menjadi guru akuntansi Dr. hamzh B. Uno, 2006: 4 dibuat dengan menentukan kisi-kisi seperti tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1: kisi – kisi kuesioner penelitian variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak
No Dimensi Indikator
Pernyataan Positif
Nomor Item Dalam
Kuesioner Pernyataan
Negatif Nomor Item
Dalam Kuesioner
1. Perasaan 1.1 Memiliki Perasaan
senang melanjutkan studi ke P.Ak
1.2 Memiliki perasaan senang saat
melanjutkan studi ke P.Ak saat diajak oleh
teman
1.3 Memiliki perasaan senang karena adanya
dukungan dari orang tua
1.4 Memiliki perasaan senang ketika
diterima di Prodi P.Ak yang sesuai
dengan cita-cita saya
1.5 Memiliki perasaan senang terhadap mata
pelajaran Akuntansi saat di SMA
1.6 Memiliki perasaan senang dalam
menggeluti bidang keguruan dan
Akuntansi 1
2
3
6 4
5
2. Perhatian Ketertarikan terhadap
Prodi Pendidikan Akuntansi
Keingintahuan tentang Prodi Pendidikan
Akuntansi 8
7
3. Keinginan 3.1
Memasuki Prodi Pendidikan Akuntansi
9
karena sesuai dengan cita-cita
3.2 Lulusan Prodi P.Ak
3.3 Menguasai
keterampilan di Prodi P.Ak
3.4 Ketertarikan untuk
masuk Prodi P.Ak karena kemampuan
pada mata pelajaran Akuntansi
3.5 Mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
11
13 10
12
4. Harapan 4.1 Memiliki keterampilan
setelah lulus dari Prodi Pendidikan
Akuntansi 4.2 Mendapatkan
Pekerjaan 14
15
Tabel 3.2 : kisi- kisi kuesioner penelitian variabel motivasi menjadi guru Akuntansi
No Dimensi Indikator
Pernyataan Positif
Nomor Item Dalam
Kuesioner Pernyataan
Negatif Nomor Item
Dalam Kuesioner
1. Motivasi Instrinsik
1.1 Keinginan menjadi
guru Akuntansi yang berasal dari dalam
diri 1.2
Dorongan untuk bertanya kepada
Dosen 1.3
Dorongan untuk menyelesaikan
tanggung jawab dengan tepat waktu
1.4 Keinginan menguasai
keterampilan keguruan
1.5 Adanya dorongan
1
3
5 2
4
meningkatkan keterampilan dalam
mengajar dari mata kuliah PPL
1.6 Menjadi guru
Akuntansi karena sesuai dengan cita-
cita 1.7
Prestasi Akuntansi dan PPL yang
memotivasi menjadi guru Akuntansi
6
7
2. Motivasi Ekstrinsik
2.1 Kegiatan belajar yang menarik dengan
media pembelajaran 2.2 Tersedianya mata
kuliah perilaku berkarya seperti PBM
Strategi Pembelajaran,
Pengelolaan Kelas, PPL I
2.3 Adanya teman satu Prodi di lingkungan
Tempat tinggal yang ingin menjadi guru
Akuntansi 2.4 Kerabat di lingkungan
tempat tinggal yang sudah menjadi guru
8 9
10
11 H.
Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Uji validitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah
instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian ini menggunakan validitas internal karena hal yang ingin
dicapai adalah adanya kesesuaian antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian
validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus sebagai berikut:
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Y rX
Keterangan: rXY : Koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
N : Jumlah responden
∑
X : Jumlah skor X
∑
Y : Jumlah skor Y
∑
XY : Jumlah perkalian skor X dan skor Y
∑
2
X : Jumlah kuadrat skor X
∑
2
Y : Jumlah kuadrat skor Y
Besarnya nilai r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi 5. Jika r positif, serta nilai r hitung r tabel maka butir variabel tersebut
valid.
Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item pertanyaan variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi. Uji
validitas ini dilakukan tiap-tiap butir. Ada 26 butir ukuran pada faktor ini. Rangkuman validitas untuk faktor minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan
motivasi menjadi guru akuntansi adalah sebagai berikut Lampiran III hal 110:
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak
Item Minat r-tabel
df = 28, α = 5
Keterangan
1 0.857 0.374
Valid 2 0.749
0.374 Valid
3 0.748 0.374
Valid 4 0.676
0.374 Valid
5 0.660 0.374
Valid 6 0.579
0.374 Valid
7 0.532 0.374
Valid 8 0.490
0.374 Valid
9 0.677 0.374
Valid 10 0.491
0.374 Valid
11 0.632 0.374
Valid 12 0.802
0.374 Valid
13 0.610 0.374
Valid 14 0.544
0.374 Valid
15 0.377 0.374
Valid
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Menjadi Guru Akuntansi
Item Motivasi r-tabel
df = 28, α = 5
Keterangan
1 0.649 0.374
Valid 2 0.433
0.374 Valid
3 0.544 0.374
Valid 4 0.622
0.374 Valid
5 0.498 0.374
Valid 6 0.774
0.374 Valid
7 0.673 0.374
Valid 8 0.417
0.374 Valid
9 0.860 0.374
Valid 10 0.396
0.374 Valid
11 0.636 0..74
Valid Dari data di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel
minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi menunjukkan bahwa kedua puluh enam butir pertanyaan adalah sahih.
Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan nilai- nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel.
Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
α = 5 atau 0,05 maka di peroleh r
tabel
sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan r
hitung
yang sudah dikoreksi, semuanya menunjukkan angka lebih besar dari r
tabel
r
hitung
0,374. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi
menjadi guru akuntansi adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji tingkat reliabilitas maka digunakan rumus Alpha dari Cronbach:
r11 =
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎣
⎡ −
∑
2 2
1 1
t b
k k
σ σ
Dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2 b
σ = jumlah varians butir
2 t
σ = varians total Besarnya nilai r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi
5. Jika r alpha positif dan r alpha r tabel, maka variabel tersebut reliabel.
Hasil Uji Reliabilitas
Uji reabilitas instrument dikerjakan dengan program SPSS 12.0. dari dua puluh enam butir pertanyaan pada variabel minat mahasiswa masuk prodi
P.Ak dan motivasi menjadi guru akutansi diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,916 pada kuesioner minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan
sebesar 0,872 pada kuesioner motivasi menjadi guru akuntansi. Pengambilan kesimpulan bisa dilakukan dengan membandingkan nilai
koefisien alpha dengan nilai r
tabel
. Dengan jumlah data n sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan
α = 5 atau 0,05 maka diperoleh nilai r
tabel
sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien alpha lebih besar dari pada r
tabel
. Ini berarti bahwa butir-butir yang ada pada variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru
akuntansi dapat dikatakan andal reliabel Lampiran III hal.110.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas instrument
Variabel Koefisien Alpha r-tabel
df = 28, α = 5
keterangan
Minat Mahasiswa masuk prodi PAK
0,916 0,374 Reliabel
Motivasi menjadi guru akuntansi
0,872 0,374 Reliabel
Hasil analisi uji reliabilitas dari tabel diatas kemudian dibandingkan dengan tabel tingkat keterandalan variabel penelitian yang
telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2002:167
Tabel 3.6 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian
No Koefisien Alpha
Interpretasi Tingkat Keterandalan
1 0,80 – 1,00
Sangat Tinggi 2
0,60 – 0,79 Tinggi
3 0,40 – 0,59
Cukup 4
0,20 – 0,39 Rendah
5 0,20
Sangat Rendah
Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel minat mahasiswa masuk
Prodi P.Ak dengan koefisien alpha sebesar 0,916 memiliki tingkat keterandalan sangat tinggi dan variabel motivasi menjadi guru Akuntansi
dengan koefisien alpha sebesar 0,872 memiliki tingkat keterandalan sangat tinggi.
I. Teknik Analisi Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Pengujian normalitas dilakukan
berdasarkan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Sugiyono, 1999:255 yaitu:
[ ]
1 1
X S
X F
Max D
n o
− =
Keterangan : D : Deviasi maksimum
1
X F
o
: Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
1
X S
n
: Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika asymptotic Significanse 5, maka distribusi data dikatakan
normal. Sebaliknya, jika asymptotic Significanse 5, maka distribusi data dikatakan tidak normal.
b. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang
digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut Sudjana, 1996:332 :
e S
TC S
F
2 2
= Keterangan :
2
2
− =
k TC
JK s
TC
k n
E JK
s
e
− =
2
F : harga bilangan F untuk garis regresi
s
2 TC
: varian tuna cocok s
2 e
: varian kekeliruan JKTC
: jumlah kuadrat tuna cocok JKE
: jumlah kuadrat kekeliruan Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier
ditolak jika F
hitung
F
tabel
. Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika F
hitung
F
tabel
.
2. Statistik Deskriptif
Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum. Untuk pengujian Deskriptif variabel digunakan Penilaian
Acuan Patokan PAP Tipe II Ign. Masidjo, 1991:46
Tabel 3.7 Tabel PAP Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
81 - 100 Sangat Baik
66 - 80 Baik
56 - 65 Cukup Baik
46 - 55 Tidak Baik
Dibawah 46 Sangat Tidak Baik
3. Uji Hipotesis Penelitian
a. Pengujian hipotesis 1, 2, 3
11 Perumusan hipotesis
Ho
1
: Tidak ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru akuntansi
Ha
1
: Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru akuntansi
Ho
2
:Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru
akuntansi Ha
2
: Ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru akuntansi
Ho
3
: Tidak ada hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi
Ha
3
: Ada hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi
12 Perhitungan statistik
Untuk menguji hipotesis ke-1, ke-2, ke-3 menggunakan teknik korelasi sederhana, dengan rumus:
r
xy =
∑ ∑
∑
2 2
y x
xy
Keterangan :
r
xy = Koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan
∑
xy = Jumlah perkalian skor X dan skor Y
∑
2
x = Jumlah kuadrat skor X
∑
2
y = Jumlah kuadrat skor Y Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan
kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi. Selanjutnya, besar nilai
r dapat diinterpretasi untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi. Ketentuan untuk pedoman penafsiran koefisien korelasi
adalah sebagai berikut Sugiono, 2000:216
Tabel 3.8 Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi
Interval nilai r Interpretasi
0,00 – 0,199 Korelasi sangat lemah
0,20 – 0,399 Korelasi lemah
0,40 – 0,599 Korelasi cukup kuat
0,60 – 0,799 Korelasi kuat
0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat
Untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau tidak dilakukan pengujian uji signifikansi dihitung menggunakan
rumus: t
=
2
1 2
r n
r −
−
Keterangan: t = harga t-tes yang dicari
r = koefisien korelasi n = jumlah sample
13 Penarikan kesimpulan
Kesimpulan yang didapat jika : Ho diterima jika
hitung
t
tabel
t Ho ditolak jika
hitung
t
tabel
t b.
Pengujian hipotesis 11
Rumusan hipotesis Ho : Tidak ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk
prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan, prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi
Ha : Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan, prestasi PPL II
dengan motivasi menjadi guru akuntansi 12
Perhitungan statistik Pengujian menggunakan analisis korelasi ganda dengan rumus
sebagai berikut: Ryx
1
x
2
=
2 1
2 2
1 .
2 .
1 2
2 1
2
1 2
x x
r x
rx ryx
ryx yx
r yx
r −
− +
Keterangan : Ryx
1
x
2
= Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama- sama dengan variabel Y
ryx
1
= Korelasi product moment antara X1 dengan Y ryx
2
= Korelasi product moment antara X2 dengan Y rx
1
x
2
= Korelasi product moment antara X1 dengan X2 Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi ganda tersebut
signifikan atau tidak, digunakan uji F dengan rumus: Fh
= 1
1
2 2
− −
− k
n R
K R
Dimana: Fh = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel
R
2
= Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sample 13
Penarikan kesimpulan Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
Ho ditolak jika F
hitung
F
tabel
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS
A. Sejarah dan Perkembangan Universitas
Sanata Dharma sebelum dikenal dengan nama Universitas Sanata Dharma merupakan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru PTPG.
Pendirian PTPG ini merupakan ide dari Prof. Moh Yamin, SH yang merupakan Mendikbud RI, kemudian pada tahun 1950-an para imam katolik,
terutama Ordo Societas Jesus menyambut baik gagasan tersebut. Pada saat itu, Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1 di Yogyakarta dan di Semarang.
Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus
menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan
oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J yang waktu itu menjadi pejabat
Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Sanata Dharma sebenarnya dibaca Sanyata Dharma, yang berarti
kebaktian yang sederhana atau pelayanan yang nyata. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja Pro Patria et Eclessia.
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan
PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958
51
berubah menjadi FKIP Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.
Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.11961 pada tanggal 6 Mei
1961 Junto No.771962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun Sanata Dharma merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, namun secara de facto
FKIP Sanata Dharma berdiri Sendiri. Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali
menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP. Karena itu, FKIP Sanata Dharma berubah nama menjadi
IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237B-SwtU1965 yang mana Surat Keputusan ini berlaku pada tanggal 1 September 1965. IKIP
Sanata Dharma selain melaksanakan Program S1 juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika,
Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program
Diploma II PGSD Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46DO1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi
Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan
guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan