Kriteria Keberhasilan PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBATIK SISWA KELAS XI BUSANA SMK MUHAMMADIYAH BERBAH.
92
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media video pada kompetensi membatik. Perencanaan tindakan tersebut meliputi
persiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan yaitu menyiapkan silabus mata pelajaran muatan
lokal membatik, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
berbantuan media video, menyiapkan lembar observasi proses pembelalajaran dan afektif siswa, menyiapkan lembar soal pilihan
ganda dan lembar penilaian unjuk kerja serta menyiapkan dan memanfaatkan media video proses pembuatan batik jumputan milik
Sylvia Septiani yang sudah dinyatakan sangat layak untuk digunakan sebagai penelitian.
b. Tindakan dan Observasi
Tindakan dan observasi ini dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Pelaksanaan kegiatan penelitian meliputi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media video. Proses
pembelajaran dilakukan oleh guru yang berkolaborasi dengan peneliti. Observasi kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi dilakukan
oleh observer. Observer tersebut adalah teman sejawat peneliti. Observasi yang dilakukan adalah mengamati pembelajaran yang
dilakukan guru selama proses pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
93
c. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah
terlaksana. Pada tahap ini hasil data pada tahap tindakan dan observasi dianalisis, kemudian data tersebut digunakan sebagai
refleksi untuk melihat hasil setelah tindakan yang dilakukan apakah terjadi peningkatan kompetensi pada pembelajaran muatan lokal
membatik membuat batik jumputan atau tidak. Selain itu, selama pelaksanaan siklus pertama dianalisis apakah menemukan hambatan
atau tidak. Jika menemukan suatu hambatan, segera untuk mencari pemecahan permasalahannya.
Pada siklus I I dirancang mengacu pada tahap siklus I yang belum sempurna. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I I sebagai
penyempurna dari kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya.