Tinjauan tentang Lingkungan Teman Sebaya a. Pengertian Lingkungan Teman Sebaya
Persahabatan memberikan sumber dan bantuan kapanpun dibutuhkan.
3 Dukungan Ego
Persahabatan membantu anak merasa bahwa mereka adalah individu-individu yang berkompeten dan berharga.
4 Keintiman atau Kasih Sayang
Persahabatan memberikan anak suatu hubungan yang hangat, penuh kepercayaan, dan dekat dengan orang lain.
Dalam hubungan ini, anak merasa nyaman terbuka untuk berbagi informasi pribadi.
Selain itu, pengaruh teman sebaya sangat besar bagi perkembangan sosial anak. Baik bersifat positif maupun negatif.
Pengaruh positif terlihat pada perkembangan konsep diri dan pembentukan harga diri. Ditengah-tengah teman sebaya anak bisa
merasakan dan menyadari bagaimana dan di mana kedudukan atau posisi dirinya. Teman sebaya juga memberikan pelajaran
bagaimana bergaul di masyarakat. Sebaliknya, teman sebaya juga bisa membawa pengaruh negatif seperti mencuri, membolos,
menipu, serta perbuatan-perbuatan anti sosial lainnya Rita Eka, dkk. 2008: 115.
Menurut Desmita 2009: 220 fungsi kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut:
1 Mengontrol impuls-impuls agresif. Melalui interaksi dengan
teman sebaya, remaja belajar bagaimana memecahkan masalah pertentangan-pertentangan dengan cara lain selain
dengan tindakan agresi langsung. 2
Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen. Kelompok teman sebaya memberikan
dorongan bagi remaja untuk mengambil peran dan tanggung jawab baru mereka. Dorongan yang diperoleh remaja dari
teman-teman sebaya akan menyebabkan berkurangnya ketergantungan remaja pada dorongan keluarga mereka.
3 Meningkatkan
ketrampilan sosial,
mengembangkan kemampuan penalaran dan belajar untuk mengekspresikan
perasaan dengan cara yang lebih matang. Melalui percakapan dan perdebatan dengan teman sebaya, remaja
belajar mengekspresikan ide-ide dan perasaan serta mengembangkan
kemampuan mereka
memecahkan masalah.
4 Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah
laku peran jenis kelamin. Sikap-sikap seksual dan tingkah laku peran jenis kelamin terutama dibentuk melalui
interaksi dengan teman sebaya.
5 Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai. Dalam
kelompok teman sebaya, remaja mencoba mengambil keputusan atas diri mereka sendiri.
6 Meningkatkan harga diri. Menjadi orang yang disukai oleh
sejumlah besar teman-teman sebaya membuat remaja merasa senang.
Dengan adanya teman sebaya yang baik akan memberikan motivasi dan menunjang keberhasilan belajar karena di antara
mereka terjadi proses saling mengisi dalam bentuk persaingan yang sehat. Teman sebaya yang baik merupakan unsur penggerak untuk
belajar dan menyelesaikan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya Soerjono Soekanto, 2006: 388.