Tolak Tolak Analisis Regresi Linear Berganda Berganda Keseluruhan Pegawai

kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosila, dan kebutuhan penghargaan terhadap umur, kemudian variabel kebutuhan fisiologis terhadap tingkat pekerjaan, kemudian variabel kebutuhan fisiologis dan kebutuhan sosial berpengaruh terhadap ukuran organisasi. t hitung positif artinya variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai atau apabila variabel motivasi meningkat maka variabel kepuasan juga ikut meningkat. t hitung negatif artinya kebutuhan penghargaan berpengaruh artinya variabel motivasi kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja pegawai atau apabila variabel motivasi meningkat maka variabel kepuasan akan menurun. Tabel 27. Hasil uji t motivasi terhadap kepuasan PNS t h it u n g tu rn o ve r t h it u n g T in g k at k eh ad ir an t h it u n g u m u r t h it u n g T in g k at p ek er ja an t h it u n g U k u ra n o rg an is as i Kebutuhan Fisiologis -1.01 Terima Ho -1.25 Terima Ho 2.40 Tolak Ho

2.33 Tolak

Ho -2.45 Tolak Ho Kebutuhan Keamanan -0.17 Terima Ho 1.53 Terima Ho -0.651 Terima Ho 0.195 Terima Ho -1.70 Terima Ho Kebutuhan Sosial 5.50 Tolak Ho 1.12 Terima Ho

2.49 Tolak

Ho .940 Terima Ho

5.80 Tolak

Ho Kebutuhan Penghargaan 0.57 Terima Ho 2.43 Tolak Ho 1.99 Tolak Ho 1.41 Terima Ho 1.13 Terima Ho Kebutuhan Aktualisasi diri -0.12 Terima Ho -2.83 Tolak Ho -1.85 Terima Ho -1.38 Terima Ho -1.51 Tolak Ho

4.8.2 Uji t motivasi

terhadap kepuasan Non PNS Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel Non PNS sebesar 1,992. Hasil Uji t pada Tabel 28 di bawah diperoleh variabel-variabel motivasi yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel kepuasan kerja yaitu yang memiliki nilai -t tabel -t hitung atau t hitung t tabel atau tolak Ho yaitu hubungan kebutuhan fisiologis terhadap tingkat kehadiran, kemudian hubungan kebutuhan keamanan terhadap umur, kemudian hubungan kebutuhan fisiologis terhadap tingkat pekerjaan, kemudian kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan aktualisasi diri terhadap ukuran organisasi. t hitung positif artinya variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai atau apabila variabel motivasi meningkat maka variabel kepuasan juga ikut meningkat. t hitung negatif artinya apabila variabel motivasi meningkat maka variabel kepuasan akan menurun. Berikut ini merupakan hasil tabel t hitung untuk hubungan motivasi terhadap kepuasan pegawai Non PNS. Tabel 28. Hasil uji t motivasi terhadap kepuasan Non PNS t h it u n g tu rn o ve r t h it u n g T in g k at k eh ad ir an t h it u n g u m u r t h it u n g T in g k at p ek er ja an t h it u n g U k u ra n o rg an is as i Kebutuhan Fisiologis 0.44 Terima Ho 2.91 Tolak Ho 1.15 Terima Ho 3.52 Tolak Ho

2.49 Tolak

Ho Kebutuhan Keamanan 0.03 Terima Ho 1.83 Terima Ho -2.43 Tolak Ho 1.54 Terima Ho -0.69 Terima Ho Kebutuhan Sosial 1.90 Terima Ho 1.69 Terima Ho 0.92 Terima Ho -0.63 Terima Ho 3.98 Tolak Ho Kebutuhan Penghargaan -0.55 Terima Ho -2.07 Tolak Ho -0.03 Terima Ho -0.16 Terima Ho -0.63 Terima Ho Kebutuhan Aktualisasi diri 1.71 Terima Ho -0.81 Terima Ho 0.26 Terima Ho -1.68 Terima Ho 0.29 Tolak Ho

4.9 Analisis Motivasi untuk Keseluruhan Pegawai

4.9.1 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan fisiologis

Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan fisiologis pada Tabel 29 di bawah, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai berdasarkan kebutuhan fisiologis adalah jam kerja di rumah sakit sesuai dengan kapasitas. Nilai rataan skor untuk keseluruhan pegawai 2,95 yang dapat dikategorikan bahwa kebutuhan fisiologis dapat memotivasi kerja pegawai. Tabel 29. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan fisiologis No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Saya sangat senang setiap kali berangkat bekerja 3,098 Setuju 2 Menurut saya pihak rumah sakit telah memberikan waktu istirahat yang ideal 3,369 Setuju 3 Jam kerja yang ada di rumah sakit ini sesuai dengan kapasitas saya 3,618 Sangat Setuju 4 Rumah sakit ini memberikan tunjangan berupa bahan pokok kepada pegawai 2,35 Tidak Setuju 5 Keluarga saya selalu memberikan dorongan dan dukungan agar saya bekerja lebih baik lagi 3,369 Setuju 6 Saya mendapat tunjangan transportasi yang ideal dari pihak rumah sakit 2,237 Tidak Setuju 7 Saya mendapat tunjangan makan yang layak dari pihak rumah sakit 3,369 Setuju Kebutuhan fisiologis 2,95 Setuju

4.9.2 Motivasi kerja berdasarkan

kebutuhan keamanan Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan keamanan pada Tabel 30 di bawah, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai berdasarkan kebutuhan keamanan adalah tunjangan hari raya atau THR. Nilai rataan skor untuk variabel kebutuhan keamanan dapat dikategorikan memotivasi kerja keseluruhan pegawai. Tabel 30. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan keamanan No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Fasilitas kesehatan di rumah sakit dapat memberikan rasa aman bagi saya 2,903 Setuju 2 Tunjangan kesehatan dari rumah sakit dapat memberikan rasa aman bagi saya dan keluarga 3,021 Setuju 3 Sistem penggajian di rumah sakit ini sudah memenuhi kebutuhan hidup layak bagi saya 2,522 Setuju 4 Rumah sakit ini sudah menetapkan sistem pengembangan karir dengan baik 2,687 Setuju 5 Hubungan kerja yang harmonis sesama pegawai membuat saya nyaman dalam bekerja 2,832 Setuju 6 Rumah sakit ini selalu memperhatikan kesejahteraan pegawainya 2,743 Setuju 7 Rumah sakit ini telah menetapkan program K3 kesehatan dan keselamatan kerja yang ideal 2,714 Setuju 8 Manajemen rumah sakit memberikan lembur bagi pegawai dengan upah lembur yang memadai 2,305 Tidak Setuju 9 Setiap kebijakan di rumah sakit tidak bertentangan dengan hati nurani saya 2,800 Setuju 10 Sistem penilaian kinerja di rumah sakit ini dilakukan dengan adil dan objektif 2,537 Setuju 11 Gaji yang saya terima saat ini sudah sesuai dengan beban pekerjaan yang saya kerjakan 3,267 Setuju 12 Setiap pegawai selalu mendapatkan THR Tunjangan Hari Raya 3,268 Setuju 13 Pembayaran gaji yang saya terima selalu tepat waktu 2,991 Setuju 14 Saya selalu mendapatkan hak-hak saya sebagai pegawai 3,174 Setuju 15 Dirumah sakit ini terdapat sistem bonus yang berlaku bagi seluruh pegawai 2,304 Tidak Setuju 16 Suasana kerja yang nyaman selalu saya rasakan dirumah sakit ini 3,054 Setuju Kebutuhan keamanan 2,82 setuju

4.9.3 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan sosial

Tabel 31. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan sosial No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Atasan selalu memberikan dorongan semangat kepada saya dalam menyelesaikan pekerjaan 3,054 Setuju 2 Saya selalu siap membantu teman kerja, jika mereka kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya 3,350 Setuju 3 Saya mempunyai kesempatan untuk bersosialisasi dengan reakan kerja diluar jam kerja 2,587 Setuju 4 Saya sangat senang bekerja dengan rekan-rekan kerja saya 3,207 Setuju 5 Saya merasa pemikiran saya dihargai dirumah sakit ini 3,174 Setuju 6 Saya belum memberikan kontribusi yang berarti bagi rumah sakit ini 2,719 Setuju Kebutuhan sosial 3,02 Setuju Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan sosial pada Tabel 31 di atas, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai berdasarkan kebutuhan sosial terletak pada kesiapan mereka dalam membantu rekan kerja yang kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. Rataan skor untuk variabel kebutuhan sosial sudah dapat menjadi motivasi bagi keseluruhan pegawai.

4.9.4 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan penghargaan

Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan penghargaa pada Tabel 32 di bawah, faktor motivasi tertinggi keseluruhan pegawai adalah kebijakasanan pimpinan dalam menghadapi pegawai memberikan dorongan untuk lebih giat bekerja. Rataan skor untuk kebutuhan penghargaan memberikan motivasi kerja bagi keseluruhan pegawai. Tabel 32. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan penghargaan No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Pihak rumah sakit memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi 3,021 Setuju 2 Jabatan yang saya pegang dirumah sakit ini mempengaruhi status sosial saya di dalam masyarakat 3,031 Setuju 3 Kebijakasanan pimpinan dalam menghadapi pegawai memberikan dorongan kepada saya untuk giat bekerja 3,219 Setuju 4 Gaya kepeminpinan atasan saya saat ini merupakan gaya kepeminpinan yang ideal bagi saya 2,966 Setuju Kebutuhan penghargaan 3,06 Setuju

4.9.5 Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan aktualisasi diri

Tabel 33. Motivasi kerja berdasarkan kebutuhan aktualisasi diri No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Dalam melakukan pekerjaan saya selalu diberi wewenang oleh pimpinan untuk membuat keputusan sendiri 3,234 Setuju 2 Pekerjaan yang saya kerjakan memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang saya miliki 2,316 Setuju 3 Saya selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja saya untuk mendapatkan promosipengembangan karir saya 2,904 Setuju 4 Saya selalu merasa termotivasi dengan hal-hal yang baru 2,120 Setuju 5 Saya akan merasa bangga jika diberikan tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar dari yang saya kerjakan saat ini 3,035 Setuju 6 Saya selalu bekerja keras walaupun tidak ada pengawasan 2,832 Setuju 7 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu 2,865 Setuju 8 Saya merasa pengembangan diri dan karir saya dapat terjamin di rumah sakit ini 3,092 Setuju Kebutuhan aktualisasi diri 2,80 Setuju Dari hasil pengolahan data variabel kebutuhan aktualisasi diri pada Tabel 33 di atas, faktor motivasi kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah diberi wewenang oleh pimpinan untuk membuat keputusan sendiri. Rataan skor secara keseluruhan untuk variabel kebutuhan aktualisasi sudah menjadi faktor motivasi kerja untuk keseluruhan pegawai.

4.10 Analisa Kepuasan untuk Keseluruhan Pegawai

4.10.1 Analisa kepuasan kerja berdasarkan turnover

Dari hasil pengolahan data variabel turnover pada Tabel 34 di bawah, faktor kepuasan kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah tidak suka berganti- ganti tempat bekerja. Rataan skor untuk variabel kebutuhan aktualisasi sudah menjadi faktor motivasi kerja untuk keseluruhan pegawai. Tabel 34. Kepuasan kerja berdasarkan turnover No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Saya merasa puas bekerja di rumah sakit ini karena merupakan tempat kerja yang saya indamkan 2,557 Setuju 2 Saya mempunyai minat yang besar untuk menjadi pegawai di rumah sakit ini 2,469 Tidak Setuju 3 Tidak pernah terlintas dalam fikiran saya untuk keluar dari rumah sakit ini 2,664 Setuju 4 Status saya sebagai pegawai di rumah sakit ini membuat saya tetap betah untuk tetap bekerja 2,846 Setuju 5 Saya termasuk orang tidak suka berganti-ganti tempat bekerja 3,275 Setuju Turnover 2,76 Setuju

4.10.2 Analisa kepuasan kerja berdasarkan tingkat kehadiran

Dari hasil pengolahan data variabel tingkat kehadiranabsensi pada Tabel 35 di bawah faktor kepuasan kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah selalu mengikuti peraturan jam kerja. Rataan skor secara untuk variabel kebutuhan aktualisasi sudah menjadi faktor motivasi kerja untuk keseluruhan pegawai. Tabel 35. Kepuasan kerja berdasarkan tingkat kehadiran No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Saya datang dan pulang berkerja sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan oleh manajemen rumah sakit 2,871 Setuju 2 Saya tidak pernah bermasalah dengan kehadiran 2,902 Setuju 3 Saya selalu mengikuti peraturan jam kerja di rumah sakit ini 3,027 Setuju 4 Saya tidak pernah keluar kantor untuk keperluan pribadi pada saat jam kerja 2,226 Tidak Setuju Tingkat kehadiran 2,76 Setuju

4.10.3 Analisa kepuasan kerja berdasarkan umur

Dari hasil pengolahan data variabel umur pada Tabel 36 di bawah, faktor kepausan kerja responden keseluruhan pegawai adalah pertambahan usia akan membuat lebih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Skor rataan untuk variabel umur sudah menjadi faktor motivasi kerja bagi pegawai keseluruhan pegawai. Tabel 36. Kepuasan kerja berdasarkan umur No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Semakin bertambah usia, tingkat kepuasan saya dalam bekerja meningkat 2,127 Tidak Setuju 2 Semakin lama saya bekerja dirumah sakit ini, keterampilan saya semakin meningkat 3,035 Setuju 3 Semakin bertambah usia, semakin membuat saya lebih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja 3,350 Setuju 4 Semakin bertambahnya usia, pengetahuan saya terhadap bidang pekerjaan saya semakin meningkat 2,847 Setuju 5 Bertambahnya usia, maka pengalaman kerja saya semakin bertambah 3,234 Setuju Umur 2,92 Setuju

4.10.4 Analisa kepuasan kerja berdasarkan tingkat pekerjaan

Dari hasil pengolahan data variabel tingkat pekerjaan pada Tabel 37 di bawah, faktor kepuasan kerja tertinggi responden keseluruhan pegawai adalah pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dari hasil skor rataan untuk variabel tingkat pekerjaan dapat menjadi kepuasan kerja untuk keseluruhan pegawai. Tabel 37. Kepuasan kerja berdasarkan tingkat pekerjaan No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Dalam setiap pekerjaan, saya selalu melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab 3,350 Setuju 2 Tingkat pendidikan sangat mendukung dalam melaksanakan pekerjaan saya 3,132 Setuju 3 Tugas yang diberikan kepada saya sesuai dengan bakat dan kemampuan saya 2,881 Setuju 4 Saya selalu menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan saya 3,054 Setuju Tingkat pekerjaan 3,10 Setuju

4.10.5 Analisa Kepuasan Kerja Berdasarkan Ukuran Organisasi

Dari hasil pengolahan data variabel ukuran organisasi pada Tabel 38 di bawah, faktor kepuasan kerja tertinggi responden keseluruhan pegawai adalah ukuran organisasi yang besar meningkatkan komitmennya terhadap organisasi. Dari hasil skor rataan keseluruhan untuk variabel tingkat pekerjaandapat menjadi kepuasan kerja keseluruhan pegawai. Tabel 38. Kepuasan kerja berdasarkan ukuran organisasi No BUTIR PERNYATAAN KE Rataan Skor Hasil 1 Saya bekerja rumah sakit ini karena rumah sakit ini sangat baik dimata saya 2,566 Setuju 2 Saya bekerja dirumah sakit ini karena karir yang menjanjikan 2,413 Sangat Tidak Setuju 3 Budaya organisasi, seperti norma, nilai dan keyakinan bersama yang ada di rumah sakit ini tidak bertentangan dengan pemahaman saya 2,417 Tidak Setuju 4 Ukuran organisasi yang besar memacu saya untuk lebih produktif bekerja 2,505 Tidak Setuju 5 Ukuran organisasi yang besar membuat saya lebih loyalsetia terhadap rumah sakit 2,733 Setuju 6 Ukuran organisasi yang besar memudahkan saya berinteraksi dengan rekan kerja 2,654 Setuju 7 Ukuran organisasi yang besar meningkatkan komitmen saya terhadap organisasi 2,896 Setuju Ukuran Organisasi 2,60 Setuju Dari hasil rataan skor pada Tabel 39 di bawah untuk keseluruhan pegawai RS diperoleh sudah memiliki motivasi kerja hal dengan nilai total rataan skor sebesar 2,930. Pada Tabel 39 juga dapat diperoleh faktor yang paling mempengaruhi motivasi keseluruhan pegawai adalah kebutuhan penghargaan dengan nilai rataan skor 3,06. Tabel 39. Nilai rataan skor motivasi dan kepuasan kerja keseluruhan pegawai Motivasi Total rataan skor Hasil Kepuasan Total rataan skor Hasil Kebutuhan fisiologis 2,95 Setuju Turnover 2,76 Setuju Kebutuhan keamanan 2,82 setuju Tingkat kehadiran 2,76 Setuju Kebutuhan sosial 3,02 Setuju Umur 2,92 Setuju Kebutuhan penghargaan 3,06 Setuju Tingkat pekerjaan 3,10 Setuju Kebutuhan aktualisasi diri 2,80 Setuju Ukuran Organisasi 2,60 Setuju Total 2,930 Setuju Total 2,828 Setuju Sedangkan untuk kepuasan kerja berdasarkan pada Tabel 39 untuk keseluruhan pegawai RS sudah memiliki kepuasan kerja hal ini terlihat dari nilai total rataan skor diperoleh sebesar 2,828. Berdasarkan Tabel 39 kepuasan kerja tertinggi keseluruhan pegawai adalah tingkat pekerjaan dengan nilai rataan skor 3,10. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa tingkat pekerjaan meripakan variabel yang paling besar mempengaruhi kepuasan kerja seluruh pegawai.

4.11 Analisis Regresi Linear Berganda Berganda Keseluruhan Pegawai

1. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap turnover keseluruhan pegawai. Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara variabel motivasi terhadap turnover pada tabel 40 di bawah diperoleh nilai konstanta sebesar 1,131. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada turnover sebesar 1,131 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur, variabel kebutuhan keamanan yang paling berpengaruh terhadap turnover . Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhan keamanan sebesar 0,609 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel motivasi yang lain. Variabel kebutuhan keamanan berpengaruh positif terhadap turnover, hal ini berarti semakin meningkatnya kebutuhan keamanan maka akan menurunkan turnover. Tabel 40. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap turnover keseluruhan pegawai Koefisien Konstanta 1.131 Kebutuhan Fisiologis -0.120 Kebutuhan Keamanan 0.609 Kebutuhan Sosial -0.181 Kebutuhan Penghargaan 0.292 Kebutuhan Aktualisasi diri -0.029 R square R 2 0.331 Adjusted R Square 0.310 R 0.575 a 2. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat kehadiran keseluruhan pegawai. Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara motivasi terhadap tingkat kehadiran pada Tabel 41 di bawah diperoleh nilai konstanta sebesar 1,201. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada tingkat kehadiran sebesar 1,201 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur, variabel kebutuhan keamanan yang paling berpengaruh terhadap tingkat kehadiran. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhana keamanan sebesar 0,296 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel motivasi yang lain. Variabel kebutuhan keamanan berpengaruh positif terhadap tingkat kehadiran, hal ini berarti semakin meningkatnya motivasi kebutuhan keamanan maka akan meningkatkan tingkat kehadiran. Tabel 41. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat kehadiran keseluruhan pegawai Koefisien Konstanta 1.201 Kebutuhan Fisiologis 0.132 Kebutuhan Keamanan 0.296 Kebutuhan Sosial -0.035 Kebutuhan Penghargaan -0.082 Kebutuhan Aktualisasi diri 0.245 R square R 2 0.167 Adjusted R Square 0.141 R 0.409 a 3. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap umur keseluruhan pegawai Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara variabel motivasi terhadap umur pada Tabel 42 di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 0,938. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada umur sebesar 0,938 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur, variabel kebutuhan aktualisasi diri yang paling berpengaruh terhadap umur . Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhan aktualisasi dirisebesar 0,615 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel motivasi yang lain. Variabel kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif terhadap umur, hal ini berarti semakin meningkatnya umur pegawai maka akan meningkatkan kebutuhan aktualisasi diri. Tabel 42. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap umur keseluruhan pegawai Koefisien Konstanta 0.938 Kebutuhan Fisiologis -0.145 Kebutuhan Keamanan 0.208 Kebutuhan Sosial 0.006 Kebutuhan Penghargaan 0.016 Kebutuhan Aktualisasi diri 0.615 R square R 2 0.378 Adjusted R Square 0.358 R 0.615 a 4. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat pekerjaan keseluruhan pegawai Dari hasil pengolahan data uji regresi linear berganda antara motivasi terhadap tingkat pekerjaan Tabel 43 di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 1,471. Artinya, apabila variabel bebas X1 sampai X5 diasumsikan bernilai nol maka tingkat kepuasan pegawai pada tingkat pekerjaan sebesar 1,471 jika variabel lain dianggap konstan. Dari semua variabel bebas yang diukur, variabel kebutuhan aktualisasi diri yang paling berpengaruh terhadap tingkat pekerjaan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kebutuhan aktualisasi dirisebesar 0,462 yang lebih besar dari nilai koefisien variabel motivasi yang lain. Variabel kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif terhadap tingkat pekerjaan, hal ini berarti semakin meningkatnya motivasi kebutuhan aktualisasi diri maka akan meningkatkan kepuasan terhadap tingkat pekerjaan. Tabel 43. Hasil output regresi linear berganda motivasi terhadap tingkat pekerjaan keseluruhan pegawai Koefisien Konstanta 1.471 Kebutuhan Fisiologis 0.072 Kebutuhan Keamanan 0.060 Kebutuhan Sosial 0.052 Kebutuhan Penghargaan -0.065 Kebutuhan Aktualisasi diri 0.462 R square R 2 0.279 Adjusted R Square 0.256 R 0.528 a 5. Uji regresi linear berganda motivasi terhadap ukuran organisasi keseluruhan pegawai