43 i
Menjelaskan cara pengambilan ukuran dengan meminta beberapa siswa secara bergantian membacakan cara pengambilan ukuran
yang tertera pada jobsheet. Langkah 2 Metode Silent
Demonstration j Menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan kembali cara
pengambilan ukuran telah dibacakan beberapa teman. Langkah 4 Metode
Silent Demonstration k Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pola
celana panjang pria. l
Menyiapkan ukuran yang dibutuhkan dalam pembuatan pola. m Mendemonstrasikan cara pengambilan ukuran. Langkah 2 Metode
Silent Demonstration n Mendemonstrasikan teknik membuat pola celana panjang pria
dengan demonstrasi bisu Langkah 2 Metode Silent Demonstration
o Membentuk siswa menjadi pasangan-pasangan Langkah 3 Metode Silent Demonstration
p Mendemonstrasikan lagi bagian awal langkah pembuatan pola celana panjang dengan demonstrasi bisu Langkah 3 Metode
Silent Demonstration
q Meminta siswa mendiskusikan apa yang telah didemonstrasikan guru Langkah 3 Metode
Silent Demonstration r Meminta beberapa siswa untuk menjelaskan apa yang telah
didemonstrasikan guru. Langkah 4 Metode Silent Demonstration
44 s Memberikan pengakuan terhadap penjelasan yang benar dari
siswa. Langkah 4 Metode Silent Demonstration
t Mengulangi demonstrasi jika siswa masih mengalami kesulitan. Langkah 4 Metode
Silent Demonstration u Jika tidak terjadi kesulitan maka dilanjutkan pada langkah
berikutnya. Langkah 4 Metode Silent Demonstration
v Memberi tantangan kepada peserta didik untuk mengerjakan pembuatan pola celana panjang pria dari awal sampai akhir.
Langkah 5 Metode Silent Demonstration
3 Kegiatan Penutup a Bersama siswa merangkum pelajaran dengan cara menjelaskan
pengertian celana panjang pria, pengertian pola celana panjang pria, alat dan bahan membuat pola, macam-macam ukuran yang
dibutuhkan dalam pembuatan pola, teknik membuat pola sesuai dengan desain dan kelengkapan tanda pola
b Memberikan evaluasi c Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa
d Menginformasikan hasil pekerjaan siswa e Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya f Menutup pembelajaran dengan doa dan salam
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Kajian dalam penelitian ini perlu mengkaji hasil penelitian yang relevan agar dapat dijadikan bahan perbandingan dan bahan masukan walaupun penelitian
45 tidak berasal dari bidang keahlian yang sama. Hasil penelitian yang dijadikan
referensi dalam penelitian ini antara lain: 1. “Peningkatan
Motor Activities pada Pembelajaran Membatik Melalui Model Kooperatif Metode
Jigsaw di SMK Muhammadiyah 1 Imogiri”, oleh Yulia Hidayat 2012. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan motor activities berdasarkan kriteria sebelumnya yaitu pada
pra siklus 4 siswa atau 1 siswa dengan kategori sangat tinggi, 8 atau 2 siswa dengan kategori tinggi, 12 atau 3 siswa dengan kategori rendah,
dan 76 atau 19 siswa dengan kategori sangat rendah. Setelah dikenai tindakan pada siklus pertama
motor activities siswa meningkat menjadi 12 atau 3 siswa dengan kategori sangat tinggi, 48 atau 12 siswa
dengan kategori tinggi, 36 atau 9 siswa dengan kategori rendah, dan 4 atau 1 siswa dengan kategori sangat rendah. Setelah tindakan pada
siklus kedua motor activities siswa mencapai 84 atau 21 siswa dengan
kategori sangat tinggi, 16 atau 4 siswa dengan kategori tinggi, berarti seluruh siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan.
2. “Penerapan Active Learning dengan Silent Demonstration
untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII di SMP Negeri
14 Surakarta”, oleh Try Nesia Nurhemy 2012. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas
melalui penerapan
Active Learning dengan Silent Demonstration dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran biologi
di kelas VIII-D SMP Negeri 14 Surakarta. Hal ini didasarkan pada hasil angket, observasi dan wawancara. Persentase rata-rata capaian setiap
46 indicator berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa prasiklus sebesar
36,62, siklus 1 sebesar 68,94 dan siklus 2 sebesar 78,28. Dapat disimpulkan
bahwa penerapan
Active Learning
dengan Silent
Demonstration dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar melalui peningkatan keterampilan proses.
3. “Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Bisu Silent Demonstration
Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta Teladan Sei Rampah”, oleh Mustika Wati Siregar 2013. Pada penelitian ini
membuktikan bahwa model silent demonstration mempengaruhi
kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Swasta Teladan Sei Rampah, terbukti dengan nilai rata-rata
post-test kelas kontrol Ekspositori adalah 65,66, sedangkan untuk
post-test kelas eksperimen Silent Demonstration adalah 79,9. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen siswa dengan menerapkan model
Silent Demonstration lebih tinggi dari pada nilai menulis cerpen siswa dengan menerapkan model ekspositori.
47
Tabel 4. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Relevan No.
Aspek yang Diamati Yulia
Hidayat 2012
Try Nesia Nurhemy
2012 Mustika Wati
Siregar 2013
peneliti 2014
1. peningkatan aktivitas
belajar
- -
a.
Motor activities
- -
b.
Drawing activities -
- -
c.
Listening activities -
- -
d.
Visual activities -
- -
e.
Oral activities -
- -
f.
Mental activities -
- -
g.
Emotional activities -
- -
h.
Writing activities -
- -
2.
Peningkatan Kompetensi
3.
Jenis Penelitian
a. PTK
b. Eksperimen
4.
Mata Pelajaran Praktek
-
5.
Model Pembelajaran Cooperative
6. Metode Pembelajaran
Aktif -
7.
Metode Silent
Demonstration -
8.
Tempat Penelitian MAN Godean
a. SMP
b. SMA
c. SMK
d. MAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, metode
silent demonstration terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, oleh sebab itu dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode pembelajaran aktif silent
demonstration guna meningkatkan aktivitas belajar untuk pencapaian kompetensi membuat pola celana panjang pria.