B.  Gunting kecil Gunting yang biasanya digunakan untuk membuat hiasan yaitu gunting kecil yang
fungsinya untuk mempermudah saat memotong benang.
a. Bahan
a.  Benang benang Mouline atau benang woll Benang mouline biasanya digunakan untuk bahan yang halus dan tipis, sedangkan
benang woll merupakan jenis benang yang tebal dengan pori-pori besar. b.  Kain Strimin
Kain strimin merupakan kain yang mempunyai lubang-lubang kecil atau berkotak- kotak. Yang biasanya digunkan untuk membuat sulaman kruisteek
5. Macam-macam Tusuk dasar Sulaman dan Langkah Kerja
Dalam teknik menjahit dengan tangan, biasanya diperoleh hasil karya yang rapih dan halus. Dari depan nampak indah dari belakang nampak rapih. Selain untuk kerapian juga
untuk kekuatan jahitan perlu diperhatikan cara memulai dan mengakhiri jahitan yaitu :
a.  Sebelum tusukan pertama, jarum dijelujurkan halus dari bagian buruk hanya mengambil sedikit saja dari tenunan tiga sampai empat langkah kemudian jarum ditusukkan kebagian
yang baik untuk memulai sulaman. b.  Cara  lain adalah dengan  menusukan  jarum  dari  bagian  buruk kebagian  baik, tinggalkan
1½  -2  cm  ujung  benang.  Pada  waktu  membuat  tusuk-  tusuk  sulaman,  ujung  benang tersebut ikut dijepit sehingga ujung benang itu tidak ikut tercabut.
c.  Menyisakan  ujung  benang  +  6  cm  pada  bagian  buruk  waktu  memulai  tusukan,  dan setelah  benang  tersebut  diselipkan  pada  tusuk  yang  sudah  seperti  waktu  mengakhiri
jahitan. d.  Mengakhiri  jahitan  caranya  adalah  dengan  menusukan  jarum  kebagian  buruk,  jahitkan
beberapa tusuk balut pada bagian belakang tusuk sulam sebelum benang digunting.
Untuk  menghiasi  busana  dapat  dilakukan  dengan  bermacam-macam  teknik  hiasan. Teknik  hiasan  yang  dimaksud  adalah  teknik  menghias  kain  yang  erat  hubungannya  dengan
sulam  menyulam.  Sebelum  memahami  macam-macam  teknik  teknik  menghias  kain sebaiknya  terlebih  dahulu  mempelajari  macam-macam  tusuk  hias,  karena  tusuk  hias
merupakan  dasar  dari  menghias  kain.  Tiap-tiap  tusuk  hias  mempunyai  keindahan  masing- masing.  Penyusunan  bermacam  tusuk  hias  yang  harmonis  akan  melahirkan  suatu  dekoratif
yang  menarik.  Berikut  ini  dikemukakan  beberapa  tusuk  hias  yang  sering  digunakan  dalam menghias kain, diantaranya:
1 Tusuk Jelujur
Tusuk hias ini paling sederhana, akan tetapi sangat bernilai juga berguna untuk jahitan sementara. Arahnya dari kanan ke kiri.
2 Tusuk Ikat tusuk jelujur yang dililit
Dalam  hal  ini  kita  dapat  membuat  variasi  dengan  cara  menggunakan  dua  macam benang yang berlainan tebal ataupun warnannya.
3 Tusuk Holbein tusuk jelujur berganda
Tusuk  Holbein  ini  harus  dikerjakan  pada  kain  bagi  yang  mudah  dihitung  benang pakannya  maupun  lungsinnya.  Setiap  baris  tusuk  Holbein    harus  dikerjakan  dua
kalibolak balik.
3 Tusuk Holbien yang Dililit
Mula-mula membuat satu baris tusuk hias Holbein yang berbiku-biku, kemudian tusuk hias tersebut dililitkan dengan benang lain.
5 Tusuk Tikam Jejak
Tusuk  ini  harus  dikerjakan  secara  teratur  dan  jaraknya  kecil-kecil.  Tusuk  tikam  jejak diperguakan  untuk  mengisi  garis-garis  tipis  dan  merupakan  dasar  untuk  berbagai
macam  tusuk  hias  lainnya  seperti  tusuk  hias  manik-manik,  tusuk  pekinees  atau  tusuk tikam jejak yang dikepang dan tusuk tikam jejak berganda yang disisipi tusuk flanel.
6 Tusuk Tikam Jejak Serong
Tusuk tikam jejak yang terlihat pada bagian atas nampaknya serong dan berpasangan. Letaknya tegak lurus dan pada bagian belakangburuk terjadi dua tusuk jahit mendatar