4.3 Kondisi Fisik Lokasi Penangkaran
Pada tahap awal, kegiatan penangkaran yang dilakukan di Sibolga masih terbatas dengan luas areal penangkaran berukuran 12 m x 14 m. Bedeng
perlindungan di areal dibuat dari potongan saluran air dari semen disertai dengan tempat makan di dalamnya. Lantai bedeng hanya berupa lantai tanah biasa yang
ditumbuhi beberapa tumbuhan bawah Gambar 8. Selain itu untuk melindungi dirinya di siang hari, trenggiling biasa menggali lubang sendiri Bismark 2009.
Gambar 8 Habitat buatan di Penangkaran Trenggiling Sibolga Foto: Bismark 2009.
Setelah melakukan kegiatan penangkaran di Sibolga selama kurang lebih 2 tahun, UD Multi Jaya Abadi berencana menambah areal penangkaran dalam
bentuk yang lebih baik. Rencana ini direalisasikan pada tahun 2009 dengan memindahkan beberapa ekor trenggiling dari Sibolga ke Jalan Gerogol,
Kecamatan Sunggal sebanyak 12 ekor yang menjadi pusat penangkaran trenggiling saat ini. Pemindahan ini dilakukan karena populasi trenggiling yang
dipelihara di Sibolga terus menurun hingga jumlahnya menjadi 26 ekor akibat penyakit bawaan dari alam.
Kondisi kandang yang ada di penangkaran UD Multi Jaya Abadi di Sunggal berbeda dengan yang berada di Sibolga. Kandang atau habitat buatan di Sunggal
disajikan pada Gambar 9. Untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan terhadap trenggiling, pihak UD Multi Jaya Abadi memiliki empat buah kamera
tersembunyi di empat kandang CCTV. Kamera ini terutama diletakkan pada kandang yang di dalamnya terdapat trenggiling yang hamil dan trenggiling yang
masih anakan umur 1 tahun.
Gambar 9 Kondisi kandang lokasi penangkaran di Jalan Gerogol, Kecamatan Sunggal Foto: Novriyanti 2010.
4.4 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Lokasi Penangkaran
Masyarakat di sekitar lokasi penangkaran UD Multi Jaya Abadi, mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Selain itu, sebagian kecil
masyarakat lainnya memiliki mata pencaharian sebagai pedagang, guru, mekanik, dan buruh pabrik. Hal ini sesuai dengan kondisi sosial
−ekonomi Kecamatan Sunggal. Kecamatan Sunggal merupakan salah satu kawasan dataran rendah
Kabupaten Deli Serdang yang memiliki potensi utama yakni pertanian pangan, perkebunan besar, perkebunan rakyat, peternakan, industri, perdagangan, dan
perikanan darat. Penduduk Kabupaten Deli Serdang terdiri dari berbagai suku bangsa antara lain Melayu, Karo, Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa, dan
Minangkabau. Umumnya penduduk tersebut memeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
Masyarakat di sekitar lokasi penangkaran mayoritas tidak mengetahui adanya penangkaran trenggiling di lingkungan tempat tinggal mereka. Saat
masyarakat mengetahui keberadaan penangkaran UD Multi Jaya Abadi tersebut, masyarakat pun tidak dapat ikut andil dalam upaya pengelolaan. Pengelola
penangkaran trenggiling UD Multi Jaya Abadi memang tidak berupaya menyosialisasikan keberadaan penangkaran karena jumlah trenggiling yang
berada di penangkaran dianggap masih wajar, sehingga tidak mengkuatirkan warga dari segi limbah pemeliharaan trenggiling sehari-hari.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN