Populasi Sampel dan Teknik Sampling

43 Uji homogenitas v

3.1.2 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 61. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 257 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Boja tahun pelajaran 20142015. Dengan rincian sebagai berikut: 32 Populasi Dipilih satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol Kelas VIII B dan VIII C Kelompok eksperimen Kelas VIII F Kelompok kontrol Pre-test Pre-test Pembelajaran dengan model Problem Based Learning PBL berbantuan pohon masalah Pembelajaran dengan model konvensional ekspositori Post-test Analisis hasil test Peningkatan kemampuan berpikir kritis Gambar 3.1 Langkah penelitian 44 siswa VIII-A, 31 siswa VIII-B, 32 siswa VIII-C, 32 siswa VIII-D, 30 siswa VIII- E, 30 siswa VIII-F, 30 siswa VIII-G dan 30 siswa VIII-H.

3.1.3 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2013: 62. Apabila banyaknya populasi besar dan peneliti tidak mungkin melakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi karena keterbatasan tertentu, maka dilakukan penelitian sampel, yaitu penelitian terhadap sebagian dari populasi dimana kesimpulan yang dihasilkan pada sampel berlaku pada populasi. Proses generalisasi ini mengharuskan sampel dipilih dengan benar sedemikian sehingga data sampel dapat mewakili data populasi. Menurut Roscoe, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2013: 131, bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500, dan untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sd 20. Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok siswa. Satu kelompok siswa tergabung dalam kelompok eksperimen, yaitu kelas yang akan diberikan perlakuan berupa model pembelajaran Problem Based Learning, dan satu kelompok siswa tergabung dalam satu kelompok kontrol yang akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran ekspositori. Untuk memperoleh sampel yang representatif, terdapat tiga cara sampling yaitu sampling seadanya, sampling purposif pertimbangan, dan sampling peluang Sudjana, 2005:167-169. Pengambilan sampel dalam penelitian ini 45 dengan teknik purposive sampling artinya teknik pengambilan sampel secara sengaja dengan tujuan tertentu. Penetapan dua kelompok sebagai sampel dilakukan dengan pertimbangan berdasarkan kemampuan rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dari nilai UAS gasal 20142015, kurikulum yang sama, tidak ada kelas unggulan, usia siswa relatif sama dan berada pada tingkat yang sama yaitu kelas VIII, serta mendapatkan pelajaran fisika dalam jumlah jam pelajaran yang sama. Terpilih 63 siswa pada kelas VIII B dan kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen dan 31 siswa pada kelas VIII F sebagai kelompok kontrol.

3.1.4 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN QUESTION CARD PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA SMP

5 36 197

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK

1 14 207

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN HANDOUT TERHADAP MATHEMATICS SELF EFFICACY DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DI SMP

0 12 242

EFEK MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA.

0 5 28

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif serta Disposisi Matematis Siswa melalui Pembelajaran Problem Based Learning.

1 8 13

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH.

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18