Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi

4 Syarat keberhasilan belajar a Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. b Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertianketrampilansikap itu mendalam pada siswa.

d. Pengukuran Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar akuntansi perlu diketahui baik oleh guru maupun oleh siswa untuk melihat kemajuan yang telah diperoleh setelah mempelajari materi Akuntansi. Menurut Nana Sudjana 2005: 22, ada tiga ranah atau aspek yang perlu dilihat untuk menilai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai siswa, yaitu: 1 Ranah Kognitif Ranah kognitif bertujuan mengukur perkembangan penalaran siswa. Pengukuran ini dapat dilaksanakan setiap saat melalui tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. 2 Ranah Afektif Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku siswa tidak dapat berubah sewaktu-waktu. Sasaran pengukuran penilaian afektif adalah perilaku siswa bukanlah pada pengetahuan siswa. 3 Ranah Psikomotorik Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil belajar yang berupa ketrampilan. Cara yang paling tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang mendimensi psikomotorik adalah observasi. Berdasarkan ketiga ranah di atas, yang dapat digunakan untuk mengukur Prestasi Belajar Akuntansi, yaitu dengan menggunakan ranah kognitif yang bisa diketahui setiap saat untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar siswa. Ranah kognitif adalah ranah yang paling dominan dinilai oleh guru-guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Prestasi Belajar Akuntansi tersebut diukur melalui pencapaian hasil belajar Akuntansi pada nilai raport yang diperoleh siswa. Setelah tes tersebut terlaksana, maka guru yang bersangkutan memberikan penilaian secara objektif, sehingga akan terlihat hasil dari tes yang telah dilaksanakan, yang selanjutnya disebut Prestasi Belajar Akuntansi. Prestasi Belajar Akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil pengukuran dan penilaian ranah kognitif dengan data nilai Ujian Tengah Semester Genap tahun ajaran 20132014. 2. Tinjauan Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran Akuntansi a. Pengertian Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran Akuntansi Setiap orang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal, obyek, ataupun kejadian meskipun hal, obyek, ataupun kejadian tersebut adalah sama. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan pemahaman terhadap stimulus yang ditangkap sehingga efek yang akan ditimbulkan pada setiap orang akan berbeda. Walgito 2010: 99 mengungkapkan, “Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut pro ses sensoris”. Menurut Slameto 2010: 102, “Persepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan informasi ke dalam otak manusia”. Melalui persepsi, seseorang dapat berhubungan melalui inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium dengan lingkungannya secara berkelanjutan. Pengertian persepsi menurut Sugihartono 2007: 8, “Persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan dan menginterpretasikan stimulus yang masuk ke dalam indera”. Perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh bagaimana persepsi seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan David Krech dalam Miftah Thoha 2011: 142 mengungkapkan bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks dan