Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN
64
atau ordinal, bersifat kualitatif, sedangkan variabel bebas predictor merupakan metrik interval atau rasio, bersifat kuantitatif Supranto,
2010:77. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tahap-tahap proses
analisis dengan menggunakan analisis diskriminan untuk dua kelompok. Untuk mempermudah, analisis data dilakukan dengan bantuan software
SPSS. a.
Tujuan Dari Analisis Diskriminan Analisis ini secara umum bertujuan untuk Santoso, 2012:156:
1 Mengetahui apakah ada perbedaan yang jelas antar grup pada
variabel dependent terikat, 2
Jika ada
perbedaan selanjutnya
menentukan variabel
independen bebas manakah pada fungsi diskriminan yang membuat perbedaan tersebut,
3 Membuat Fungsi atau Model Diskriminan yang pada dasarnya
mirip dengan persamaan regresi, 4
Melakukan klasifikasi terhadap objek, apakah suatu objek termasuk pada grup 1 atau grup 2, atau lainnya.
b. Proses Dasar dari Analisis Diskriminan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis diskriminan adalah Ghazali 2009:226.
1 Mengidentifikasi data yang hilang
65
Analysis Case Processing Summary, tabel yang menyatakan bahwa semua responden jumlah kasus atau baris SPSS
semuanya valid sah untuk diproses dan agar dapat mengetahui data yang hilang missing.
2 Penilaian signifikansi variabel diskriminan melalui nilai rata-
rata Tabel Group Statistics digunakan untuk menilai signifikansi
yang dilihat dari nilai rata-rata mean setiap variabel produk. Semakin tinggi nilai mean, semakin positif baik penilaian
responden terhadap produk yang diteliti. 3
Menguji homogenitas varian data Tabel Box’s M digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
memiliki homogenitas varian data antara kategori 0 Canon dan kategori 1 Nikon.
4 Mengidentifikasi variabel diskriminan secara parsial
Tabel Test of Equality of Group Means digunakan untuk mengetahui perbedaan atau persamaan variabel diskriminan
secara parsial. Jika nilai Wilks’Lambda mendekati angka 0 dan nilai signifikansi 0,05, maka terdapat perbedaan variabel
independen antara kedua produk secara parsial. Sedangkan jika nilai Wilks’Lambda mendekati angka 1 dan nilai signifikansi
0,05, maka tidak terdapat perbedaan variabel independen antara kedua produk secara parsial
66
5 Menjelaskan perbedaan variabel diskriminan secara simultan.
Tabel Wilk’s Lambda digunakan untuk mengetahui perbedaan atau persamaan variabel diskriminan secara simultan. Jika nilai
Wilks’Lambda mendekati angka 0 dan nilai signifikansi 0,05, maka terdapat perbedaan variabel diskriminan antara kedua
produk secara simultan. Sedangkan jika nilai Wilks’Lambda mendekati angka 1 dan nilai signifikansi 0,05, maka tidak
terdapat perbedaan variabel diskriminan antara kedua produk secara simultan.
6 Menguji kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. Pada tabel Eigenvalues terdapat nilai Canonical correlation
yang digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai
tersebut dikatakan baik jika 0,05. 7
Membuat Persamaan Fungsi Diskriminan. Tabel Canonical Discriminant Function Coefficient digunakan
untuk membentuk persamaan fungsi diskriminan. Variabel dengan nilai koefisien yang positif setiap mengalami kenaikan
akan menaikan discriminant powernya sehingga dapat menimbulkan perbedaan.
8 Mengelompokan klasifikasi responden ke dalam 2 region
67
Pada tabel Function at Group Centroids terdapat nilai rata-rata skor diskriminan centroid yang digunkan sebagai patokan
mengelompokan objek ke dalam 2 region dengan menggunakan rumus yang disebut critical cutting score. Pengelompokan ini
dilakukan untuk melihat apakah terdapat miss klasifikasi pada responden penelitian.
9 Ketepatan dalam memprediksi
Tabel Classification Result digunakan untuk mengukur angka ketepatan prediksi dari model diskriminan. pada umumnya
ketepatan di atas 50 dianggap memadai. Selain itu terdapat pula cara mengukur ketepatan prediksi dengan The Hit Ratio.
The Hit Ratio adalah persentase ketepatan pengklasifikasian suatu objek.
68