Sejarah QFD Definisi QFD Tahapan QFD

demikian, harus diakui bahwa hingga hari ini, tidak ada satu pun pengukuran kepuasan pelanggan di dunia yang mempunyai pengaruh sebesar servqual.

3.6. Quality Function Deployment

6 Kata Quality Function Deployment berasal dari bahasa Jepang Kanji dengan karakter huruf China yang berjumlah enam karakter, yaitu Hin Shitsu quality, Ki Nou function, Ten Kai deployment. Secara keseluruhan, enam karakter tersebut mempunyai arti “Bagaimana kita memahami kualitas yang diharapkan pelanggan serta mewujudkannya melalui cara yang dinamis” Cohen,

3.6.1. Sejarah QFD

Quality Function Deployment QFD diperkenalkan pertama kali oleh Shigeru Mizuno dan Yogi Akao dari The Tokyo Institute of Technology pada tahun 1960-an. Teknik QFD digunakan pertama kali pada Mitsubishi Heavy Industries Ltd di Kobe Shipyard Jepang pada tahun 1972. Kemudian pada awal tahun 1980-an konsep QFD diterapkan di Amerika Serikat oleh Ford Motor Co., dan Xerox. Sejak saat itu QFD banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Procter Gambler, General Motors, Hewlet Packard, Digital Equipment Co dan ATT untuk memperbaiki komunikasi, pengembangan produk, proses, dan system pengukuran.

3.6.2. Definisi QFD

6 Joegijantoro, Rudy. 2012. Tinjauan Pustaka Penerapan Quality Function Deployment QFD untuk Mengembangkan Kualitas Pelayanan Berorientasi Pelanggan di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada I. Volume 01Nomor 01Agustus 2012. Universitas Sumatera Utara 1995; Tottie and Lager, 1995; Martins and Aspinwall, 2001; Chow-Chua and Komaran, 2002. QFD juga dikenal dengan sebutan Customer driven engineering atau Matrix product planning. Konsep ini secara umum berdasarkan pada suatu urutan operasi yang menterjemahkan suara pelanggan ke dalam jasa atau produk akhir. Smith and Angeli, 1995. Mazur 1995 mendefinisikan QFD sebagai suatu sistem dan prosedur untuk membantu perencanaan dan pengembangan pelayanan serta memastikannya sesuai atau melebihi harapan pelanggan. Menurut Akao 1990, Konsep QFD dikembangkan untuk menjamin bahwa produk yang memasuki tahap produksi benar-benar akan dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan jalan membentuk tingkat kualitas yang diperlukan dan memenuhi kesesuaian maksimum pada setiap pengembangan produk.

3.6.3. Tahapan QFD

Ada empat fase dalam QFD yang bisa terpenuhi melalui sejumlah seri matriks. Masing-masing fase memiliki matriks yang terdiri dari kolom vertikal yang disebut dengan WHAT serta baris horizontal yang disebut dengan HOW. Kolom WHAT berisi persyaratan-persyaratan pelanggan customer requirements sedangkan HOW berisi tentang cara-cara untuk memenuhi persyaratan- persyaratan pelanggan tersebut. Pada masing-masing tahap, elemen HOW akan menjadi elemen WHAT pada fase berikutnya. Tahapan proses QFD adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. WHAT : Mendeteksi, mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menganalisa kebutuhan-kebutuhan dari persyaratan-persyaratan pelanggan. Alat bantu dalam tahap ini antara lain adalah exploratory factor analysis untuk menganalisa atribut-atribut yang telah terkumpul, Affinity Diagram, Analytic Hierarchy Process, ataupun menggunakan pendekatan insiden kritis. 2. Customers Importance Rating : Menetapkan tingkat kepentingan relatif dari masing-masing kebutuhan pelanggan. 3. Competitive Assessment : Membandingkan fitur atau layanan sejenis yang dimiliki oleh pesaing dengan tujuan merencanakan pada posisi bersaing dimana perusahaan menetapkan fitur atau layanan tersebut terhadap fitur atau layanan serupa yang dimiliki pesaing benchmarking. 4. HOW : Terletak di plafon dari house of quality, memuat karakteristik karakteristik dari produk. 5. Relationship matrix : Terletak di bagian tengah dari house of quality, merupakan tempat interrelasi antara kebutuhan pelanggan dengan karakteristik teknis. Hubungan tersebut diukur dari skala 0,1,3,9 yang menunjukkan dari tidak ada hubungan sama sekali sampai hubungan sangat kuat. Jika tidak ada hubungan antara keinginan konsumen dan karakteristik teknis maka bobot diberi nilai 0, namun apabila dianggap memberikan hubungan yang sangat kuat sehingga diberi nilai 9. 7 6. Importance of characteristics : Kepentingan relatif dari fitur-fitur rekayasa karakteristik produk 7 Cohen, Luo. 1937. Quality Function Deployment. Addison-Wesley Publishing Company. Universitas Sumatera Utara 7. Trade-off : Atap dari house of quality ini menyediakan korelasi trade off di antara karakteristik-karakteristik produk. 8. Target values : Pada tahap ini dirancang tujuan dari masing-masing karakteristik produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, kinerja persaingan serta trade off dari masing-masing karakteristik. 9. Sales point : nilai jual yang dimiliki oleh sebuah produk atau jasa berdasarkan seberapa baik kebutuhan pelanggan terpenuhi. Sales point memberikan kesempatan kepada bagian marketing untuk mempertimbangkan perlunya suatu perbaikan yang akan mempengaruhi penjualan. Nilai sales point yaitu: a. 1,5 : atribut memiliki nilai jual yang tinggi atau signifikan b. 1,2 : atribut memiliki nilai jual sedang c. 1,0 : atribut memiliki nilai jual rendah atau tidak memiliki dampak penjualan tambahan 8

3.6.4. Manfaat QFD

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

SERVQUAL, KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

0 0 21