Tujuan Karakteristik Media Video Pembelajaran

28

d. Keuntungan dan Kelemahan Media Video 1 Keuntungan Media Video

Keuntungan menggunakan media video menurut Daryanto 2010:90 antara lain: ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan, video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung, dan video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Sementara menurut Azhar Arsyad 2011:49 mengemukakan bahwa kelebihan media video yaitu: a Media video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca. b Media video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. c Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, media video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. d Media video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengandung pemikiran dan pembahasan pada kelompok siswa. e Media video dapat menyajikan peristiwa-peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung. f Media video dapat ditunjukkan pada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan. g Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, video dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelebihan video yaitu dapat melengkapi pengalaman dan menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang, media video juga dapat mengandung nilai-nilai positif yang mengandung sebuah pemikiran dan pembahasan pada kelompok siswa. 29 2 Kelemahan Media Video Kelemahan media video menurut Daryanto 2013:90 antara lain : a Fine Details Artinya media tayangnya tidak dapt menampilkan onyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna. b Size Information Artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran sebenarnya. c Third Dimension Artinya gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk dua dimensi. d Opposition Artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya. e Setting Artinya kalau kita tampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi penonton untuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung. f Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya. g Budget Artinya biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menurut Azhar Arsyad 2006:50 kelemahan media video meliputi: a Pengadaan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu banyak. b Pada saat video dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut. c Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali video tersebut dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kelemahan media video adalah memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak, video juga tidak dapat menampilkan gambar sampai sekecil- kecilnya dan video tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya. 30

E. Prosedur Pengembangan Video Pembelajaran

Prosedur pengembangan video menurut Achsan 2010:47 adalah sebagai berikut: 1 Kerangka outline media video : a Tayangan pembuka pada tahap ini yang perlu ditampilkan adalah judul video, nama pengarang dan gambar cover video dan dengan diiringi musik. b Pengantar pada video dengan narasi tema yang akan dibuat. c Isi video meliputi dari pra persiapan, persiapan, proses pengolahan, penyajian, pasca pengolahan dan evaluasi proses secara keseluruhan. d Pada tahap penutup dalam pembuatan video dengan diberikan berupa interaksi berupa evaluasi materi yang terdapat dalam video tersebut. e Pada sajian pendahuluan perlu disajikan pengantar mengapa materi itu penting, bagaimana kaitannya dengan materi-materi lainnya. Hal yang penting juga sajian tujuan pembuatan perlu ditayangkan untuk memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih lanjut. 2 Keterlibatan Tim Pengembangan video pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa keahlian atau keterampilan yang secara sinergi menghasilkan produk media video sesuai dengan kebutuhan rancangan tersebut. Secara umum pengembangan satu video membutuhkan kemampuan atau keterampilan pada bidang-bidang sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CHEMBALL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

5 24 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Pojok Mojogedang Kabupa

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi PTK pada Siswa Kelas XI di SMK Yasira Ciamis).

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI BATIK JUMPUTAN KELAS XI SMK NEGERI 1 GESI SRAGEN.

0 4 274

PENINGKATAN KOMPETENSI PELAYANAN PRIMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON.

0 0 144