Kriteria Pencapaian Kompetensi Kajian Teori 1. Aktivitas Belajar Siswa

33 Berdasarkan uraian di atas pada penelitian ini peneliti akan mengamati tentang pembelajaran membuat celana panjang pria khususnya pada kompetensi dasar pembuatan pola celana panjang pria dikarenakan pada pelaksanaan pembelajaran pembuatan celana panjang pria khususnya pembuatan pola belum dapat mengoptimalkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada pencapaian kompetensi belajar siswa. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan pola celana panjang pria yang merupakan dasar dari tahapan selanjutnya untuk membuat celana panjang apabila tahapan dasar yang berupa pembuatan pola belum dapat dikuasai, maka untuk melanjutkan pembelajaran praktik selanjutnya akan terhambat.

4. Metode Pembelajaran Aktif Silent Demonstration a. Metode Pembelajaran Aktif

1 pengertian metode pembelajaran. “Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran”Endang Mulyatiningsih, 2011:229. 2 metode pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktvitas pembelajaran Hisyam Zaini, dkk, 2008:14. Menurut Agus Suprijono 2012:111 hakikatnya metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Belajar aktif meliputi bebagai cara untuk membuat 34 peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu yang singkat membuat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran Mel Silberman, 2009:xxii. Menurut John Holt 1967 yang dikutip dari Mel Silberman 2009:5 belajar semakin baik jika siswa diminta untuk melakukan hal- hal berikut: a Mengungkapkan informasi dengan bahasa mereka sendiri b Memberikan contoh-contoh c Mengenalnya dalam berbagai samaran dan kondisi d Melihat hubungan antara satu fakta atau gagasan dengan yang lain e Menggunakannya dengan berbagai cara f Memperkirakannya berapa konsekuensinya g Mengungkapkan lawan atau kebalikannya Dalam pembelajaran aktif mental dan fisik peserta didik turut dilibatkan, dengan cara ini peserta didik akan lebih merasakan suasana yang menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, akan ada kecenderungan untuk melupakan pesan yang telah diberikan. Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya di dalam otak. Menurut Hisyam Zaini, dkk 2008:17 filosofi mengajar yang baik adalah bukan sekedar mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, akan tetapi bagaimana membantu peserta didik supaya dapat belajar, maka 35 pengajar tidak lagi menjadi pemeran sentral dalam proses pembelajaran. 3 macam-macam metode pembelajaran aktif. Menurut Agus Suprijono 2012:111 macam-macam metode pembelajaran aktif yang mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajari antara lain: a Silent Demonstration metode demonstrasi bisu, dimana guru meminimalisir penjelasan yang berbentuk prosedur untuk menyiapkan peserta didik siap siaga secara fisik maupun mental. b Index Card Match metode mencari pasangan kartu yang digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. c The Learning Cell metode dalam bentuk berpasangan dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasarkan materi bacaan yang sama. d Learning Contracts metode yang dikembangkan oleh guru untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan aktivitas-aktivitas yang hendak dikerjakan siswa untuk memenuhi kebutuhan dalam pembelajaran. e Learning Journals metode yang digunakan untuk memantau learning strategies yang telah dibuat oleh peserta didik dalam kontrak belajarnya.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT POLA CELANA PANJANG SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 1 LAGUBOTI.

0 2 24

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA MELALUI METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 0 361

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN CELANA PANJANG PRIA DI SMK N 2 GODEAN.

0 2 233

PENERAPAN MEDIA FLIPCHART UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR ROK PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA DI MAN YOGYAKARTA III.

1 2 216

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BLUS DENGAN METODE CERAMAH PLUS DEMONSTRASI DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS X MAN GODEAN.

2 21 309

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA KEMEJA DI SMK NEGERI 1 PANDAK.

0 0 347

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WORKING MODEL DENGAN FLIP CHART TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENJAHIT CELANA PANJANG WANITA DI SMKN 3 KLATEN.

1 27 281

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA BLUS MATA PELAJARAN KHM BUSANA KELAS X DI MAN GODEAN.

0 0 263

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102