Motivasi Motivasi Menjadi Guru Akuntansi
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar. Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah.
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi
tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi.
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
Menurut Maslow dalam Dimyati dan Mudjiono 1999:81, kebutuhan dapat dibagi menjadi lima tingkat yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang, dan perumahan.
b. Kebutuhan akan perasaan
Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa
diikutsertakan dan pemilikan harga diri. d.
Kebutuhan akan penghargaan diri e.
Kebutuhan untuk aktualisasi diri Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan
individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.
Dari segi dorongan, menurut Hull dalam Dimyati dan Mudjiono 1999:82, dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organisme. Di samping itu juga, motivasi merupakan sistem yang memungkinkan organisme dapat memelihara kelangsungan
hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah lalu
mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme, kekuatan
dorongan organisme dan penguatan kedua hal tersebut. Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku,
tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal. Dalam hal ini insentif hadiah atau hukuman
mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme. Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada
perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi
untuk “sementara”. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti sementara”.
Motivasi belajar penting bagi siswa diantaranya 1 menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, 2
menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yng dibandingkan dengan teman sebaya, 3 mengarahkan kegiatan belajar, 4
membesarkan semangat belajar, 5 menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang bersinambung; individu
dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Pada dasarnya motivasi memiliki dua elemen, yaitu elemen dalam inner component dan elemen luar outer component
1. Elemen Dalam inner component
Elemen dalam ini berupa perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang, berupa keadaan tidak puas, atau ketegangan psikologis.
Rasa ini tidak puas atau ketegangan psikologis ini bisa tidak timbul oleh karena keinginan-keinginan untuk memperoleh penghargaan,
pengakuan serta berbagai macam kebutuhan lainnya. 2.
Elemen Luar outer component Elemen luar daripada motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai
oleh seseorang. Tujuan itu sendiri berada di luar diri seseorang itu, namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk mencapainya.
Seseorang yang diasumsikan mempunyai kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, maka timbulah tujuan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan
cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar
yang kondusif.
Adapun fungsi dari motif-motif antara lain sebagai berikut: 1.
Motif itu mendorong manusia untuk berbuatbertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan
energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2.
Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari
jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan
perbuatan-perbutan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak
bermanfaat bagi tujuan itu. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
diantaranya: 1.
Cita-citaaspirasi pembelajar 2.
Kemampuan pembelajar 3.
Kondisi pembelajar 4.
Kondisi lingkungan pembelajar 5.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 6.
Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar:
1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar
2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar