2  Jenis kain dengan tekstur berkilau Jenis kain dengan tekstur berkilau seperti satin atau berbulu seperti  beludru  lembaran pola
harus  diletakkan  searah  dan  tidak  boleh  berlawanan  agar  efek  kainbahan  tekstil  tidak berlainan sehingga mempengaruhi hasil suatu busana.
3  Jenis kain bercorak searah Cara  meletakkan  pola  untuk  jenis  kain  bercorak  searah  pola  diatur  searah  sejalan  dengan
mempertimbangkan corak bahan tekstil.
4  Jenis kain berkotak dan bergaris Cara meletakkan pola untuk jenis kain berkotak dan bergaris harus diletakkan dengan sangat
hati-hati dan harus diperhitungkan agar kotak dan garis menyambung satu sama lain. Jenis bahan dengan motif kotak dan bergaris seimbang antara kanan dan kiri, atas dan bawah cara
meletakkan  polanya  dapat  dilakukan  searah  ataupun  dua  arah,  sebalikanya  corak  berkotak dan bergaris tidak seimbang pola harus diletakkan searah.
Prinsip-prinsip meletakkan pola
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat meletakkan pola pada bahan: a.  Pola  harus  diletakkan  secara  efisien,  tidak  ada  bagian-bagian  yang  terbuang  atau  kosong.
Pada saat meletakkan pola garis arah serat harus benar-benar lurus. b.  Pola diletakkan dengan urutan sebagai berikut :
  Pola yang paling besar   Pola yang bentuknya rumit
  Pola yang berbentuk lengkung   Pola yang paling kecil diletakkan diantara pola-pola yang besar
  Pola diletakkan pada bahan yang dilipat lapis dua terkecuali bila pola pada bagian kiri
dan kanan tidak sama atau asimetris
5. Teknik menggunting bahan
Setelah pola ditata dan disusun diatas bahan tahap selanjutnya adalah menggunting bahan. Berikut ini adalah teknik menggunting bahan dengan baik dan benar :
  Setelah pola-pola tertata letakkan pemberat pola atau dengan sematan jarum pentul agar pola yang disusun tidak bergeser
  Membuat tanda kampuh untuk setiap bagian pola pada bahan tekstil   Menggunting  bahan  tekstil  secara  akurat  dengan  menggunakan  tekanan  yang  panjang
sehingga  tidak  terjadi  garis  yang  patah  pada  tepi  potongan  dimulai  dari  bagian  pola  yang besar. Agar bahan tekstil tidak terangkat waktu menggunting tekan bahan dengan tangan kiri.
6. Memindahkan tanda pola
Tanda-tanda pola berfungsi sebagai acuan atau pedoman dalam proses menjahit. Sehingga tanda-tanda pola harus dipindahkan pada bagian dalam bahan atau bagian buruk bahan sebelum
jarum  pentul  dilepaskan  dari  pola.  Dengan  memperhatikan  tanda-tanda  pola,  diharapkan  tidak terjadi  kesalahan  pada  waktu  menjahit  dan  menyelesaikan  pakaian.  Pilihlah  cara  yang  paling
tepat  dan  efisien  untuk  memberi  tanda-tanda  pola  dengan  menyesuaikan  bahan  yang  akan digunakan. Ada beberapa cara memindahkan tanda-tanda pola pada bahan tekstil antara lain :
a.  Menggunakan rader dan karbon jahit   Memilih warna karbon yang sesuai dengan warna bahan
  Pilih karbon yang tidak permanen   Gunakan rader bergerigi untuk bahan tekstil seperti katun
  Gunakan rader polos untuk jenis bahan yang tipis dan tembus terang   Gunakan rader bergerigi dan tajam untuk jenis bahan yang yang tebal seperti denim
  Cara  memberi  tanda  ialah  dengan  melipat  karbon  menjadi  dua  pada  arah  memanjang
dengan permukaan yang licin disebelah luar kemudian diselipkan diantara du lapis bahan   Merader tanda pola dilakukan dari bagian baik.
b.  Menggunakan kapur atau pensil jahit   Kapur jahit digunakan untuk memberi tanda pola dengan bantuan penggaris
  Cara menggunakannya ialah dengan meletakkan penggaris tepat pada garis pola kemudian masukkan kapur jahit diantara bahan dan goreskan kapur pada bahan
  Kapur jahit biasa digunakan oleh penjahit busana priatailor c.  Menggunakan jelujur renggang
Jelujur  renggang  biasanya  digunakan  pada  pembuatan  busana  tingkat  tinggi  seperti adibusana  atau  pada  bahan  tekstil  yang  sangat  halus  sehingga  tidak  mudah  untuk  dirader.
Berikut ini adalah cara memberi tanda dengan jelujur renggang :   Menjelujur  renggang  dikerjakan  pada  dua  lembar  bahan  dengan  tusuk  jelujur
menggunakan dua lembar benang. Menjelujur pada sekeliling garis atau tanda pola  seperti kupnat, garis pinggul, dan sebagainya. Jarak antar tusuk tidak terlalu rapat  dan harus ada
kelonggaran yang cukup.
  Setelah  semua  tanda  pola  dijelujur,maka  guntinglah  benang  jelujur  dengan  cara merenggangkan  kedua  lembar  bahan  maka  ketika  kedua  bahan  terpisah  bekas  jelujuran
akan melekat pada kedua bahan tersebut.