Macam-macam Aktivitas Belajar Siswa

14 3 Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok. 4 Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual. 5 Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. 6 Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa. 7 Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. 8 Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. Melihat beberapa manfaat di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran yang mengoptimalkan aktivitas siswa dapat membuat siswa aktif untuk berpendapat, terjadi timbal balik antara guru dengan siswa, terjadi kerjasama di dalam kelas, siswa menjadi disiplin, dan siswa pun terlibat langsung secara intelektual dan emosional dalam proses pembelajaran. Jadi dengan optimalnya aktivitas belajar dapat membantu terhadap pencapaian kompetensi siswa.

d. Kriteria Pencapaian Aktivitas Belajar

Menurut Nana Sudjana 2011:61 penilaian proses hasil belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 15 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2 Terlibat dalam pemecahan masalah. 3 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi. 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya. 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi. Dari pendapat di atas siswa dikatakan telah mencapai aktivitas belajar membuat pola celana panjang pria apabila siswa melaksanakan tugas, terlibat dalam pemecahan masalah, melaksanakan diskusi, menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.

2. Kompetensi Pembuatan Pola Celana Panjang Pria a. Pengertian Kompetensi

Kata kompetensi biasanya diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau memiliki ketrampilan dan kecakapan yang diisyaratkan. Menurut Wina Sanjaya 2008:68 dalam konteks pengembangan kurikulum, kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Mulyasa 2002:36 kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan yang diperoleh siswa dalam suatu proses belajar mengajar yang memenuhi tiga ranah, yakni: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dan harus dimiliki siswa sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas- tugas dalam pekerjaan tertentu. 16 Wina Sanjaya 2008: 131-132 menybutkan kompetensi sebagai tujuan di dalamnya terdapat beberapa aspek, yaitu: 1 Pengetahuan knowledge. Kemampuan dalam bidang kognitif 2 Pemahaman understanding. Yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu. 3 Kemahiran skill. Yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan secara praktis tentang tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 4 Nilai value. Yaitu norma-norma yang dianggap baik oleh setiap individu. 5 Sikap attitude. Yaitu pandangan individu terhadap sesuatu. 6 Minat interest. Yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan. Wina Sanjaya 2008:133-134 mengklasifikasikan kompetensi mencakup: 1 Kompetensi Lulusan. Yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik setelah tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan pendidikan tertentu. 2 Kompetensi Standart. Yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya. 3 Kompetensi Dasar. Yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi dasar termasuk pada tujuan pembelajaran. Belajar tidak cukup hanya sampai mengetahui dan memahami, kompetensi yang harus dimiliki siswa selama proses dan sesudah pembelajaran meliputi: 1 Ranah kognitif. Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfkir yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menentukan siswa untuk mengembangkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. 2 Ranah afektif. Ranah afektif merupakan ranah yang berhubungan dengan perasaan emosi, sistem nilai dan sikap hati attitude yang menunjukkan pnerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. 3 Ranah psikomotor. Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan action yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT POLA CELANA PANJANG SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 24

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN CELANA PANJANG PRIA DI SMK N 2 GODEAN.

0 2 233

PENERAPAN MEDIA FLIPCHART UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR ROK PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA DI MAN YOGYAKARTA III.

1 2 216

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BLUS DENGAN METODE CERAMAH PLUS DEMONSTRASI DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS X MAN GODEAN.

2 21 309

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WORKING MODEL DENGAN FLIP CHART TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENJAHIT CELANA PANJANG WANITA DI SMKN 3 KLATEN.

1 27 281

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BLUS MATA PELAJARAN KHM BUSANA KELAS X DI MAN GODEAN.

0 0 263

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102