40
Gambar 2.6. Piramida Brand Loyalty
Committed buyer Liking the brand
Satiesfied buyer Habitual Buyer
Switcher Sumber : Durianto dkk, 2004:130
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan ekuitas merek sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan fokus pada produk yang berbeda. Berikut ini
beberapa penelitian terdahulu yang akan penulis gambarkan berkenaan dengan tema skripsi yang diangkat oleh penulis:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Robertus Sola Asisi 2007, dengan judul
“Analisis Perbandingan Brand Equity Indomie Dengan Mie Sedaap Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang”
Penelitian ini menggunakan metode uji beda t-test. Adapun hasil analisis perbandingan ekuitas merek antara Indomie dan Mie Sedaap
dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
41
a. Brand Awareness
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara kesadaran merek Indomie dan Mie Sedaap, dimana kesadaran merek
Indomie lebih baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean brand awareness Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap
sebesar 20,6823 20,1771. Perbedaan ini bisa disebabkan karena merek Indomie telah dikenal jauh lebih lama oleh konsumen mie
instan di Indonesia sehingga menjadi top of mind dikategori produk mie instan. Selain itu, untuk mencuri kesadaran konsumen, Indomie
tidak hanya mengandalkan iklan semata tapi juga lebih banyak melakukan event marketing dibandingkan dengan Mie Sedaap.
b. Brand Association
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara asosiasi merek Indomie dan Mie Sedaap, dimana asosiasi merek
Indomie lebih baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean brand association Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap
sebesar 19,0052 18,3750. Perbedaan ini bisa terjadi karena merek Indomie selalu konsisten memenuhi janjinya dari waktu ke waktu.
c. Perceived Quality
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi kualitas Indomie dan Mie Sedaap, dimana persepsi kualitas
Indomie lebih baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari dari
42
mean perceived quality Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap sebesar 27,3854 26,5469. Perbedaan ini bisa disebabkan karena
dimata konsumen kualitas Indomie lebih baik yang ditunjang oleh kepercayaan konsumen terhadap merek yang telah lama dipasar mie
instan. Konsumen telah mencoba berbagai macam merek mie instan dan akhirnya akan mampu memberikan persepsi yang berbeda-beda
antara merek satu dan yang lainnya. d.
Brand Loyalty Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara
loyalitas merek Indomie dan Mie Sedaap, dimana loyalitas merek Indomie lebih baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari nilai
mean brand loyalty Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap sebesar 22,9583 22,5052. Perbedaan ini bisa disebabkan karena Indomie
mampu memberikan kepuasan pada konsumennya secara konsisten. Loyalitas tidak terbentuk secara instan dan pengalaman selama
menggunakan merek tersebut brand experience akan menjadi hal mendasar yang mendorong konsumen melakukan pembelian ulang.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Robby Stevanus dan Shandy Novianto
2008, dengan judul “Analisis Perbandingan Profil Dimensi Ekuitas Merek Sepeda Motor Honda dan Yamaha Menurut Pengguna Kedua
Merek Di Surabaya”
43
Penelitian ini menggunakan metode uji beda t-test. Adapun hasil analisis perbandingan ekuitas merek antara sepeda motor merek Honda
dan Yamaha dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Brand Awareness Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara
kesadaran merek sepeda motor Honda dan Yamaha, dimana kesadaran merek sepeda motor Honda lebih baik dari Yamaha. Hal ini dapat
diketahui dari nilai mean brand awareness sepeda motor Honda yang lebih besar dari Yamaha sebesar 4,195 3,798. Perbedaan ini bisa
disebabkan karena konsumen pengguna motor Honda merasa merek Honda sudah melekat kuat di benak mereka dan merek Honda sendiri
sangat terkenal di Indonesia. Sehingga konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah dikenal, karena dengan membeli merek yang
sudah dikenal, mereka merasa aman, terhindar dari resiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat
diandalkan. b.
Brand Association Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara
asosiasi merek sepeda motor Honda dan Yamaha, dimana asosiasi merek sepeda motor Honda lebih baik dari Yamaha. Hal ini dapat
diketahui dari nilai mean brand association sepeda motor Honda yang lebih besar dari Yamaha sebesar 4,010 3,779. Perbedaan ini bisa
disebabkan karena konsumen pengguna motor Honda merasa bahwa