalah: 1. Badan Koordinasi Penyuluhan Badan Koordinasi Penyuluhan BKP merupakan lembaga penyuluhan di provinsi yang akan mengkaji dan mengolah berbagai datainformasi yang berasal dari berabgai instansi terkait. Selanjutnya BKP menghasilkan informasi yang siap disalurkan kepada petani. BKP juga bertanggung jawab menghasilkan informasi pertanian dalam bentuk cetak dan digital yang disebarkan ke dinas pertanian provinsi kabupaten kota. 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian merpakan lembaga penelitian yang menghasilkan berbagai informasi ilmiah di bidang teknis, ekonomi, dan sosial yang berasal dari hasil-hasil penelitian yang dijamin dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya informasi ini akan disampaikan ke Badan Koordinasi Penyuluhan. 3. Dinas Pertanian Provinsi Kabupaten Kota Dinas pertanian provinsi kabupaten kota merupakan lembaga yang menyusun program pembangunan pertanian di wilayahnya, baik program jangka panjang maupun jangka pendak berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya dan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan meperhatikan kelsetarian sumber daya pertanian. 4. Lembaga Unit penelitian sayuran Lembaga unit penelitian sayuran merupakan lembaga yang melakukan penelitian terutama bidang teknologi, sosial, dan ekonomi, diharapkan melakukan diseminasi hasil-hasil penelitian spesifik lokasi ke instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Pelaksana Penyuluhan, dan lain-lain sehingga bermanfaat bagi pembangunan. 5. Balai Penyuluhan Pertanian Balai penyuluhan pertanian merupakan lembaga yang bertugas: 1 menyusun program penyuluhan pada tingkat kecamatan, 2 melaksanakan pernyuluhan berdasarkan program penyuluhan, 3 menyebarkan informasi pertanian seperti informasi: teknologi, sarana produksi, permodalan pembiayaan, pasar dan informasi lainnya, 4 memfasilitasi pengembangan kelembagaan serta kemitraan pelaku utama petani dan pelaku usaha, dan 5 memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan. 6. Perguruan Tinggi Pertanian Perguruan tinggi yang memegang mandat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat memiliki peran penting dalam penyediaan SDM dan informsi pertanian. Penelitian yang dilakukan perguruan tinggi secara terus menerus dan diintegrasikan dengan kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat, menjadikan perguruan tinggi menjadi sumber informasi pertanian yang sangat potensial. Namun permasalahan yang terjadi saat ini adalah belum optimalnya penyediaan informasi-informasi dan pengetahuan pertanian yang berasal dari perguruan tinggi kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena cakupan wilayah Indonesia sangat luas, sehingga perlu ada