kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosila, dan kebutuhan penghargaan terhadap umur, kemudian variabel kebutuhan fisiologis terhadap tingkat pekerjaan,
kemudian variabel kebutuhan fisiologis dan kebutuhan sosial berpengaruh terhadap ukuran organisasi. t
hitung
positif artinya variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai atau apabila variabel
motivasi meningkat maka variabel kepuasan juga ikut meningkat. t
hitung
negatif artinya kebutuhan penghargaan berpengaruh artinya variabel motivasi kerja
berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pegawai atau apabila variabel motivasi meningkat maka variabel kepuasan akan menurun.
Tabel 27. Hasil uji t motivasi terhadap kepuasan PNS
t
h it
u n
g
tu rn
o ve
r t
h it
u n
g
T in
g k
at k
eh ad
ir an
t
h it
u n
g
u m
u r
t
h it
u n
g
T in
g k
at p
ek er
ja an
t
h it
u n
g
U k
u ra
n o
rg an
is as
i
Kebutuhan Fisiologis
-1.01 Terima
Ho -1.25
Terima Ho
2.40 Tolak
Ho
2.33 Tolak
Ho -2.45
Tolak Ho
Kebutuhan Keamanan
-0.17 Terima
Ho 1.53
Terima Ho
-0.651 Terima
Ho 0.195
Terima Ho
-1.70 Terima
Ho Kebutuhan
Sosial 5.50
Tolak Ho
1.12 Terima
Ho
2.49 Tolak
Ho .940
Terima Ho
5.80 Tolak
Ho Kebutuhan
Penghargaan 0.57
Terima Ho
2.43 Tolak
Ho 1.99
Tolak Ho
1.41 Terima
Ho 1.13
Terima Ho
Kebutuhan Aktualisasi
diri -0.12
Terima Ho
-2.83
Tolak Ho
-1.85 Terima
Ho -1.38
Terima Ho
-1.51 Tolak
Ho
4.8.2 Uji t motivasi
terhadap
kepuasan Non PNS
Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t
tabel
Non PNS sebesar 1,992. Hasil Uji t pada Tabel 28 di bawah diperoleh variabel-variabel motivasi yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel
kepuasan kerja yaitu yang memiliki nilai -t
tabel
-t
hitung
atau t
hitung
t
tabel
atau tolak Ho yaitu hubungan kebutuhan fisiologis terhadap tingkat kehadiran,
kemudian hubungan kebutuhan keamanan terhadap umur, kemudian hubungan kebutuhan fisiologis terhadap tingkat pekerjaan, kemudian kebutuhan
fisiologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan aktualisasi diri terhadap ukuran organisasi. t
hitung
positif artinya variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai atau apabila variabel motivasi meningkat
maka variabel kepuasan juga ikut meningkat. t
hitung
negatif artinya apabila variabel motivasi meningkat maka variabel kepuasan akan menurun. Berikut
ini merupakan hasil tabel t
hitung
untuk hubungan motivasi terhadap kepuasan pegawai Non PNS.
Tabel 28. Hasil uji t motivasi terhadap kepuasan Non PNS
t
h it
u n
g
tu rn
o ve
r t
h it
u n
g
T in
g k
at k
eh ad
ir an
t
h it
u n
g
u m
u r
t
h it
u n
g
T in
g k
at p
ek er
ja an
t h
it u
n g
U k
u ra
n o
rg an
is as
i
Kebutuhan Fisiologis
0.44 Terima
Ho
2.91
Tolak Ho
1.15 Terima
Ho
3.52
Tolak Ho
2.49 Tolak
Ho
Kebutuhan Keamanan
0.03 Terima
Ho 1.83
Terima Ho
-2.43
Tolak Ho
1.54 Terima
Ho -0.69
Terima Ho
Kebutuhan Sosial
1.90 Terima
Ho 1.69
Terima Ho
0.92 Terima
Ho -0.63
Terima Ho
3.98
Tolak Ho
Kebutuhan Penghargaan
-0.55 Terima
Ho -2.07
Tolak Ho
-0.03 Terima
Ho -0.16
Terima Ho
-0.63 Terima
Ho
Kebutuhan Aktualisasi
diri
1.71 Terima
Ho -0.81
Terima Ho
0.26 Terima
Ho -1.68
Terima Ho
0.29 Tolak
Ho
4.9 Analisis Motivasi untuk Keseluruhan Pegawai
4.9.1 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan fisiologis
Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan fisiologis pada Tabel 29 di bawah, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai berdasarkan
kebutuhan fisiologis adalah jam kerja di rumah sakit sesuai dengan kapasitas. Nilai rataan skor untuk keseluruhan pegawai 2,95 yang dapat dikategorikan
bahwa kebutuhan fisiologis dapat memotivasi kerja pegawai. Tabel 29. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan fisiologis
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Saya sangat senang setiap kali berangkat bekerja 3,098
Setuju 2
Menurut saya pihak rumah sakit telah memberikan waktu istirahat yang ideal
3,369 Setuju
3 Jam kerja yang ada di rumah sakit ini sesuai dengan
kapasitas saya
3,618
Sangat Setuju
4 Rumah sakit ini memberikan tunjangan berupa bahan pokok
kepada pegawai 2,35
Tidak Setuju
5 Keluarga saya selalu memberikan dorongan dan dukungan
agar saya bekerja lebih baik lagi 3,369
Setuju 6
Saya mendapat tunjangan transportasi yang ideal dari pihak rumah sakit
2,237 Tidak
Setuju 7
Saya mendapat tunjangan makan yang layak dari pihak rumah sakit
3,369 Setuju
Kebutuhan fisiologis 2,95
Setuju
4.9.2 Motivasi kerja berdasarkan
kebutuhan keamanan
Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan keamanan pada Tabel 30 di bawah, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai berdasarkan kebutuhan
keamanan adalah tunjangan hari raya atau THR. Nilai rataan skor untuk variabel kebutuhan keamanan dapat dikategorikan memotivasi kerja keseluruhan
pegawai.
Tabel 30. Motivasi kerja berdasarkan
kebutuhan keamanan
No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan
Skor Hasil
1 Fasilitas kesehatan di rumah sakit dapat memberikan rasa aman
bagi saya 2,903
Setuju 2
Tunjangan kesehatan dari rumah sakit dapat memberikan rasa aman bagi saya dan keluarga
3,021 Setuju
3 Sistem penggajian di rumah sakit ini sudah memenuhi kebutuhan
hidup layak bagi saya 2,522
Setuju 4
Rumah sakit ini sudah menetapkan sistem pengembangan karir dengan baik
2,687 Setuju
5 Hubungan kerja yang harmonis sesama pegawai membuat saya
nyaman dalam bekerja 2,832
Setuju 6
Rumah sakit ini selalu memperhatikan kesejahteraan pegawainya 2,743
Setuju 7
Rumah sakit ini telah menetapkan program K3 kesehatan dan keselamatan kerja yang ideal
2,714 Setuju
8 Manajemen rumah sakit memberikan lembur bagi pegawai
dengan upah lembur yang memadai 2,305
Tidak Setuju
9 Setiap kebijakan di rumah sakit tidak bertentangan dengan hati
nurani saya 2,800
Setuju 10
Sistem penilaian kinerja di rumah sakit ini dilakukan dengan adil dan objektif
2,537 Setuju
11 Gaji yang saya terima saat ini sudah sesuai dengan beban
pekerjaan yang saya kerjakan 3,267
Setuju 12
Setiap pegawai selalu mendapatkan THR Tunjangan Hari Raya 3,268
Setuju 13
Pembayaran gaji yang saya terima selalu tepat waktu 2,991
Setuju 14
Saya selalu mendapatkan hak-hak saya sebagai pegawai 3,174
Setuju 15
Dirumah sakit ini terdapat sistem bonus yang berlaku bagi seluruh pegawai
2,304 Tidak
Setuju 16
Suasana kerja yang nyaman selalu saya rasakan dirumah sakit ini 3,054
Setuju Kebutuhan keamanan
2,82 setuju
4.9.3 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan sosial
Tabel 31. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan sosial
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor Hasil
1 Atasan selalu memberikan dorongan semangat kepada
saya dalam menyelesaikan pekerjaan 3,054
Setuju 2
Saya selalu siap membantu teman kerja, jika mereka kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya
3,350
Setuju 3
Saya mempunyai kesempatan untuk bersosialisasi dengan reakan kerja diluar jam kerja
2,587 Setuju
4 Saya sangat senang bekerja dengan rekan-rekan kerja saya
3,207 Setuju
5 Saya merasa pemikiran saya dihargai dirumah sakit ini
3,174 Setuju
6 Saya belum memberikan kontribusi yang berarti bagi
rumah sakit ini 2,719
Setuju Kebutuhan sosial
3,02 Setuju
Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan sosial pada Tabel 31 di atas, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai berdasarkan kebutuhan
sosial terletak pada kesiapan mereka dalam membantu rekan kerja yang kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. Rataan skor untuk variabel
kebutuhan sosial sudah dapat menjadi motivasi bagi keseluruhan pegawai.
4.9.4 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan penghargaan
Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan penghargaa pada Tabel 32 di bawah, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai adalah
kebijakasanan pimpinan dalam menghadapi pegawai memberikan dorongan untuk lebih giat bekerja. Rataan skor untuk kebutuhan penghargaan
memberikan motivasi kerja bagi keseluruhan pegawai.
Tabel 32. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan penghargaan
No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan
Skor Hasil
1 Pihak rumah sakit memberikan penghargaan kepada pegawai yang
berprestasi 3,021
Setuju 2
Jabatan yang saya pegang dirumah sakit ini mempengaruhi status sosial saya di dalam masyarakat
3,031 Setuju
3 Kebijakasanan pimpinan dalam menghadapi pegawai memberikan
dorongan kepada saya untuk giat bekerja
3,219
Setuju 4
Gaya kepeminpinan atasan saya saat ini merupakan gaya kepeminpinan yang ideal bagi saya
2,966 Setuju
Kebutuhan penghargaan 3,06
Setuju
4.9.5 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan aktualisasi diri
Tabel 33. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan aktualisasi diri
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Dalam melakukan pekerjaan saya selalu diberi wewenang oleh pimpinan untuk membuat keputusan sendiri
3,234
Setuju 2
Pekerjaan yang saya kerjakan memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang saya miliki
2,316 Setuju
3 Saya selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja saya untuk
mendapatkan promosipengembangan karir saya 2,904
Setuju 4
Saya selalu merasa termotivasi dengan hal-hal yang baru 2,120
Setuju 5
Saya akan merasa bangga jika diberikan tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar dari yang saya kerjakan saat ini
3,035 Setuju
6 Saya selalu bekerja keras walaupun tidak ada pengawasan
2,832 Setuju
7 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
2,865 Setuju
8 Saya merasa pengembangan diri dan karir saya dapat terjamin di
rumah sakit ini 3,092
Setuju Kebutuhan aktualisasi diri
2,80 Setuju
Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan aktualisasi diri pada Tabel 33 di atas, faktor motivasi kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah
diberi wewenang oleh pimpinan untuk membuat keputusan sendiri. Rataan skor secara keseluruhan untuk variabel kebutuhan aktualisasi sudah menjadi faktor
motivasi kerja untuk keseluruhan pegawai.
4.10 Analisa Kepuasan untuk Keseluruhan Pegawai
4.10.1 Analisa kepuasan kerja berdasarkan turnover
Dari hasil pengolahan data variabel turnover pada Tabel 34 di bawah, faktor kepuasan kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah tidak suka berganti-
ganti tempat bekerja. Rataan skor untuk variabel kebutuhan aktualisasi sudah menjadi faktor motivasi kerja untuk keseluruhan pegawai.
Tabel 34. Kepuasan kerja berdasarkan turnover
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Saya merasa puas bekerja di rumah sakit ini karena merupakan tempat kerja yang saya indamkan
2,557 Setuju
2 Saya mempunyai minat yang besar untuk menjadi pegawai di
rumah sakit ini 2,469
Tidak Setuju
3 Tidak pernah terlintas dalam fikiran saya untuk keluar dari rumah
sakit ini 2,664
Setuju 4
Status saya sebagai pegawai di rumah sakit ini membuat saya tetap betah untuk tetap bekerja
2,846 Setuju
5 Saya termasuk orang tidak suka berganti-ganti tempat bekerja
3,275 Setuju
Turnover 2,76
Setuju
4.10.2 Analisa kepuasan kerja berdasarkan tingkat kehadiran
Dari hasil pengolahan data variabel tingkat kehadiranabsensi pada Tabel 35 di bawah faktor kepuasan kerja tertinggi keseluruhan pegawai
adalah selalu mengikuti peraturan jam kerja. Rataan skor secara untuk variabel kebutuhan aktualisasi sudah menjadi faktor motivasi kerja untuk
keseluruhan pegawai.
Tabel 35. Kepuasan kerja berdasarkan tingkat kehadiran
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Saya datang dan pulang berkerja sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan oleh manajemen rumah sakit
2,871 Setuju
2 Saya tidak pernah bermasalah dengan kehadiran
2,902 Setuju
3 Saya selalu mengikuti peraturan jam kerja di rumah
sakit ini
3,027
Setuju 4
Saya tidak pernah keluar kantor untuk keperluan pribadi pada saat jam kerja
2,226 Tidak
Setuju Tingkat kehadiran
2,76 Setuju
4.10.3 Analisa kepuasan kerja berdasarkan umur
Dari hasil pengolahan data variabel umur pada Tabel 36 di bawah, faktor kepausan kerja responden keseluruhan pegawai adalah pertambahan
usia akan membuat lebih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Skor rataan untuk variabel umur sudah menjadi faktor motivasi kerja bagi
pegawai keseluruhan pegawai.
Tabel 36. Kepuasan kerja berdasarkan umur
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Semakin bertambah usia, tingkat kepuasan saya dalam bekerja meningkat
2,127 Tidak
Setuju 2
Semakin lama saya bekerja dirumah sakit ini, keterampilan saya semakin meningkat
3,035 Setuju
3 Semakin bertambah usia, semakin membuat saya lebih dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
3,350
Setuju 4
Semakin bertambahnya usia, pengetahuan saya terhadap bidang pekerjaan saya semakin meningkat
2,847 Setuju
5 Bertambahnya usia, maka pengalaman kerja saya semakin
bertambah 3,234
Setuju Umur
2,92 Setuju
4.10.4 Analisa kepuasan kerja berdasarkan tingkat pekerjaan
Dari hasil pengolahan data variabel tingkat pekerjaan pada Tabel 37 di bawah, faktor kepuasan kerja tertinggi responden keseluruhan pegawai adalah
pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dari hasil skor rataan untuk variabel tingkat pekerjaan dapat menjadi kepuasan kerja
untuk keseluruhan pegawai.
Tabel 37. Kepuasan kerja berdasarkan tingkat pekerjaan
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Dalam setiap pekerjaan, saya selalu melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab
3,350
Setuju 2
Tingkat pendidikan sangat mendukung dalam melaksanakan pekerjaan saya
3,132 Setuju
3 Tugas yang diberikan kepada saya sesuai dengan bakat dan
kemampuan saya 2,881
Setuju 4
Saya selalu menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan saya
3,054 Setuju
Tingkat pekerjaan 3,10
Setuju
4.10.5 Analisa Kepuasan Kerja Berdasarkan Ukuran Organisasi
Dari hasil pengolahan data variabel ukuran organisasi pada Tabel 38 di bawah, faktor kepuasan kerja tertinggi responden keseluruhan pegawai adalah
ukuran organisasi yang besar
meningkatkan komitmennya terhadap organisasi.
Dari hasil skor rataan keseluruhan untuk variabel tingkat pekerjaandapat menjadi kepuasan kerja keseluruhan pegawai.
Tabel 38. Kepuasan kerja berdasarkan ukuran organisasi
No BUTIR PERNYATAAN KE
Rataan Skor
Hasil 1
Saya bekerja rumah sakit ini karena rumah sakit ini sangat baik dimata saya
2,566 Setuju
2 Saya bekerja dirumah sakit ini karena karir yang menjanjikan
2,413 Sangat
Tidak Setuju
3 Budaya organisasi, seperti norma, nilai dan keyakinan bersama
yang ada di rumah sakit ini tidak bertentangan dengan pemahaman saya
2,417 Tidak
Setuju 4
Ukuran organisasi yang besar memacu saya untuk lebih produktif bekerja
2,505 Tidak
Setuju 5
Ukuran organisasi yang besar membuat saya lebih loyalsetia terhadap rumah sakit
2,733 Setuju
6 Ukuran organisasi yang besar memudahkan saya berinteraksi
dengan rekan kerja 2,654
Setuju 7
Ukuran organisasi yang besar meningkatkan komitmen saya terhadap organisasi
2,896
Setuju Ukuran Organisasi
2,60 Setuju
Dari hasil rataan skor pada Tabel 39 di bawah untuk keseluruhan pegawai RS diperoleh sudah memiliki motivasi kerja hal dengan nilai total
rataan skor sebesar 2,930. Pada Tabel 39 juga dapat diperoleh faktor yang paling mempengaruhi motivasi keseluruhan pegawai adalah kebutuhan
penghargaan dengan nilai rataan skor 3,06.
Tabel 39. Nilai rataan skor motivasi dan kepuasan kerja keseluruhan pegawai
Motivasi Total
rataan skor
Hasil Kepuasan
Total rataan
skor Hasil
Kebutuhan fisiologis 2,95
Setuju Turnover
2,76 Setuju
Kebutuhan keamanan 2,82
setuju Tingkat kehadiran
2,76 Setuju
Kebutuhan sosial 3,02
Setuju Umur
2,92 Setuju
Kebutuhan penghargaan
3,06 Setuju
Tingkat pekerjaan
3,10 Setuju
Kebutuhan aktualisasi diri
2,80 Setuju
Ukuran Organisasi
2,60 Setuju
Total 2,930
Setuju Total
2,828 Setuju
Sedangkan untuk kepuasan kerja berdasarkan pada Tabel 39 untuk keseluruhan pegawai RS sudah memiliki kepuasan kerja hal ini terlihat dari
nilai total rataan skor diperoleh sebesar 2,828. Berdasarkan Tabel 39 kepuasan kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah tingkat pekerjaan
dengan nilai rataan skor 3,10. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa tingkat pekerjaan meripakan variabel yang paling besar mempengaruhi kepuasan
kerja seluruh pegawai.
4.11 Analisis Regresi Linear Berganda Berganda Keseluruhan Pegawai
1. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap turnover keseluruhan pegawai. Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara variabel
motivasi terhadap turnover pada tabel 40 di bawah diperoleh nilai konstanta sebesar 1,131. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan
bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada
turnover
sebesar 1,131 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur,
variabel kebutuhan keamanan
yang paling berpengaruh terhadap turnover
. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
kebutuhan keamanan
sebesar 0,609 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel motivasi yang lain. Variabel
kebutuhan keamanan
berpengaruh positif terhadap turnover,
hal ini berarti semakin meningkatnya kebutuhan keamanan maka akan menurunkan
turnover.
Tabel 40. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap turnover
keseluruhan pegawai
Koefisien Konstanta
1.131 Kebutuhan Fisiologis
-0.120 Kebutuhan Keamanan
0.609
Kebutuhan Sosial -0.181
Kebutuhan Penghargaan 0.292
Kebutuhan Aktualisasi diri -0.029
R square R
2
0.331 Adjusted R Square
0.310 R
0.575
a
2. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat kehadiran keseluruhan pegawai.
Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara motivasi terhadap tingkat kehadiran pada Tabel 41 di bawah diperoleh nilai konstanta
sebesar 1,201. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada tingkat kehadiran sebesar
1,201 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur, variabel kebutuhan keamanan yang paling berpengaruh terhadap
tingkat kehadiran. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhana keamanan sebesar 0,296 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel
motivasi yang lain. Variabel kebutuhan keamanan berpengaruh positif terhadap tingkat kehadiran, hal ini berarti semakin meningkatnya motivasi
kebutuhan keamanan maka akan meningkatkan tingkat kehadiran.
Tabel 41. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat kehadiran keseluruhan pegawai
Koefisien Konstanta
1.201 Kebutuhan Fisiologis
0.132 Kebutuhan Keamanan
0.296
Kebutuhan Sosial -0.035
Kebutuhan Penghargaan -0.082
Kebutuhan Aktualisasi diri 0.245
R square R
2
0.167 Adjusted R Square
0.141 R
0.409
a
3.
Uji regresi linear berganda motivasi terhadap umur keseluruhan pegawai Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara variabel
motivasi terhadap umur pada Tabel 42 di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 0,938. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan
bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada umur sebesar 0,938 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur,
variabel kebutuhan aktualisasi diri
yang paling berpengaruh terhadap umur
. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhan aktualisasi dirisebesar 0,615
yang lebih besar dari nilai koefisien variabel motivasi yang lain. Variabel kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif terhadap umur, hal ini berarti
semakin meningkatnya umur pegawai maka akan meningkatkan kebutuhan aktualisasi diri.
Tabel 42. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap umur keseluruhan pegawai
Koefisien Konstanta
0.938 Kebutuhan Fisiologis
-0.145 Kebutuhan Keamanan
0.208 Kebutuhan Sosial
0.006 Kebutuhan Penghargaan
0.016 Kebutuhan Aktualisasi diri
0.615
R square R
2
0.378 Adjusted R Square
0.358 R
0.615
a
4. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat pekerjaan keseluruhan pegawai
Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara motivasi terhadap tingkat pekerjaan Tabel 43 di atas diperoleh nilai konstanta
sebesar 1,471. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada tingkat pekerjaan sebesar
1,471 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur, variabel kebutuhan aktualisasi diri
yang paling berpengaruh terhadap
tingkat pekerjaan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhan aktualisasi dirisebesar 0,462 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel
motivasi yang lain. Variabel kebutuhan aktualisasi diri
berpengaruh positif terhadap
tingkat pekerjaan, hal ini berarti semakin meningkatnya motivasi kebutuhan aktualisasi diri maka akan meningkatkan kepuasan terhadap
tingkat pekerjaan.
Tabel 43. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat pekerjaan keseluruhan pegawai
Koefisien Konstanta
1.471 Kebutuhan Fisiologis
0.072 Kebutuhan Keamanan
0.060 Kebutuhan Sosial
0.052 Kebutuhan Penghargaan
-0.065 Kebutuhan Aktualisasi diri
0.462
R square R
2
0.279 Adjusted R Square
0.256 R
0.528
a
5. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap ukuran organisasi keseluruhan pegawai