Penelitian Tindakan Kelas a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
53 3 Model Kemmis dan Taggart
Kemmis dan Taggart telah membagi prosedur penelitian tindakan kelas dalam empat tahap kegiatan pada satu putaran siklus yaitu
perencanaan-tindakan dan observasi-refleksi. Kegiatan tindakan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan
tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Hasil-hasil observasi kemudian direfleksikan untuk merencanakan tindakan ke tahap
selanjutnya. Hambatan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama harus diobservasi, dievaluasi dan kemudian direfleksi
untuk merancang tindakan pada siklus kedua. 4 Model DDAER
Prosedur PTK akan lebih lengkap apabila diawali dengan kegiatan diagnosis masalah dan dilengkapi dengan evaluasi sebelum dilakukan
refleksi. Desain lengkap PTK tersebut disingkat menjadi model DDAER
diagnosis, design, action dan observation, evaluation, reflection. Dalam model tersebut, penelitian tindakan dimulai dari diagnosis
masalah sebelum tindakan dipilih. Dari beberapa model penelitian tindakan kelas di atas, maka
peneliti memilih menggunakan model penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart. Hal tersebut dikarenakan model penelitian
tindakan kelas Kemmis dan Taggart paling sesuai dan sederhana, sehingga lebih mudah diterapkan dalam penelitian ini.
54