Pengertian dan Karakteristik Problem Based Learning PBL

19 3. Membantu kelompoktim kerja organisasi menganalisis pengaruh persoalan utama terhadap kinerjahasildampak bagi organisasi atau stakeholder lainnya. 4. Membantu kelompoktim kerja organisasi mengilustrasikan hubungan antara masalah utama, penyebab masalah, dan dampak dari masalah utama dalam suatu gambar atau grafik 5. Membantu kelompoktim kerja organisasi mencari solusi atas persoalan utama yang ada.

2.1.4 Problem Based Learning PBL

2.1.4.1 Pengertian dan Karakteristik Problem Based Learning PBL

Problem Based Learning atau pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang didesain menyelesaikan masalah yang disajikan. Strategi pembelajaran dengan PBL menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran. Secara umum, PBL dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang ketrampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial. Menurut Panen, sebagaimana dikutip Rusmono 2014: 74, dalam strategi pembelajaran PBL, siswa diharapkan terlibat dalam proses penelitian untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk memecahkan masalah. Menurut Arends 2008: 41, PBL merupakan model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada peserta didik, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk 20 investigasi dan penyelidikan. PBL membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah. Baron mengemukakan ciri-ciri PBL sebagai berikut: 1. Menggunakan permasalahan dunia nyata Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti. 2. Pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya, sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya. 3. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. 4. Guru berperan sebagai fasilitator Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong siswa agar mencapai target yang hendak dicapai Rusmono, 2014: 74. Dilihat dari ciri-cirinya, pembelajaran PBL cocok digunakan untuk pelajaran Fisika. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran PBL meliputi kegiatan kelompok 21 dan kegiatan perorangan. Dalam kelompok, siswa melakukan kegiatan-kegiatan: 1 membaca kasus, 2 menentukan masalah mana yang paling relevan dengan tujuan pembelajaran, 3 merumuskan masalah, 4 membuat hipotesis, 5 mengidentifikasi sumber informasi, diskusi, dan pembagian tugas, 6 melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin, melaporkan kemajuan yang dicapai setiap anggota kelompok, dan presentasi di kelas Rusmono, 2014: 75. Menurut Yazdani, sebagaimana dikutip oleh Rusmono 2014: 82, proses pembelajaran dengan PBL ditandai dengan karakteristik: 1 siswa menentukan isu-isu pembelajaran, 2 pertemuan-pertemuan pembelajaran berlangsung open-ended atau berakhir dengan masih membuka peluang untuk berbagi ide tentang pemecahan masalah, sehingga memungkinkan pembelajaran tidak berlangsung dalam satu kali pertemuan, 3 tutor adalah seorang fasilitator dan tidak seharusnya bertindak sebagai pakar yang merupakan satu-satunya sumber informasi, 4 tutorial berlangsung sesuai dengan tutorial PBL yang berpusat pada siswa.

2.1.4.2 Tujuan, Kelebihan, dan Kekurangan Problem Based Learning PBL

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN QUESTION CARD PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA SMP

5 36 197

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN HANDOUT TERHADAP MATHEMATICS SELF EFFICACY DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DI SMP

0 12 242

EFEK MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA.

0 5 28

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Disposisi Matematis Siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning.

1 8 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH.

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18