Modul Identifikasi Penyakit HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses konsultasi dimulai dengan memasukkan jenis serangan yang terjadi, kemudian secara berjenjang pengguna akan diarahkan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang dihadapi di lapangan. Pada Gambar 58 ditunjukkan tampilan dialog yang secara sekuensial berurutan sesuai dengan pilihan penguna untuk diagnosa gangguan tanaman. Proses konsultasi juga bisa dilakukan dengan mengunakan fasilitas pencarian yaitu dengan mengetikkan kata kunci tertentu baik mengenai gejala di lapangan, ciri-ciri kondisi, maupun yang lainnya. Pada Gambar 59 ditunjukkan contoh fungsi menampilkan konten public void tampilkan{ String kueri1 = SELECT FROM tbl_penyakit WHERE kode_parent = + kode_parent + ORDER BY _id ASC ; cursor = db .rawQuerykueri1, null ; if cursor .moveToFirst{ getDetail kode_parent ; cursor .close; } else { String kueri = SELECT FROM tbl_penyakit WHERE kode_parent = + kode_parent + ORDER BY _id ; cursor = db .rawQuerykueri, null ; adapter = new SimpleCursorAdapter this , R.layout. gangguan_list , cursor , new String[] { kontent }, new int [] {R.id. text }; listContent .setAdapter adapter ; } } public void getDetail long position { String kueri1 = SELECT FROM tbl_penyakit WHERE _id = + position + ORDER BY _id ASC ; cursor = db .rawQuerykueri1, null ; int parent = 0; if cursor .moveToFirst{ parent = Integer.parseInt cursor .getString cursor .getColumnIndex kode_parent ; } Intent i = new Intent this , pengendalianPenyakitResult. class ; i.putExtra parent , parent; setResult RESULT_OK , i; startActivityForResulti, 99; } pencarian suatu kondisi misalnya terkait dengan benih namun belum tau detailnya, sehingga pengguna mengetikkan kata kunci “benih” ke dalam sistem. Gambar 58 Halaman List View Diagnosa Penyakit Gambar 59 Penggunaan Fasilitas Pencarian Dari masing-masing proses yang dilakukan oleh pengguna, sistem akan melakukan cek ke database. Sistem akan membawa atribut kode dari setiap node yang dilewati baik melalui proses sekuensial maupun proses pencarian langsung. Kode ini dipergunakan untuk menentukan seluruh rangkaian gejala dari yang paling umum sampai dengan gejala yang lebih spesifik sampai akhirnya ditemukan kesimpulan akhir mengenai penyebab penyakit pada tanaman cabai tersebut. Ulasan mengenai diagnosa gejala dan penyebab penyakit ini akan ditampilkan pada halaman detail seperti terlihat pada Gambar 60. Gambar 60 Halaman Detail Diagnosa Penyakit

g. Modul Pengendalian Hama

Halaman konsultasi pengendalian hama diimplementasikan dengan memberikan pilihan kepada pengguna, hama apa yang menyerang di lahannya. Pengendalian hama umumnya dilakukan dengan melihat ciri-ciri serangan hama yang menyerang tanaman cabai. Ciri-ciri fisik itu yang menjadi dasar diagnosa, jenis hama apa yang menyerang tanaman cabai. Modul ini juga diimplementasikan menggunakan model list view. Proses konsultasi dilakukan dengan membuka halaman konsultasi pengendalian hama terlebih dahulu. Selanjutnya pengguna memilih jenis-jenis hama yang menyerang pada tanaman cabainya. Selain itu, pengguna juga bisa menggunakan fasilitas pencarian yang ada di sistem untuk memudahkan konsultasi. Metode pencarian ini dilakukan dengan mengetikkan kata kunci tertentu terkait dengan nama hama, ciri-ciri gejala yang ditemu di lapangan, dan indikasi lain. Pada Gambar 61 ditunjukkan proses konsultasi dengan pemilihan nama hama secara langsung maupun dengan penggunaan fasilitas pencarian. Gambar 61 Halaman Pemilihan Jenis Hama dan Penggunaan Pencarian Berdasarkan metode yang digunakan tersebut, maka sistem akan menampilkan halaman penjelasan mengenai ciri-ciri hama serangan dan teknik penanggulangan hama tersebut. Pada Gambar 62 ditunjukkan halaman penjelasan mengenai hama tersebut dan cara pengendaliannya. Gambar 62 Halaman Penjelasan Jenis Hama dan Cara Pengendaliannya Rekomendasi yang diberikan pada sistem pakar ini bersifat umum. Pengguna harus memilih jenis merek pestisida yang akan digunakan dalam pengendalian hama. Petani diberikan kebebasan pula untuk memilih apakah akan menggunakan teknik-teknik kimiawi, biologi atau mekanis dalam pengendalian hama. Tentu pemilihan teknik ini disesuikan dengan luasan lahan dan kondisi lingkungan budidaya cabai.

h. Modul Penanganan Pascapanen

Halaman konsultasi penanganan pasca panen diimplementasikan dalam bentuk penjelasan yang memuat teknik-teknik atau metode penanganan pasca panen. Pengguna yang akan melakukan konsultasi penanganan pascapanen memilih terlebih dahulu kategori pengetahuan yang dibutuhkan dalam penanganan pascapanen cabai. Kategori ini untuk mengelompokkan informasi dan pengetahuan yang terkait dengan penanganan pascapanen. Pada Gambar 63 ditunjukkan halaman kategori penanganan pascapanen yang disediakan oleh sistem pakar.