Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Indonesia memiliki potensi alam yang beragam dan indah yang sangat mendukung untuk membangun industri pariwisatanya. Berbekal keunggulan yang dimiliki, sejak tahun 2008 pemerintah Indonesia aktif melakukan promosi ke manca negara dengan mencanangkan program tahun kunjungan wisata Indonesia Visit Indonesia Year. Sumatera Utara merupakan salah satu daerah daerah tujuan wisata lokal dan mancanegara yang diprogramkan karena memiliki berbagai obyek wisata yang indah dan menarik seperti Danau Toba, air terjun Tongging, Brastagi, Istana Sultan Deli, dll. Kota Medan sendiri sebagai pintu gerbang masuk ke Sumatera Utara pasti akan beroleh pertumbuhan ekonomi sebagai dampak positif dari program pariwisata tersebut. Itu sebabnya beberapa tahun terakhir pemerintah berusaha mempersiapkan perencanaan dan strategi yang tepat untuk menjadikan kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan bisnis di Indonesia. Ditandai dengan pembangunan beragam sarana dan prasarana pendukung seperti peningkatan penerangan di pusat kota, pembangunan berbagai pusat perbelanjaan modern dan pembangunan bandara baru Kualanamu International Airport. Pada saat yang bersamaan kalangan pengusaha di daerah ini juga aktif melakukan kegiatan usaha yang berhubungan dengan bisnis pariwisata. Seperti pembangunan pusat makanan, minuman dan hiburan, antara lain Merdeka Walk Universitas Sumatera Utara dan Medan Centre Point. Maraknya pertumbuhan usaha ini selanjutnya membuat tingkat persaingan diantara pelaku bisnis sejenis di kota Medan menjadi semakin tajam. Hal ini sejalan dengan kemajuan pola pikir dan perilaku masyarakat yang semakin selektif memilih suatu produk atau jasa yang dibutuhkannya. Salah satu industri yang paling banyak berdiri sejalan dengan program Visit Indonesia Year adalah industri kuliner. Diberbagai tempat banyak bertumbuhan usaha jasa makanan dan minuman seperti cafe dan restoran. Kondisi ini menuntut pengusaha di bidang kuliner harus senantiasa melakukan perbaikan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Sebab, pelanggan memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama untuk menarik minat pelanggan adalah tersedianya layanan yang berkualitas. Krakatoa Coffee and Gemstone KCG termasuk salah satu Cafe yang dapat mempertahankan eksistensinya di kota Medan. Sebagai perusahaan baru di tengah persaingan industri kuliner yang tajam, tentulah KCG dituntut harus mampu melakukan pelayanan yang memuaskan baik dalam bentuk produk maupun pelayanan. Namun, hal inilah yang belum dapat dipenuhi oleh manajemen perusahaan. Hal ini diperlihatkan dari banyaknya bentuk keluhan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak manajemen. Rekapitulasi keluhan pelanggan KCG selama 6 bulan terakhir dari Bulan Oktober sampai dengan Bulan Maret 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1. Rekapitulasi Keluhan Pelanggan KCG Bulan Oktober Sampai Dengan Bulan Maret 2014 No. Keluhan Jumlah Persentase 1 Fasilitas 20 21,98 2 Pelayanan 23 25,27 3 Fisik Bangunan 13 14,29 4 Informasi 16 17,58 5 Dll 19 20,88 Total 91 100 Sumber: Krakatoa Coffee and Gemstone Tingginya tingkat keluhan ini berimbas pada penurunan jumlah pendapatan bulanan KCG. Penurunan jumlah pendapatan bulanan KCG selama 6 bulan terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Jumlah Pendapatan Bulanan KCG Selama 6 Bulan Terakhir Tahun 2013-2014 No. Bulan Pendapatan Bulanan Rp 1 Oktober 56.058.600 2 November 51.311.000 3 Desember 49.199.800 4 Januari 39.305.500 5 Februari 37.653.200 6 Maret 34.525.400 Sumber: Krakatoa Coffee and Gemstone Agar jumlah pendapatan kembali meningkat, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan dari pihak manajemen. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi dimensi kualitas pelayanan jasa yang diinginkan pelanggan. Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian dengan menggunakan Servqual, Model Kano, dan House Of Quality QFD. Universitas Sumatera Utara Analisis kualitas pelayanan dengan menggunakan Servqual, model Kano, dan QFD sebagai contoh telah diterapkan pada studi kasus di PT. Pos Indonesia. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aspek-aspek dimensi kualitas yang harus diperbaiki diantaranya adalah penanganan complain, keselamatan dan kebersihan pada proses pengangkutan dan pengiriman dan fasilitas terotomasi serta proses birokrasi dan aliran proses yang mudah. 1 Tujuan umum penelitian ini yaitu perbaikan kualitas layanan jasa agar jumlah pendapatan bulanan kembali meningkat. Dari hasil penelitian ini, manajemen Krakatoa Coffee and Gemstone diharapkan dapat mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggannya dan dapat memberikan kualitas pelayanan jasa sesuai dengan yang diinginkan pelanggan agar pendapatan bulanan kembali meningkat.

1.2. Rumusan Permasalahan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

SERVQUAL, KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

0 0 21