Pengukuran Pencapaian Kompetensi Prosedur Pengembangan Video Pembelajaran

38 6 KKM dapat dicantumkan dalam Lembar Hasil Belajar Siswa LHBS sesuai dengan model yang dipilih sekolah. Menurut BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan, http:bsnp- indonesia, diakses tanggal 25.02.2012 kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran teori kejuruan di SMK yaitu 75 75. Kemudian, mengacu kurikulum yang digunakan di SMK Muhammadiyah Berbah, indikator penilaian terhadap kompetensi pada mata pelajaran teori kejuruan berdasarkan pencapaian nilai KKM yaitu 75 75, sehingga siswa yang belum mencapai ketentuan tersebut dinyatakan belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM dan harus melakukan perbaikan remidial. Pada penelitian ini difokuskan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor, hal ini sangat penting dalam pembelajaran praktek. Oleh karena itu dalam pembelajaran membatik, siswa dikatakan kompeten jika memperoleh nilai KKM yaitu 75.

c. KKM Kriteria Ketuntasan Minimum

Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah batas nilai minimal yang harus dicapai oleh siswa agar dapat dinyatakan lulus Kompetensi Dasar KD. Berdasarkan petunjuk dari Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP tahun 2006, setiap sekolah dipandang perlu untuk menentukan Standar Ketuntasan Minimal. Suatu sekolah dapat menetapkan KKM sesuai kondisi sekolah, dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa dan kompleksitas indikator serta kemampuan sumber daya pendukung. 39 Pencapaian kompetensi merupakan hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan nilai kriteria ketuntasn minimal KKM yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka, sehingga siswa yang belum mencapai ketentuan tersebut dinyatakan belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM dan harus melakukan perbaikan remidial. Menurut Djemari Mardapi 2008 : 61, ketuntasan belajar diartikan sebagai pencapaian kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun secara kelompok. Standar kompetensi lulusan yaitu : 1 l kemampuan minimal yang harus dimiliki lulusan suatu satuan pendidikan yang mencakup pengetahuan kognitif, sikap afektif dan keterampilan psikomotor, 2 sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan siswa dari satuan pendidikan, 3 kompetensi seluruh mata pelajaran atau kelompok pelajaran, 4 untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Selanjutnya, suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila lebih dari 80 siswa telah mencapai ketuntasan belajar Djemari Mardapi, 2008:61. Sehingga dalam penelitian ini untuk mencapai peningkatan kompetensi membuat teknik jumputan, maka presentase ketuntasan siswa yang dapat mencapai KKM, dengan nilai 75 adalah 90 dari jumlah siswa. 40

8. Muatan Lokal Membatik a. Kurikulum Muatan Lokal

Menurut surat keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia dengan nomor 0412U1987 tanggal 11 Juli, yang dimaksud dengan kurikulum muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan wajib dipelajari oleh murid di daerah tersebut. Sedangkan menurut Soewardi 2000 kurikulum muatan lokal adalah materi pelajaran dan pengenalan berbagai ciri khas daerah tertentu, bukan saja yang terdiri dari keterampilan, kerajinan, tetapi juga manifesti kebudayaan daerah legenda serta adat istiadat. Berdasarkan batasan-batasan tersebut, diperoleh pengertian bahwa kurikulum muatan lokal adalah suatu materi pelajaran yang disesuaikan dengan tradisi yang khas dari daerah tertentu, yang mana bukan hanya menekankan pada pengetahuan kognitif, tetapi juga pada keterampilan, kerajinan, dan juga untuk menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.

b. Muatan Lokal Membatik

Muatan lokal dalam kurikulum merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau bahan kajian suatu mata pelajaran yang telah ada. Sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, muatan lokal mempunyai alokasi waktu tersendiri. Tetapi sebagai bahan kajian mata pelajaran, muatan lokal dapat sebagai tambahan bahan kajian dari mata pelajaran yang telah ada atau disampaikan secara terpadu dengan bahan kajian lain

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CHEMBALL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

5 24 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Pojok Mojogedang Kabupa

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi PTK pada Siswa Kelas XI di SMK Yasira Ciamis).

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI BATIK JUMPUTAN KELAS XI SMK NEGERI 1 GESI SRAGEN.

0 4 274

PENINGKATAN KOMPETENSI PELAYANAN PRIMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK SISWA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (STAD) BERBANTUAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBERI BANTUAN UNTUK PELANGGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL DI SMK PELITA BUANA SEWON.

0 0 144