Hubungan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi
mahasiswa atau 67,09. Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang
dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan
menggunakan alat yaitu tes. Hasil yang diperoleh merupakan aktualisasi diri yang dinyatakan dalam nilai hasil studi. Dengan demikian, dari nilai
hasil studi dapat diketahui tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Sebelum mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang
professional, mahasiswa diberi bekal melalui latihan keterampilan yang disebut PPL. PPL ini bertujuan membentuk keterampilan mahasiswa
dalam bidang keguruan. Mahasiswa yang memiliki keterampilan yang baik dalam mengajar dan memiliki kesiapan baik itu penguasaan materi
maupun adanya sikap kependidikan yang mantap maka prestasi yang diperolehnya pun akan baik. Hal tersebut tercermin dari nilai PPL II
mahasiswa yang sebagian besar dikategorikan baik. Deskripsi motivasi menjadi guru Akuntansi menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa dikategorikan memiliki motivasi menjadi guru Akuntansi yang tinggi 32 mahasiswa atau 40,51. Motivasi adalah
keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang
diinginkan Suryabrata, 1984 dalam Ali Imron, 1996:87. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Prestasi PPL II
mahasiswa tidak berhubungan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi.
Artinya, bahwa tinggi rendahnya prestasi PPL II mahasiswa belum tentu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk menjadi guru Akuntansi. Ada
faktor-faktor lain selain prestasi yang menyebabkan hubungan prestasi Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi sangat
rendah antara lain:1 Kebutuhan pemenuhan diri bila menjadi guru sangat kurang misalnya gaji, gaji guru yang rendah menyebabkan
mahasiswa lebih memilih bekerja di perusahaan dari pada menjadi guru Akuntansi walaupun kemampuan mengajar tinggi bahkan gaji guru
kadangkala lebih rendah dari UMP meskipun guru S1 bahkan S2 tetapi gaji guru tetap kecil Sinar Harapan, 21 november 2005 dalam
Sungkawati 2007:55, 2 Kebutuhan memperoleh kekuasaan sangat kurang misalnya peluang kecil bagi peningkatan karir, peningkatan karir
guru tidak secepat bila bekerja di perusahaan http:mentawai.orgpot9.htm, 3 Penghargaan terhadap guru sangat
kurang, dahulu guru sangat dihormati namun terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat dimana segala amalan dinilai dari materi. Hal ini
secara tidak langsung mengikis penghargaan terhadap guru Pikiran Rakyat, 13 Juli 2004 dalam Sungkawati 2007:55, 4 Tuntutan terhadap
guru yang semakin tinggi, guru dituntut untuk menguasai banyak pengetahuan, tanggap terhadap perubahan misalnya guru harus selalu
mengikuti perkembangan teknologi Penabur Jakarta, 1 April 2004 dalam Sungkawati 2007:56.